VARIABEL PENELITIAN TINDAKAN KELAS DAN PERENCANAAN TINDAKAN
Makalah
ini disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
“Penelitian
Tindakan Kelas”
Disusun Oleh Kelompok 7 :
Devi Tristiati (210315102)
Laila Cita Primadiani (210315091)
Rinda Khoirunnisfa (210315099)
Kelas PAI.C/Semester 6
Dosen Pengampu:
Dr. Ju’ Subaidi, M.Pd.
JURUSAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PONOROGO
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses
pembelajaran merupakan sebuah aktivitas sadar untuk membuat siswa belajar.
Proses sadar mengandung implikasi bahwa pembelajaran merupakan sebuah proses
yang direncanakan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dalam konteks ini hasil
belajar merupakan perolehan dari proses belajar siswa sesuai dengan tujuan
pengajaran. Tujuan pembelajaran menjadi hasil belajar potensial yang akan
dicapai oleh anak melalui kegiatan belajarnya. Oleh karenanya, tes hasil
belajar sebagai alat untuk mengukur hasil belajar harus mengukur apa yang
dipelajari dalam proses belajar mengajar sesuai dengan indikator yang tercantum
dalam kurikulum yang berlaku karena tujuan pembelajaran adalah kemampuan yang
diharapkan dimiliki oleh siswa setelah menyelesaikan pengalaman belajarnya.
Hasil belajar yang diukur merefleksikan tujuan pembelajaran.
Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah tingkat penguasaan siswa
terhadap materi pelajaran sebagai akibat dari perubahan perilaku setelah
mengikuti proses belajar mengajar berdasarkan tujuan pengajaran yang ingin
dicapai.
Maka
dalam suatu proses pembelajaran perlu dilaksanakan suatu penelitian yang
disebut PTK, sebelum melaksanakan PTK terlebih dahulu dibuat perencanaan dalam
mengadakan PTK, tujuan PTK yaitu untuk memperbaiki keadaan kelas. Karena dengan
penelitian tindakan kelas, akan tampak semua kekurangan dan kelebihan yang
terdapat dalam sebuah kelas.
Oleh
karena itu, dalam makalah ini pemakalah akan membahas tentang variabel dalam
PTK dan perencanaan dalam tindakan.
B. Rumusan Masalah
1.
Apa saja
variabel dalam PTK?
2.
Bagaimana
perencanaan tindakan?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Variabel Dalam PTK
Istilah variabel merupakan istilah yang tidak pernah
ketinggalan dalam setiap jenis penelitian, F.N. Kerlinger menyebut variabel
sebagai sebuah konsep sepertihalnya laki-laki dalam konsep jenis kelamin, insaf
dalam konsep kesadaran.
Menurut Y. W. Best yang disu yang disebut variabel
penelitian adalah kondisi-kondisi yang oleh peneliti dimanipulasikan, dikon nting
Sanpiah Faisal trol atau diobservasi dalam suatu penelitian. Sedagkan menurut
Direktorat Pendidikan Tinggi Dekdikbud menjelaskan bahwa yang dimaksud variabel
penelitian adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan penelitian.[1]
Variabel dapat diaartikan sebagai pengelompokan yang
logis dari dua atribut atau lebih. Misalnya variabel jenis kelamin (laki-laki
dan wanita), variabel ukuran industri (kecil, sedang dan besar), variabel jarak
angkut (dekat, sedang dan jauh), variabel sumber modal (modal dalam negeri dan
modal asing) dan sebagainya.[2]
Sutrisno Hadi mendefinisikan variabel sebagai gejala
yang bervariasi misalnya, jenis kelamin, karena jenis kelamin mempunyai
variasi: laki-laki – perempuan; berat badan, karena ada berat 40 kg, 45 kg dan
sebagainya. Gejala adalah objek penelitian, sehinggavariabel adalahobjek
penelitian yang bervariasi.[3]
Dinamakan variabel karena ada variasinya. Misalnya
berat badan dapat dikatakan variabel, karena berat badan sekelompok orang itu
bervariasi antara satu orang dengan orang lain. Demikian juga motivasi,
persepsi dapat juga dikatakan sebagai variabel karena misalnya persepsi dari
sekelompok orang tentu bervariasi. jadi jika peneliti akan memilih variabel
penelitian, baik yang dimiliki orang, obyek, maupun bidang kegiatan dan
keilmuan tertentu, maka harus ada variasinya. Variabel yang tidak ada
variasinya bukan dikatakan sebagai variabel. Untuk dapat bervariasi, maka
penelitian harus didasarkan pada sekelompok sumber data atau obyek yang
bervariasi.
Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, maka
dapat dirumuskan bahwa variabel penelitian adalah atribut atau sifat atau nilai
dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.[4]
Dalam Penelitian tindakan kelas terdapat beberapa
variable yang di teliti, Pada bagian ini ditentukan variabel-variabel
penelitian yang dijadikan fokus utama untuk menjawab permasalahan yang
dihadapi. Variabel tersebut dapat berupa:
1.
