(2) PERUMUSAN MISI JASA PENDIDIKAN


PERUMUSAN MISI JASA PENDIDIKAN




PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Dalam bisnis jasa, fokus pelanggan menjadi pilihan tepat untuk menjalanjan aktivitas pemasaran. Pelayanan penjual kepada pelanggan adalah perwujudan terciptanya layanan konsumen. Hal ini menjadi salah satu cara untuk mempertahankan pelanggan. Oleh karen itu, pemasaran menjadi sangat signifikan dalam bisnis jasa.
Perumusan misi dalam penjualan jasa juga sangat berpengaruh penting terhadap perkembangan maupun pertumbuhan suatu perusahaan ataupun lemaga penyedia layananan jasa. Jasa sendiri adalah layanan aktivitas yang tidak memiliki fisik, tidak diraba dan tidak terlihat oleh mata yang diberikan dari satu pihak ke pihak yang lainnya.
Merumusakan misi adalah suatu hal yang penting untuk diperhatikan karena hal ini akan menjadi pusat pengambilan keputusan, terutama yang berkaitan dengan strategi pemasaran. Meskipun dalam membuat rumusan misi adalah bukan hal yang sulit, namun perusahaan jasa juga perlu hato-hati dalam mebuatnya. Jangan sampai terkesan rumusan misi yang dibuat itu tidak memiliki makna dan berakibat negatif bagi perusahaan itu sendiri. Menyikapi hal ini kami akan membuat makalah yang akan membahas seputar perumusan misi jasa pendidikan.
B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Bagiamana pemasaran strategis jasa pendidikan?
2.      Bagaimana proses perencananan jasa pendidikan?
3.      Bagaimana proses pengembangan jasa pendidikan?
4.      Bagaimana pelaksanaan jasa pendidikan?






