(8) Strategi Promosi dan Komunikasi Jasa Pendidikan


Strategi Promosi dan Komunikasi Jasa Pendidikan

BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
Saat ini, persaingan antar sekolah satu dengan yang lain semakin interaktif. Pemasaran untuk lembaga pendidikan mutlak diperlukan. Sekolah perlu belajar dan berinisiatif untuk meningkatkan kepuasan pelanggan jasa pendidikan, agar terjaga eksistensinya.
Kompetisi antar sekolah semakin ketat dimana masing-masing sekolah menawarkan keunggulannya. Oleh karena itu, strategi promosi dan komunikasi jasa pendidikan sangatlah perlu diaplikasikan terhadap pendidikan, sebagai solusi untuk sekolah dalam mempromosikan program yang lebih baik dan mengedukasi masyarakat agar lebih bijak dalam memilih pendidikan yang berkualitas.
Berdasarkan hal tersebut, pemakalah akan menyajikan materi yang membahas tentang strategi promosi dan komunikasi jasa pendidikan.

B.  Rumusan Masalah
1.    Apa pengertian dari program komunikasi jasa pendidikan?
2.    Bagaimana alternatif teknik komunikasi jasa pendidikan?
3.    Bagaimana desain promosi jasa pendidikan?
4.    Bagaimana publikasi pemasaran jasa pendidikan?
5.    Bagaimana periklanan jasa pendidikan?






1
 
 




BAB II
PEMBAHASAN

A.  Program Komunikasi Jasa Pendidikan
Promosi jasa pendidikan merupakan salah satu variabel bauran pemasaran jasa pendidikan yang harus dilakukan sekolah untuk memasarkan produk jasa pendidikan. Aktivitas promosi jasa pendidikan bukan hanya berfungsi sebagai alat komunikasi antara sekolah dan pelanggan jasa pendidikan, tapi juga sebagai alat untuk memengaruhi pelanggan jasa pendidikan di dalam kegiatan pembelian atau penggunaan jasa pendidikan sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya.[1]
Promosi memiliki arti sebagai komunikasi informasi antara penjual dan pembeli yang bertujuan untuk mengubah sikap dan tingkah laku pembeli, yang tadinya tidak mengenal lalu mengenal sehingga menjadi pembeli dan tetap mengingat produk itu. Promosi jasa pendidikan merupakan suatu tugas untuk menginformasikan dan meyakinkan pasar jasa pendidikan untuk memilih produk jasa pendidikan yang ditawarkan.[2]
Dasar pengembangan aktivitas promosi jasa pendidikan adalah komunikasi pemasaran jasa pendidikan. Sekolah membutuhkan komunikasi pemasaran jasa pendidikan secara efektif dengan pasar sasaran jasa pendidikan. Oleh karena itu, sekolah harus menginformasikan tujuan, aktivitas, serta penawaran program pendidikan kepada pelanggan jasa pendidikan agar tertarik dengan sekolah.