Variabel input
yang terkait dengan siswa, guru, bahan pelajaran, sumber belajar,
prosedurevaluasi, lingkungan belajar, dan lain sebagainya;
2.
Variabel proses KBM
seperti interaksi belajar-mengajar, keterampilan bertanya, guru, gaya mengajar
guru, cara belajar siswa, implementasi berbagai metode mengajar di kelas, dan
sebagainya,
3.
Variabel output
seperti rasa keingintahuan siswa, kemampuan siswa mengaplikasikan pengetahuan,
motivasi siswa, hasil belajar siswa, sikap terhadap pengalaman belajar yang
telah digelar melalui tindakan perbaikan dan sebagainya.[5]
B. Perencanaan Tindakan
Rencana tindakan
merupakan tindakan pembelajaran yang disusun secara sistematis, berorientasi ke
depan dengan mempertimbangkan peristiwa-peristiwaa tak terduga, sehingga dapat
mengurangi atau mengeliminasi risiko. Pengembangan rencana tindakan harus
fleksibel agar dapat disesuaikan dengan pengaruh tak terduga dan kendala yang
tidak dapat diamati. Tindakan yang telah direncanakan harus disampaikan dengan
dua pengertian. Pertama, tindakan kelas mempertimbangkan risiko yang ada
dalam perubahan pembelajaran dan mengakui adanya kendala nyata yang dihadapi di
kelas. Kedua, tindakan kelas dipilih karena memungkinkan guru peneliti
mengembangkan tahapan-tahapan pembelajaran secara lebih efektif dan lebih
professional dalam memperlakukan peserta didik.[6]
Memerhatikan uraian di atas, pengembangan rencana
tindakan harus membantu guru peneliti dalam mengatasi masalah pembelajaran,
bertindak secara efektif, dan meningkatkan kualitas pembelajaran, serta
membantu guru peneliti menyadari potensi baru untuk melakukan tindakan, guna
meningkatkan kualitas pembelajaran. Rencana tindakan hendaknya memuat berbagai
informasi tentang:
1.
Pengembangan
materi pembelajaran
2.
Pemilihan metode
pembelajaran
3.
Prosedur
pemecahan masalah
4.
Penentuan alat
dan teknik pengumpulan data dan informasi yang diperlukan
5.
Rencana
pengumpulan dan pengelolaan data
6.
Rencana untuk
melakssanakan tindakan pemecahan masalah
7.
Rencana evaluasi
tindakan sekaligus evaluasi pemebelajaran.
Alternative tindakan yang akan dilakukan untuk
memcahkan masalah harus dikembangkan berdasarkan kesesuaian dengan masalah
penelitian, kemutaakhiran tindakan keberhasilannya dalam penelitian sebelumnya
manfaatnya dalam memecahkan masalah dan meningkatkan kualitas pembelajaran,
serta dikembangkan berdasarkan teori atau pendapat para ahli.[7]
Pada bagian ini, digambarkan rencana tindakan untuk
meningkatkan pembelajaran, sebagai berikut.
1.
Perencanaan,
yaitu, persiapan yang dilakukan sehubungan dengan PTK yang diprakarsai, seperti
penetapan entry behavior, penggunaan tes diagnostic untuk menspesifikasi
masalah, pembuatan scenario pembelajaran, pengadaan alat-alat dalam rangka
implementasi PTK, dan lain-lain yang terkait dengan pelaksanaan tindakan
perbaikan yang telah ditetapkan sebelumnya. Disamping itu, diuraikan
alternatif-alternatif solusi yang akan dicobakan dalam rangka perbaikan
masalah. Format kemitraan antara guru dan dosen LPTK juga dikemukakan pada
bagian ini.
2.
Implementasi tindakan,
yaitu deskripsi tindakan yang akan digelar scenario kerja tindakan perbaikan,
dan prosedur tindakan yang akan diterapkan.
3.
Observasi dan
interprestasi, yaitu uraian tentang prosedur perekaman dan penafsiran data
mengenai proses dan produk dari implementasi tindakan perbaikan yang dirancang.
4.