PEMBAHASAN
A.      Pemasaran Strategis Jasa Pendidikan
Hubungan antara pemasaran dan perencaan merupakan inti pemasaran strategis. Kotler dan Fox telah mengartikan pemasaran strategis sebagi sebuah proses untuk mengembangkan dan memelihara kesesuaian strategis antara tujuan dan kemampuan suatu lembaga, serta perubahan peluang pemasaran. Pemasaran strategis meliputi aktivitas untuk mengembangkan misi yang jelas, mendukung tujuan dan sasaran lembaga, strategi yang logis serta pelaksanaan yang tepat.
Dalam praktiknya banyak sekolah yang masih berfokus pada maslaah pemasaran jasa pendidikan yang menggunakan pendekatan tradisional untuk menerapkan pemasaran jasa pendidikan. Oleh karena itu, pemasaran jasa pendidikan harus menggunakan konsep manajemen strategis yang berfokus pada masalah pemasaran jangka panjang, dan menggunakan pendekatan manajemen kontemporer dalam penerapan konsep pemasaran jasa pendidikan.[1]
Menurut Johnson dan Scholes, konsep manajemen strategis terdiri atas tiga unsur, yaitu analisis strategis, pilihan strategis, dan pelaksanaan strategis. Ketiga unsur tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan karena terjadi secara serempak.
Di dalam setiap unsurnya, kita dapat mengidentifikasi tiga unsur hubungan masyarakat, yaitu:
1.      Analisis strategis
Analisis strategis dilakukan untuk memastikan apakah strategi pemasaran jasa pendidikan yang diterapkan berkaitan dengan riset pemasaran jasa pendidikan dan analisis pemasaran jasa pendidikan. Analisis strategis pun juga harus dikaitakan dengan pertimbangan lainnya, seperti keterampilan karyawan sekolah, serta arah organisasi sekolah. Tujuan analisis strategis adalah untuk memahami posisi strategis sekolah.
Aspek penting analisis strategis adalah pengumpulan data pemasaran intelejen (marketing intelegence) sekolah sehingga pemasaran jasa pendidikan dapat membuat keputusan tentang tren, scenario, serta pola pemasaran jasa pendidikan di masa mendatang.
2.      Pilihan strategis
Pilihan strategis berkaitan dengan cara memilih salah satu pendekatan dari banyak pendekatan strategi pemasaran jasa pendidikan, untuk mencapai tujuan pemasaran jasa pendidikan yang ditetapkan. Pilihan strategis bertujuan untuk memilih pendekatan demi mencapai tujuan sekolah.
3.      Pelaksanaan strategis
Pelaksaan startegis bertujuan untuk mengubah strategi pemasaran jasa pendidikan menjadi praktik pemasaran jasa pendidikan, dengan :
a.       Menerapkan sistem pengumpulan data pendidikan dan menjaga kualitas jasa pendidikan.
b.      Menyediakan sumber daya pendidikan yang layak.
c.       Mengevaluasi dampak strategi pemasaran jasa pendidikan melalui pengawasan yang sistematis.
Pelaksanaan strategis bertujuan untuk mewujudkan keputusan pemasaran jasa pendidikan ke dalam tindakan nyata, yang mensyaratkan bahwa keputusan tersebut telah dibuat melalui pemikiran terbuka pada kalayak dan penerimaan dari pelanggan jasa pendidikan. Aktivitas pelaksanaan strategis adalah aktivitas untuk menetapkan serta mengoprasikan system pendidikan yang tepat, memperoleh sumber daya, dan mengevaluasi atau mengukur dampaknya.
B.       Perencanaan Pemasaran Jasa Pendidikan
Saat ini persaingan bisnis jasa sangatlah ketat, untuk memenangkan persaingan, para manager harus mengelolai organisasinya dengna konsep pemasaran jasa tersebut. Seringkali pemasaran jasa dianggap lebih sulit oleh karena beberapa alasan:
1.      Konsumen tidak dapat melihat wujudnya.
2.      Keuntungan konsumen tidak dapat diukur dengan standar unit.
3.      Jasa tidak dapat dikuantifikasi misalnya keramahan seorang guru bisa saja dinilai sempurna oleh seseorang tetapi tidakbagi orang lain.[2]
Perencaan adalah peran manajemen untuk membuat pertimbangan tentang pentingnya pasar di dalam keputusan perencaan dan pilihan startegis. Proses perencanan strategis terdiri atas tiga unsur, yaitu:
1.      Rencana sekolah
2.      Rencana tematik untuk setiap unsur rencana sekolah (kurikulum, lokasi, dan keuangan).
3.      Rencana pemasaran jasa pendidikan (promosi dan hubungan masyarakat), serta riset pemasaran jasa pendidikan dan evaluasi pemasaran jaa pendidikan di masa mendatang.
Inti dari perencanaan startegis jasa pendidikan adalah menempatkan sekolah pada titik temu antar visi, nilai dan alokasi sumber daya pendidikan. Meskipun perencaan startegis sering kali merupakan masalah penting, tetapi perencanaan strategis menempati tingkat rasionalitas yang tinggi dimana pemasaran startegis bertugas untuk menerjemahakan pernyataan misi sekolah ketahap tindakan manajemen pendidikan yang konkret. West-Burnham menemukan model perencanaan strategis yang bertujuan untuk menyatupadukan sejumlah aspek penting, yaitu:
1.      Visi, nilai, dna tujuan inti sekolah.
2.      Permintaan, harapan, dan pengaruh lingkungan sekolah eksternal sekolah.
3.      Berfokus pada pelanggan jasa pendidikan.
4.      Memprioritaskan alokasi sumber daya pendidikan.
5.      Mengelola kerumitan dan ketidakpastian kondisi sekolah.
Dalam konteks pasar pendiidkan yang baru, apabila dikaitkan dengan rentang waktu ynag panjang, perencanaan strategis dianggap sebagai inti menajemen yang efektif pada organisasi sekolah. Dalam konteks tersebut misi dan rencana starategis adalah tujuan ynag utama, tetapi dibutuhkan strategi pemasaran jasa pendidikan untuk melakasanakannya. Dengan demikian perencanaan startegis adalah inti manajemen pemasaran jasa pendidikan.
Berdasarkan persyaratan tersebut, perencanaan didefinisikan sebagai proses yang dilakukan dalam rentang waktu panjang (tiga sampai lima tahun), yang menerjemahkan visi dan nilai ke hasil yang berarti, terukur serta praktis. Dalam proses perencanaan strategi, terdapat siklus perencanaan strategi yang terdiri atas unsur-unsur sebagai berikut:
1.      Nilai yang dikendalikan oleh misi
2.      Misi yang diterjemahkan melalui analisis kebutuhan lingkungan dan organisasi
3.      Berfokus pada aktivitas penghasil ide sehingga dapat melakukan konsultasi dan keterlibatan
4.      Strategi diterjemahkan kedalam kebijakan khusus
5.      Mengukur tujuan rencana dan sasaran, serta apakan rencana dan sasaran sejalan dengan misi.
Pernyataan misi sekolah merupakan inti proses perencanaan pemasaran jasa pendidikan dan tercermin pada citra positif sekolah (Gray, 1992). Pelanggan jasa pendidikan beserta kebutuhannya merupakan inti rencana pemasaran jasa pendidikan. Rencana pemasaran jasa pendidikan meliputi pengakuan yang jelas bahwa jasa pendidikan harus tersedia untuk memenuhi kebutuhan siswa. Fokus rencana pemasaran jasa pendidikan tercermin pada 2 hal:
1.      Mengukur kepuasan pelanggan jasa pendidikan melalui audit pemasaran jasa pendidikan
2.      Menentukan strategi pemasaran jasa pendidikan di masa mendatang dengan memerhatikan hasil riset pemasaran jasa pendidikan.
Menurut Lockhart (2005), tujuan pemasaran jasa pendidikan memiliki karakteristik sebagai berikut:
1.      Specific (khusus)
Pemasar jasa pendidikan sebaiknya menghabiskan banyak waktu untuk merumuskan kebutuhan atau masalah pendidikan lalu menulis tujuan pemasaran jasa pendidikan secara khusus.
2.      Meansurable (terukur)
Tujuan pemasaran jasa pendidikan harus dinyatakan dalam angka. Untuk menulis tujuan pemasaran jasa pendidikan dengan benar, pemasaran jasa pendidikan harus mengetahui cara sekolah dalam mencapai hasil pendidikan yang diharapkan.
3.      Attainable (dapat dicapai)
Untuk menetapkan tujuan pemasaran jasa pendidikan yang dapat dicapai, pemasar jasa pendidikan harus menyederhanakan tujuan pemasaran jasa pendidikan yang besar menjadi tujuan pemasaran jasa pendidikan yang lebih kecil. Dengan tujuan pemasaran jasa pendidikan yang lebih kecil, sekolah akan memiliki pengalaman, kepercayaan diri, dan motivasi besar untuk mencapai tujuan pemasaran jasa pendidikan yang lebih besar.
4.      Result-Oriented (berorientasi pada hasil)
Pencapaian tujuan pemasaran jasa pendidikan bisa membimbing sekolah mencapai hasil pendidikan yang diharapkan. Tujuan pemasaran jasa pendidikan dapat dibuat tanpa pemahaman tentang hasil pendidikan yang diharapkan atau tanpa  pengenalan terhadap konsekuensi pendidikan yang tidak diharapkan.
5.      Time-Related (berkaitan dengan waktu)
Tanpa batas waktu, pemasar jasa pendidikan akan mengalami penundaan program pendidikan yang penting, terutama pada lingkungan sekolah dimana aktivitas pendidikan memerlukan banyak waktu. Menetapkan waktu penyelesaian program pendidikan meningkatkan kesadaran pentingnya waktu sehingga karyawan sekolah bertanggung jawab menyelesaikan tugasnya, dan membangun kepuasan kerja dari program pendidikan yang dilakukan.
Tujuan pemasaran jasa pendidikan yang SMART merupakan alat pemasaran jasa pendidikan yang efektif untuk mengembangkan tujuan pemasaran jasa pendidikan yang berkesinambungan.
Rumusan misi yang biasanya hanya menjadi kata-kat indah dalam laporan tahunan atau profil seklah ternyata merupakan unsur yang penting bagi sekolah. Oleh karena itu pengertian rumusan misi jasa pendidikan ynag benar juga harus dipahami oleh sekolah agar rumusan misinya dapat mendukung sekolah dalam melakukan seluruh aktifitasnya.
Reich mengungkapkan pengerian umum dari rumusan misi sebagai pernyataamn luas mengenai karakteristik (produk dan pasar), sasaran (keuntungan dan pertumbuhan), dan filosifi usaha atau hanya tujuan dan filosofinya. Jadi, terdapat unsur-unsur penting dalam rumusan misi yaitu produk pasar, keuntungan, pertumbuhan, dan filosofi usaha organisasi. Hal ini bisa dipahami karena rumusan misi ini akan menjadi pusat pengambilan keputusan organisasi, terutama yang berkaitan dengan strategi pemasaran jasa pensisikan.
Porter, mengemukanakan bahwa rumusan misi yang baik ialah rumusan misi yang mengartikuasikan strategi organisasi dan kekuatan posisi utama dalam pasar. Artinya meskipun membuat rumusan misi itu bukan hal yang sulit, tetapi organisasi jasa perlu hati-hati ketika membuatnya. Jangan samppai terkesan rumusan misi yang dibuat itu tidak memiliki makna dan berakibat negative bagi organisasi itu sendiri.
C.      Pengembangan Jasa Pendidikan
Agar mengembangkan misi jasa pendidikan, pemasar jasa pendidikan seharusnya memerhatikan unsur-unsur utama dari rumusan misi jasa yang disebutkan oleh Reich (1997), yaitu sebagai berikut:
1.      Karakteristik produk. Salah satu hal yang perlu menjadi perhatian bagi pemimpin sekolah baik ketika membuat rumusan misi jasa pendidikan maupun mengubah rumusan misinya adalah faktor produk dari jasa pendidikan yang ditawarkan, pasar sasaran utama jasa pendidikan, daya tahan produk jasa pendidikan (tidak digantikan posisinya oleh produk jasa pendidik lain)), dan lama produk jasa pendidikan akan bertahan.
2.      Karakteristik pasar sasaran. Pasar sasaran jasa pendidikan ialah pengguna potensial dan pembeli dari produk jasa pendidikan. Perlunya unsure pasar sasaran jasa pendidikan terkait dengan strategi yang akan diterapkan terutama dalam pemasaran produk jasa pendidikan. Sekolah yang memiliki rumusan misi yang mencakup pasar sasaran dapat lebih terarah dalam segmentasi, penentuan pasar sasaran, dan penentuan posisi pasar jasa pendidikan.ujuan agar rumusan misi yang dibuat m
3.      Tujuan. Rumusan misi jasa pendidikan juga harus mengandung unsure keuntungan dan pertumbuhan sekolah, meskipun tidak disebutkan secara eksplisit di dalam rumusan misi jasa pendidikan tersebut. Oleh sebab itu, sekolah yang tidak secara spesifik memasukkan unsur keuntungan dan pertumbuhan dalam rumusan misinya tetap membutuhkan komitmen dalam implementasi rumusan misi, terutama yang berkaitan dengan keuntungan dan pertumbuhan.
4.      Filosofi usaha. Filsafah dari rumusan misi jasa pendidikan bertujuan agar rumusan misi yang dibuat mengandung makna yang dalam dan bisa dimengerti bukan saja oleh pemimpin sekolah, karyawan sekolah ataupun penyelenggara pendidikan, tetapi juga harus dapat dimengerti oleh pelanggan jasa pendidikan atau masyarakat luas. Rumusan misi jasa pendidikan yang mengandung unsure filosofis ini juga akan membantu dalam membentuk budaya sekolah dan menunjang kinerja karyawan sekolah.[3]
Bagi sekolah yang stabil atau mengalami penurunan pertumbuhan yang tidak terlalu signifikan, rumusan misi jasa pendidikan merupakan hal pertama yang harus menjadi acuan guna menentukan perencanaan, teruatam perencanaan strategis jasa pendidikan. Pengambil keputusan di sekolah hanya mengevalusai berbagai informasi terkait dan mengaitkannya dengan rumusan misi jasa pendidikan. Sebaliknya, bagi sekolah yang sedang berkembang, perencanaan jasa pendidikan lebih baik berdasarkan analisis situasi sekolah daripada terpaku pada rumusan misi jasa pendidikan. Hal itu disebabkan adanya berbagai perubahan seperti bertambahnya jumlah sekolah pesaing, atau perubahan pola pelanggan jasa pendidikan, yang mengakibatkan rumusan misi jasa pendidikan tidak lagi sesuai dengan keadaan jasa pendidikan.[4]
D.      Pelaksanaan Jasa Pendidikan
Meskipun banyak sekolah yang memiliki misi jasa pendidikan, tetapi jarang sekali sekolah yang menyatakannya secara tertulis. Hal ini sebenarnya dapat dipahami karena memang pada saat itulah sekolah cenderung tersentralisasi sehingga keputusannya hanya diambil oleh kepala sekolah. Jika kepala sekolah tersebut sudah memahami misi sekolahnya maka tidak akan timbul masalah, karena orang yang mendapatkan perintah misi tersebut akan menjalankan keputusan sesuai dengan misi yang diperolehnya.[5]
     Tujuan perumusan misi jasa pendidikan adalah memperjelas keinginan pemimpin sekolah terhadap visi sekolah di masa depan dan mengkomunikasikan keinginan itu kepada bawahannya yang akan mengambil keputusan statregis sekolah. oleh sebab itu, rumusan misi jasa pendidikan merupakan sumber utama di dalam mengambil keputusan strategis, tetapi bukan berarti adanya rumusan misi jasa pendidikan maka keputusan strategis sekolah bias diambil. Pemimpin sekolah tetap saja memerlukan data dari analisis situasi sekolah.
Terdapat tiga keuntungan yang bisa diambil dari adanya rumusan misi jasa pendidikan yang baik, yaitu:
1.      Rumusan misi jasa pendidikan dapat mengurangi kemungkinan kesalahan pengambilan keputusan yang dilakukan oleh pemimpin sekolah.
2.      Rumusan misi jasa pendidikan mengkomunikasikan secara eksplisit tujuan sekolah ke semua karyawan sekolah sehingga mereka bias mengetahui dan memahami tujuan yang ingin dicapai sekolah.
3.      Rumusan misi jasa pendidikan juga mengomunikasikan dan memperkenalkan sekolah ke masyarakat.
Dalam membuat rumusan misi jasa pendidikan, penting untuk diperhatikan hal-ha yang berkaitan dengan:
1.      Misi harus mampu menggambarkan berbagai kepercayaan dan nilai-nilai yang dianut sekolah.
2.      Misi harus berorientasi ke masa depan dan mampu menggambarkan sekolah pada masa yang akan dating dengan berpijak pada apa yang telah ada.
3.      Misi harus focus pada pencapaian visi.
4.      Visi bukan sesuatu yang umum, tetapi khusus berlaku untuk sekolah tertentu.
5.      Misi merupakan statemen yang singkat dan padat tidak lebih dari dua kalimat.
Dari visi kemudian dikembangkan misi, sebagaimana contoh: Visi “Terwujudnya pendidikan islami yang unggul dalam bidang akademik dan non-akademik.”. Misi:
1.        Melaksanakan pembelajaran agama islam dengan mengutamakan penamalan utuk mewujudkan lulusan yang berakhlak mulia.
2.        Melaksanakan pembelajaran yang mengembangkan kemampuan berfikir kritis dan kreatis melalui berbagai pemecahan kasus dan soal-soal standar nasional.
3.        Mengembangkan kegiatan ekstrakurikuler wilayah akademik yang berkualitas dalam mendorong siswa untuk dapat menjuarai berbagai lomba karya ilmiah di tingkat kabupaten.
4.        Mengembangkan kegiatan ekstrakurikuler wilayah olahraga dan seni yang berkualitas dalam mendorong siswa untuk dapat menjuarai berbagai lomba olahraga dan seni di tingkat kabupaten.[6]




KESIMPULAN

1.      Pemasaran strategis sebagi sebuah proses untuk mengembangkan dan memelihara kesesuaian strategis antara tujuan dan kemampuan suatu lembaga, serta perubahan peluang pemasaran. Pemasaran strategis meliputi aktivitas untuk mengembangkan misi yang jelas, mendukung tujuan dan sasaran lembaga, strategi yang logis serta pelaksanaan yang tepat
2.      Perencaan adalah peran manajemen untuk membuat pertimbangan tentang pentingnya pasar di dalam keputusan perencaan dan pilihan startegis.
3.      Pemasar jasa pendidikan seharusnya memerhatikan unsur-unsur utama dari rumusan misi jasa yang disebutkan oleh Reich (1997), yaitu karakteristik produk, karakteristik pasar sasaran, tujuan, filosofi usaha.



DAFTAR PUSTAKA
Malau, Harman Manajemen Pemasaran. Bandung: Alfabeta, 2017.
Muhaimin. Manajemen Pendidikan: Aplikasinya Dalam Penyusunan Rencana Pengembangan Sekolah/Madrasah. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011.
Wijaya, David. Pemasaran Jasa Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Group, 2016.


[1] David Wijaya, Pemasaran Jasa Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara Group, 2016), 34.
[2] Harman Malau, Manajemen Pemasaran (Bandung: Alfabeta, 2017),62.
[3] David Wijaya, Pemasaran Jasa Pendidikan, 43-44.
[4] Ibid, 44.
[5] Ibid, 44-45
[6] Muhaimin, Manajemen Pendidikan: Aplikasinya Dalam Penyusunan Rencana Pengembangan Sekolah/Madrasah (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011), 166-167.

Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Advertisement

Popular Posts

Category 1

No one has ever become poor by giving, Please Donate

Popular Posts

Subscribe Via Email

Sign up for our newsletter, and well send you news and tutorials on web design, coding, business, and more! You'll also receive these great gifts:

Subscribe Via Email

LightBlog

Daftar Blog Saya

Slider

Fashion

Music

Text Widget

Follow Us @soratemplates

Fashion

Technology

Fashion

Diberdayakan oleh Blogger.

ads

show

Facebook

My Instagram

Cari Blog Ini

Temukan makalahmu...

Facebook

Stay Connected

Comments

Blogroll

Follow us

Vertical1

Featured Posts

Recent Posts

Recent in Sports

Video Of Day

Subscribe for New Post Notifications

Followers

Fixed Link!

Welcome To Basil

Home Top Ad

Responsive Ads Here

My Instagram

Translate

Makalah dan PPT

Site Links

Flickr Images

Hello! We’re Fenix Creative Photo Studio

Sepakbola

Ethereum

Ripple

Laman

LightBlog

Pages - Menu

Adbox

Bitcoin

Litecoin

7

News

Sports

Food

Technology

Featured

Videos

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Home Top Ad

Responsive Ads Here

Featured Posts

Statistik

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Random Posts

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Recent

Comment

Post Top Ad

Responsive Ads Here
Hello, here you can tell something about yourself or you can put your blog description here or even you can add some quote of your choice here. This is an optional text area which you can hide or delete from the layout. Its totally dependent upon you if you want this text area or not.

Ads

test

Sponsor Advertisement

Ads

Hey there, We are Blossom Themes! We are trying to provide you the new way to look and use the blogger templates. Our designers are working hard and pushing the boundaries of possibilities to widen the horizon of the regular templates and provide high quality blogger templates to all hardworking bloggers!

Follow us on FaceBook

Popular Posts

Unordered List

  • Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.
  • Aliquam tincidunt mauris eu risus.
  • Vestibulum auctor dapibus neque.

Pages

Theme Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.