2
 
Komunikasi pemasaran adalah aktivitas komunikasi yang dilakukan pembeli dan penjual, merupakan kegiatan yang membantu dalam pengambilan keputusan di bidang pemasaran, serta mengarahkan pertukaran agar lebih memuaskan. Jadi, komunikasi pemasaran jasa pendidikan merupakan pertukaran informasi dua arah antara pihak-pihak yang terlibat dalam aktivitas pemasaran jasa pendidikan di sekolah.[3]
B.  Alternatif Teknik Komunikasi Jasa Pendidikan
Bauran promosi merupakan perpaduan strategi yang paling baik dari variabel-variabel periklanan, penjualan pribadi, serta alat promosi lainnya yang seluruhnya direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan. Lovelock (2002) mengklasifikasikan bauran promosi jasa pendidikan menjadi enam kelompok, yaitu sebagai berikut:
1.    Komunikasi pribadi (personal communications), yaitu komunikasi secara langsung antara pemasar jasa pendidikan dan pelanggan jasa pendidikan yang melibatkan dialog dua arah, seperti percakapan tatap muka, panggilan telepon, dan surat elektronik, yang meliputi penjualan pribadi jasa pendidikan, telemarketing jasa  pendidikan, pelayanan pelanggan jasa pendidikan, pelatihan pelanggan jasa pendidikan, serta  komunikasi dari mulut ke mulut pemasaran jasa pendidikan.
2.    Periklanan (advertising), yaitu bentuk-bentuk komunikasi bukan pribadi yang dilakukan pemasar jasa pendidikan dengan tujuan menginformasikan, mengedukasi, atau membujuk khalayak pasar sasaran jasa pendidikan, antara lain melalui siaran radio, materi tercetak, internet, papan reklame, dan surat langsung.
3.    Promosi penjualan (sales promotion), yaitu bentuk insentif jangka pendek yang ditawarkan kepada pelanggan jasa pendidikan dan perantara jasa pendidikan untuk merangsang pembelian produk jasa pendidikan seperti pengambilan sampel produk jasa pendidikan, kupon produk jasa pendidikan, potongan harga produk jasa pendidikan, tawaran pengembalian tunai produk jasa pendidikan, hadiah, dan promosi berhadiah.
4.    Publisitas (publicity) hubungan masyarakat (public relations), yaitu upaya yang dilakukan pemasar jasa pendidikan untuk memicu minat positif terhadap sekolah dan produk jasa pendidikan melalui penyebaran berita baru, melaksanakan konferensi pers, menyelenggarakan peristiwa istimewa, dan mendanai aktivitas yang patut dijadikan berita oleh pihak ketiga sekolah.
5.    Materi instruksional (instructional materials), yaitu materi promosi untuk mempromosikan produk jasa pendidikan yang baru atau atribut produk jasa pendidikan jika pelanggan jasa pendidikan tidak memahami produk jasa pendidikan, yang meliputi situs sekolah, buku pedoman sekolah, brosur sekolah, video dan kaset sekolah, perangkat lunak dan CD sekolah, serta kotak suara sekolah.
6.    Desain organisasi (corporate design), yaitu aplikasi warna, simbol dan kop surat yang berbeda-beda sehingga memberikan kemudahan bagi sekolah untuk mengakui identitasnya, yang meliputi papan merek sekolah, dekorasi bagian dalam sekolah, kendaraan sekolah, peralatan sekolah, dan seragam sekolah.[4]
Di dalam kampanye promosi jasa pendidikan, sekolah dapat menggunakan salah satu variabel bauran promosi jasa pendidikan atau perpaduan variabel bauran promosi jasa pendidikan. Akan tetapi, ketika menerapkan bauran promosi/komunikasi jasa pendidikan, pemasar jasa pendidikan harus memahami pasar sasaran jasa pendidikan yang dituju. Bentuk-bentuk promosi jasa pendidikan yang digunakan setiap sekolah tentunya akan berbeda-beda. Hal itu bergantung pada beberapa hal berikut:
1.    Klasifikasi jasa pendidikan
2.    Tujuan komunikasi pemasaran jasa pendidikan
3.    Penciptaan citra sekolah yang kuat
4.    Peningkatan pesanan jasa pendidikan secara berulang[5]
C.  Desain Promosi Jasa Pendidikan
Model komunikasi pemasaran jasa pendidikan menekankan faktor faktor komunikasi pemasaran jasa pendidikan secara efektif. Pengirim mengirimkan pesan melalui media. Agar berkomunikasi secara efektif, pengirim perlu memahami kebutuhan dan keinginan dari penerima. Pengirim harus mahir mengodekan pesan dengan mempertimbangkan cara khalayak sasaran dalam menguraikan kode pesan. Mereka harus mengirimkan pesan melalui media yang efisien untuk menjangkau khalayak sasaran dan membangun saluran umpan balik sehingga dapat mengetahui tanggapan penerima atas pesan tersebut.
Riset pemasaran jasa pendidikan diperlukan pada setiap tahapan komunikasi pemasaran jasa pendidikan, yang memiliki fungsi sebagai berikut:
1.    Mengidentifikasi dan mengelompokkan khalayak sasaran potensial
2.    Menetapkan kebutuhan informasi
3.    Mengembangkan pesan yang tepat
4.    Mengukur tanggapan khalayak sasaran[6]
Menurut Kotler dan Fox (1995), komunikator pemasaran jasa pendidikan harus membuat enam keputusan sebagai berikut:
1.    Mengidentifikasi khalayak sasaran
Khalayak sasaran potensial meliputi seluruh khalayak pendidikan dan pasar jasa pendidikan. Orangtua siswa tertarik dengan informasi biaya pendidikan dan kualitas guru, sedangkan masyarakat luas tertarik dengan aktivitas sosial dan evaluasi pengalaman pendidikan siswa. Sekolah seharusnya dapat mengidentifikasi khalayak sasaran utama dan perhatiannya agar dapat menyediakan informasi sesuai kebutuhan.
2.    Menjelaskan tanggapan yang diinginkan
Komunikasi pemasaran jasa pendidikan dirancang agar dapat memperoleh tanggapan dari penerima. Tanggapan itu dapat berupa perubahan terhadap kesadaran warga sekolah dan program pendidikan atau perubahan perilaku yang berpengaruh pada kualitas program pendidikan. Apabila sekolah bisa mengetahui tanggapan yang diinginkan, sekolah membentuk pesan terbaik dan menilai efektivitas pesan.
3.    Mengembangkan Pesan
Setelah mendefinisikan tanggapan yang diinginkan khalayak sasaran sekolah, komunikator dapat mengembangkan komunikasi pemasaran jasa pendidikan. Komunikasi pemasaran jasa pendidikan ideal harus menarik perhatian (attention), mempertahankan ketertarikan (interest), membangkitkan keinginan (desire), dan menggerakkan tindakan (action) yang sering kali dikenal dengan Model AIDA (Attention, Interest, Desire, ond Action). Oleh karena itu, sekolah perlu menggunakan pesan dan jenis komunikasi Yang berbeda-beda pada tahapan proses komunikasi pemasaran jasa Pendidikan. Pesan memiliki isi dan bentuk tertentu.[7]
4.    Memilih Alat Perantara atau Media Komunikasi
Komunikator harus memilih alat perantara atau media komunikasi yang efisien, yaitu sebagai berikut.
a.      Komunikasi pribadi (personal communication), meliputi komunikasi Iangsung dari perwakilan sekolah (alumni, kantor perwakilan sekolah, karyawan sekolah bagian pengembangan, karyawan sekolah bagian pendaftaran, dan telemarketer sekolah) serta pengaruh komunikasi lisan melalui percakapan dengan tetangga, teman, anggota keluarga, dan rekan kerja sekolah yang merupakan bentuk komunikasi sangat meyakinkan. Menurut Robertson (1971), organisasi dapat merangsang komunikasi pribadi tersebut dengan cara sebagai berikut.
1)        Menentukan individu dan kelompok yang berpengaruh, serta mencurahkan segala upayanya untuk sekolah.
2)        Menciptakan pemimpin Opini melalui pembekalan informasi dan meminta untuk membantu sekolah (misalnya, dalam hal pemerolehan dana atau pendaftaran siswa).
3)        Bekerja sama dengan pihak berpengaruh, seperti pejabat, kelompok sosial, dan sebagainya.
4)        Menonjolkan seseorang yang berpengaruh melalui hubungan pers dan perildanan.
5)        Mengembangkan perildanan dengan nilai percakapan yang tinggi.
b.      Komunikasi bukan pribadi (nonpersonal communication), meliputi seluruh saluran komunikasi yang tidak melibatkan hubungan langsung antarwarga sekolah melalui surat kabar, majalah, radio, televisi, papan reldame, peristiwa istimewa, dan surat langsung.
5.    Memilih Atribut Sumber
Komunikasi pemasaran jasa pendidikan akan berdampak pada khalayak sasaran sekolah jika khalayak sasaran sekolah telah mengalami prose komunikasi pemasaran jasa pendidikan. Menurut Kelman dan Hovlanc (1953), ada tiga faktor yang mendasari kredibilitas sumber, yaitu sebagaj berikut.
a.    Keahlian (expertise), yaitu tingkat ketika komunikator merasa memiliki wewenang terhadap apa yang telah dinyatakan. Siswa atau alumni biasanya merasa sebagai ahli karena telah mengalami proses pendidikan. Koordinator bidang studi bisa memiliki keahlian tinggi saat berbicara tentang mata pelajaran tertentu.[8]
b.    Kepercayaan (trustworthiness), yang berkaitan dengan tingkat objektivitas dan kejujuran sumber yang dirasakan. Khalayak sasaran sekolah cénderung lebih percaya kepada temannya dan orang lain dibandingkan dengan orang asing atau karyawan sekolah bagian pendaftaran.
c.    Ketertarikan (likability), yang berkaitan dengan tingkat ketertarikan sumber bagi khalayak sasaran sekolah. Komunikasi pemasaran jasa pendidikan berbentuk komunikasi yang terus terang, jenaka, dan wajar cenderung membuat sumber menjadi lebih menyenangkan.
6.    Mengumpulkan Umpan Balik
Komunikator harus menguji komunikasi pemasaran jasa pendidikan sebelum digunakan dan meneliti pengaruhnya terhadap khalayak sasaran sekolah. Proses pengujian dan riset meliputi penyimpanan catatan permintaan informasi sekolah, surat pendaftaran, sumbangan yang diterima sekolah, serta ukuran lain tentang perhatian dan ketertarikan sekolah komunikator dapat melakukan survei bagi khalayak sasaran sekolah dan bertanya apakah mereka telah mengenal atau mengingat pesan yang disampaikan, cara merasakan pesan, perilaku mereka sebelum dan saatini terhadap sekolah, serta tujuannya untuk mendaftar atau menyumbangkan uang kepada sekolah.
D.  PUBLIKASI PEMASARAN JASA PENDIDIKAN
Disadari atau tidak, sekolah memiliki publikasi pemasaran jasa pendidikan. Apakah sekolah mengedarkan selembaran fakta sekolah yang difotokopi atau menjabarkannya ke buku tinjauan sekolah. Materi tersebut mengomunikasikan tentang sekolah..[9]
Menurut Lockhart (2005), aktivitas publisitas adalah penerbitan informasi positif tentang sekolah dan kualitas jasa pendidikan dengan menggunakan media yang berbeda-beda. Aktivitas publisitas adalah cara menginformasikan kepada masyarakat secara objektif karena aktivitas tersebut tidak dibiayai sekolah itu sendiri. Media yang digunakan untuk mencari calon siswa dan donatur sekolah adalah surat langsung. Surat langsung dapat berupa brosur sekolah yang dikirim melalui pos yang terdiri atas surat sekolah, buku tinjauan sekolah, formulir pendaftaran siswa, dan kartu tanggapan. Kotler dan Fox (1995) menyebutkan beberapa panduan penting penggunaan surat Ferlgsung, yaitu sebagai berikut.
1.    Menetapkan khalayak sasaran yang paling menjanjikan. Sekolah harus berupaya keras agar membeli daftar khalayak sasaran yang sesuai segmen pasar sasaran jasa pendidikan.
2.    Menyusun pesan yang tepat untuk khalayak sasaran yang tepat. Materi yang disampaikan harus mencerminkan pemahaman tentang penerima infprmasi dan cara sekolah memenuhi kebutuhannya. Calon siswa akan ditanya pendapatnya tentang surat yang dibuat sesuai hamanya, selebaran fakta sekolah yang dapat membantu menyortir sekolah yang menarik baginya, dan membayar kartu pos di aneminta informasi atau mengindikasikan bahwa mereka tidak tertarik pada sekolah.[10]
3.    Menyebutkan manfaat untuk pembaca yang mampu membuat tanggapan secara positif. Dari surat langsung, kita biasanya sulit membedakan antara atribut sekolah dan manfaat sekolah yang terdapat di dalamnya. Agar memperjelas manfaat yang ditawarkan sekolah karyawan sekolah yang membuat Surat langsung harus menjawab beberapa pertanyaan berikut ini.
a.      Apakah manfaat yang akan diterima orang yang terlibat pada program pendidikan, menyumbang dana ke sekolah, atau men‘ daftar ke sekolah?
b.      Apakah mereka akan keluar dari sekolah?
4.    Mengirim pesan pada waktu yang tepat. Surat langsung yang dikirim pada waktu yang tepat akan memperoleh banyak perhatian dari penerima informasi.
5.    Memberitahukan apa yang kita inginkan ke pembaca. Surat dan brosur sekolah harus menyatakan tanggapan yang kita inginkan di dalam kaitannya dengan penyampaian informasi, penulisan formulir pendaftaran siswa, pengiriman cek, pemanfaatan kartu tanggapan, dan pembayaran pos.
6.    Merencanakan surat tindak lanjut atau hubungan yang lain. Karyawan sekolah bagian pendaftaran dapat merencanakan penggantian materi publikasi untuk dikirimkan kepada orang yang meminta informasi dalam bentuk brosur tentang minat siswa, informasi mengenai bantuan keuangan sekolah, buku tinjauan sekolah, materi pendaftaran siswa, undangan ke sekolah, dan menggunakan telepon melalui karyawarl sekolah bagian pendaftaran.[11]
7.    Mengukur hasilnya. Hanya dengan memelihara catatan tentang tingkat tanggapan, sekolah dapat membuat daftar dan materi publikasi yang paling efektif. Sekolah bisa menggunakan surat langsung dengan kode dari setiap kartu tanggapan yang ditunjukkan dari daftar nama yang telah ada. Aktivitas pendaftaran siswa seharusnya memiliki prosedur yang istimewa untuk mengedarkan, menerima, menanggapi, serta memproses informasi yang sangat banyak. Surat langsung yang digunakan untuk aktivitas pendaftaran siswa harus memenuhi kriteria sebagai berikut.
1.      Harus mencerminkan misi dan strategi sekolah.
2.      Harus cukup menarik untuk penerima sehingga penerima akan meme bacanya.
3.      Harus dikomunikasikan dengan baik untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
Menurut Kotler dan Fox (1995), kantor administrasi sekolah biasanya menggunakan bentukobentuk surat langsung seperti berikut.[12]
1.      Daftar pencarian (search piece). Daftar pencarian berupa surat pengantar yang pertama diedarkan ke banyak siswa yang telah terdaftar di sekolah, yaitu saat sekolah mengedarkannya ke beberapa siswa pilihan. Daftar pencarian harus menciptakan kesadaran dan menimbulkan ketertarikan siswa
2.      Wahana tanggapan (response vehicle). Daftar pencarian dan surat lainnya meliputi daftar tanggapan berbentuk kartu pos sehingga membuat siswa mudah bertanya akan informasi sekolah lebih lanjut.
3.      Daftar kapal induk (flagship piece). Daftar kapal induk berupa buku tinjauan sekolah atau prospektus sekolah. Buku tanggapan sekolah merupakan bentuk percakapan dengan calon siswa dan umumnya meliputi banyak foto dan unsur visual lainnya.
4.      Brosur program pendidikan (program brochures). Pada umumnya bentuk brosur yang kurang menarik atau formal tidak memberikan informasi kepada siswa akan apa yang diinginkan. Brosur yang menarn‘ meliputi biografl sekolah, daftar program pendidikan dengan penawaran program pendidikan, daya tampung program pendidikan, dan informasi hasil pendidikan.
5.      Formulir pendaftaran (application form). Formulir pendaftaran sebagai suatu bentuk komunikasi pemasaran jasa pendidikan, tetapi sekolah berkualitas dapat membuat perbedaan \mtuk menetapkan orang yang akan mengisi formulir dan apakah mereka akan mengisi seluruh formulir itu.
6.      Katalog (catalog). Katalog menjadi mahal harganya apabila hanya digunakan sebagai alat referensi. Oleh karena itu, katalog harus digunakan sebagai alat komunikasi pemasaran jasa pendidikan yang mencakup informasi program pendidikan, peraturan sekolah, dan sebagainya.[13]
7.      Daftar orangtua siswa (parents piece). Orangtua siswa merupakan pihak terpenting yang terlibat di dalam pengambilan keputusan sekolah.
8.      Daftar pembiayaan (financing piece). Orangtua siswa memerluka” informasi biaya pendidikan dan metode pilihan pembayaran biaya pendidikan.
9.       Daftar kunjungan sekolah (school visit piece). Banyak calon siswa dan orangtua siswa datang ke sekolah dari berbagai latar belakang.
10.  Daftar konversi (conversion piece). Tujuan daftar konversi adalah mendorong siswa yang mendaftar dan terdaftar agar mendaftarkan diri dan membayar biaya pendidikan
11.  Kotak jawaban calon siswa (candidate reply kit). Sekolah bisa memadukan seluruh formulir informasi, mencetaknya secara terpadu, dan membuat surat keluar yang lengkap dengan panduan tahapan dan amplop tambahan.[14]
E.  Periklanan Jasa Pendidikan
Periklanan jasa pendidikan merupakan bentuk promosi pendidikan yang paling banyak digunakan sekolah dalam mempromosikan produk jasa pendidikan.
Periklanan jasa pendidikan terdiri atas komunikasi bukan pribadi yang dilakukan melalui media dengan sponsor. Periklanan jasa pendidikan dapat meliputi media seperti majalah dan surat kabar, radio dan televisi, media luar (poster, simbol, papan reklame, dan tulisan di atap), surat langsung, sesuatu yang unik (tinta, kalender, pena, dan pensil), kartu, katalog, direktori, serta selebaran. Periklanan jasa pendidikan dapat digunakan untuk membangun citra sekolah jangka panjang dan reputasi sekolah (periklanan sekolah) atau program tertentu, memberikan informasi tentang program atau peristiwa istimewa dan berbagai tujuan lainnya.
Untuk mengembangkan program periklanan jasa pendidikan yang efektif, Kotler dan Fox menyarankan kepada kita untuk keputusan utama yang dikenal sebagai 5M yaitu sebagai berikut:[15]
1.    Mission (mision) yaitu apakah tujuan periklanan jasa pendidikan?
Program periklanan jasa pendidikan yang efektif dimulai dengan cara menetapkan tujuan periklanan secara tepat. Tujuan periklanan jasa pendidikan itu harus didasarkan pada strategi pemasaran jasa pendidikan sebelumnya, yang mencakup pasar sasaran jasa pendidikan, penetapan posisi pasar jasa pendidikan, dan bauran pemasaran jasa pendidikan.
2.    Money (uang) yaitu berapa banyak uang yang dapat dibelanjakan?
Menetapkan anggaran periklanan jasa pendidikan bergantung pada tujuan dan program periklanan jasa pendidikan yang dicapainya. Untuk menetapkan anggaran periklanan jasa pendidikan, pemasar jasa pendidikan harus bisa merencanakan pengalokasian anggaran periklanan jasa pendidikan sesuai segmen pasar jasa pendidikan, wilayah geografis jasa pendidikan, dan periode waktu yang tepat.
3.    Message (pesan) yaitu apakah pesan yang harus disampaikan?
Setelah menetapkan tujuan dan anggaran periklanan jasa pendidikan, tahapan berikutnya adalah mengembangkan pesan yang kreatif
4.    Media (media) yaitu apakah media yang akan digunakan?
Ada tiga tahapan utama dalam proses pemilihan antara berikut:
a.    Memilih di antara berbagai kategori media
b.    Memilih wahana media tertentu, dengan mempertimbangkan karakteristik-karakteristik media
c.    Menetapkan waktu media
5.    Measurement (pengukuran), yaitu bagaimana mengevaluasi hasilnya?
Ada tiga metode pengujian yang digunakan untuk mengetahui efektivitas Periklanan jasa pendidikan, yaitu sebagai berikut.
a.    Pengujian salinan, yang dilaksanakan sebelum iklan dimasukkan ke media aktual serta sesudah dicetak atau disiarkan.
b.    Pengujian media, yang bertujuan untuk menentukan apakah wahana media yang digunakan berbiaya murah dan dapat memengaruhi khalayak sasaran.
c.    Pengujian pada tingkat pengeluaran periklanan, yang bertujuan untuk melihat tanggapan pada tingkat pengeluaran periklanan yang bervariasi.[16]

















BAB III
KESIMPULAN

1.      Komunikasi pemasaran jasa pendidikan adalah pertukaran informasi dua arah antara pihak-pihak yang terlibat dalam aktivitas pemasaran jasa pendidikan di sekolah.
2.      Bauran promosi jasa pendidikan dibagi menjadi 6, yaitu: komunikasi pribadi, periklanan, promosi penjualan, publisitas, materi intruksional, dan desain organisasi.
3.      Dalam mendesain promosi jasa pendidikan, ada hal-hal yang perlu diperhatikan, yaitu: mengidentifikasi khalayak sasaran, menjelaskan tanggapan yang diinginkan, mengembangkan pesan, memilih alat perantara atau media komunikasi, memilih atribut sumber, dan mengumpulkan umpan balik.
4.      Publikasi pemasaran jasa pendidikan adalah penerbitan informasi positif tentang sekolah dan kualitas jasa pendidikan dengan menggunakan media yang bermacam-macam.
5.      Periklanan jasa pendidikan merupakan bentuk promosi jasa pendidikan yang digunakan sekolah dalam mempromosikan jasa pendidikannya.











 

DAFTAR PUSTAKA

Alma, Buchari. Manjemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung: Alfabeta,2004.

Saladin, Djaslim dan Yevis Oesman. Perilaku Konsumen dan Pemasaran Strategik. Bandung: Linda Karya, 2002.

Wijaya, David.  Pemasaran Jasa Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Group, 2016.



[1] David Wijaya, Pemasaran Jasa Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara Group, 2016), 134.
[2] Saladin, Djaslim dan Yevis Oesman, Perilaku Konsumen dan Pemasaran Strategik (Bandung:Linda Karya, 2002), 55.
[3] David Wijaya, Pemasaran Jasa Pendidikan, 135.
[4] Ibid., 136-138.
[5] Ibid., 139.
[6] Ibid., 140.
     [7] Ibod.,142.
[8] Buchari Alma, Manjemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa (Bandung: Alfabeta,2004), 180.
[9] Ibid., 192.
[10] Ibid., 199.
[11] David Wijaya, Pemasaran Jasa Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara Group, 2016), 145.
[12] Ibid.,147.
[13] Ibid.,149.
[14] Ibid.
[15] Ibid.,150.
[16] Ibid.,156.

Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Advertisement

Popular Posts

Category 1

No one has ever become poor by giving, Please Donate

Popular Posts

Subscribe Via Email

Sign up for our newsletter, and well send you news and tutorials on web design, coding, business, and more! You'll also receive these great gifts:

Subscribe Via Email

LightBlog

Daftar Blog Saya

Slider

Fashion

Music

Text Widget

Follow Us @soratemplates

Fashion

Technology

Fashion

Diberdayakan oleh Blogger.

ads

show

Facebook

My Instagram

Cari Blog Ini

Temukan makalahmu...

Facebook

Stay Connected

Comments

Blogroll

Follow us

Vertical1

Featured Posts

Recent Posts

Recent in Sports

Video Of Day

Subscribe for New Post Notifications

Followers

Fixed Link!

Welcome To Basil

Home Top Ad

Responsive Ads Here

My Instagram

Translate

Makalah dan PPT

Site Links

Flickr Images

Hello! We’re Fenix Creative Photo Studio

Sepakbola

Ethereum

Ripple

Laman

LightBlog

Pages - Menu

Adbox

Bitcoin

Litecoin

7

News

Sports

Food

Technology

Featured

Videos

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Home Top Ad

Responsive Ads Here

Featured Posts

Statistik

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Random Posts

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Recent

Comment

Post Top Ad

Responsive Ads Here
Hello, here you can tell something about yourself or you can put your blog description here or even you can add some quote of your choice here. This is an optional text area which you can hide or delete from the layout. Its totally dependent upon you if you want this text area or not.

Ads

test

Sponsor Advertisement

Ads

Hey there, We are Blossom Themes! We are trying to provide you the new way to look and use the blogger templates. Our designers are working hard and pushing the boundaries of possibilities to widen the horizon of the regular templates and provide high quality blogger templates to all hardworking bloggers!

Follow us on FaceBook

Popular Posts

Unordered List

  • Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.
  • Aliquam tincidunt mauris eu risus.
  • Vestibulum auctor dapibus neque.

Pages

Theme Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.