Analisis dan
refleksi, yaitu uraian tentang tentang prosedur analisis terhadap hasil
pemantauan dan refleksi berkenaan dengan proses dan dampak tindakan perbaikan
yang akan digelar, persoalan yag akan dilibakan serta kriteria dan rencana bagi
tindakan daur berikutnya.[8]
Pengembangan rencana
tindakan sebaiknya dilakukan dengan menuliskan pokok-pokok rencana kegiatan
yang akan dilakukan dalam sebuah table berikut:
Siklus I
|
Perencanaan
|
·
Merencakan
pembelajaran
·
Menentukan
kompetensi dasar
·
Mengembangkan
scenario pembelajaran
·
Menyusun
lembar kerja siswa
·
Menyiapkan
sumber belajar siswa
·
Mengembangkan
format penilaian
·
Mengembangkan
format observasi pembelajaran
|
Tindakan
|
·
Melaksanakan
tindakan sesuai scenario pembelajaran, dan lembar kerja siswa (LKS)
|
|
Pengamatan
|
·
Melakukan
observasi sesuai format yang telah disiapkan
·
Menilai hasil
tindakan sesuai format yang telah disiapkan
|
|
Refleksi
|
·
Melakukan
evaluasi mutu, jumlah dan waktu dari setiap tindakan
·
Melakukan
pertemuan untuk membahas hasih evaluasi tentang scenario pembelajaran dan
lembar kerja siswa
·
Memperbaiki
pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi untuk digunakan pada siklus
berikutnya
|
|
Siklus II
|
Perencanaan
|
·
Identitas dan
penentuan alternative pemecahan masalah
·
Pengembangan
program tindakan kedua
|
Tindakan
|
·
Pelaksanaan
tindakan kedua
|
|
Pengamatan
|
·
Pengumpulan
dan analisis data tindakan kedua
|
|
Refleksi
|
·
Evaluasi
tindakan kedua
|
|
Siklus II
|
Perencanaan
|
·
Identifikasi
dan penentuan alternative pemecahan masalah
·
Pengembangan
program tindakan ketiga
|
Tindakan
|
·
Pelaksanaan
tindakan ketiga
|
|
Pengamatan
|
·
Pengumpulan
dan analisis data tindakaan ketiiga
|
|
Refleksi
|
·
Evaluasi
tindakan ketiga
|
|
Siklus berikutnya
|
||
Simpulan dan saran[9]
|
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1.
Variabel
penelitian adalah atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan
yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan kemudian ditarik kesimpulannya.
2.
Macam-macam
variabel yaitu :
a.
Variabel input
yang terkait dengan siswa, guru, bahan pelajaran, sumber belajar,
prosedurevaluasi, lingkungan belajar, dan lain sebagainya;
b.
Variabel proses
pelanggaran KBM seperti interaksi belajar-mengajar, keterampilan bertanya,
guru, gaya mengajar guru, cara belajar siswa, implementasi berbagai metode
mengajar di kelas, dan sebagainya,
c.
Variabel output
seperti rasa keingintahuan siswa, kemampuan siswa mengaplikasikan pengetahuan,
motivasi siswa, hasil belajar siswa, sikap terhadap pengalaman belajar yang
telah digelar melalui tindakan perbaikan dan sebagainya.
3.
Adapun
perencanaan dalam PTK yaitu :
a.
Perencanaan,
yaitu, persiapan yang dilakukan sehubungan dengan PTK yang diprakarsai.
b.
Implementasi
tindakan, yaitu deskripsi tindakan yang akan digelar scenario kerja tindakan
perbaikan, dan prosedur tindakan yang akan diterapkan.
c.
Observasi dan
interprestasi, yaitu uraian tentang prosedur perekaman dan penafsiran data mengenai
proses dan produk dari implementasi tindakan perbaikan yang dirancang.
d.
Analisis dan
refleksi, yaitu uraian tentang tentang prosedur analisis terhadap hasil
pemantauan dan refleksi berkenaan dengan proses dan dampak tindakan perbaikan
yang akan digelar, persoalan yag akan dilibakan serta kriteria dan rencana bagi
tindakan daur berikutnya.
DAFTAR
PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian
Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta, 2013.
Mahmud. Metode Penelitian. Bandung: CV.
Pustaka Setia, 2011.
Margono, S. Metodologi Penelitian Pendidikan.
Jakarta: Rineka Cipta, 1997.
Mulyasa. Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung:
PT remaja Rosdakarya, 2009.
Narbuko, Cholid. Metodologi Penelitian.
Jakarta: Bumi Aksara, 2010.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif
dan R &D. Bandung: Alfabeta, 2014.
[1] Cholid Narbuko, Metodologi
Penelitian (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), 118.
[2] S. Margono, Metodologi
Penelitian Pendidikan (Jakarta: Rineka Cipta, 1997), 133.
[3] Suharsimi Arikunto, Prosedur
Penelitian Pendidikan (Jakarta: Rineka Cipta, 2013), 159.
[4] Sugiyono, Metode
Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R &D (Bandung: Alfabeta, 2014), hal.
38.
[5]
Mahmud, Metode Penelitian, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2011), 241.
[6] Mulyasa, Praktik Penelitian
Tindakan Kelas (Bandung: PT remaja Rosdakarya, 2009), 107.
[7] Ibid., 108-109.
[8] Mahmud, Metode Penelitian
Pendidikan (Bandung: CV Pustaka Setia, 2012), 242.
[9] Mulyasa, Praktik
Penelitian Tindakan Kelas, 109-111.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar