SEGMENTASI PASAR JASA PENDIDIKAN
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Dalam konteks rumah tangga negara pendidikan
merupakan hak setiap warga negara. Maka didalamnya mengandung makna bahwa
negara berkewajiban memberikan layanan pendidikan kepada warganya. Karena itu
pengelolaan sistem pembangunan pendidikan harus didesain dan dilaksanakan
secara bermutu, efektif, dan efisien. Pelayanan pendidikan harus berorientasi
pada upaya peningkatan akses pelayanan yang seluas-luasnya bagi warga
masyarakat.
Dewasa ini persaingan antar sekolah semakin
interaktif. Pemasaran untuk lembaga pendidikan mutlak diperlukan. Sekolah
sebagai lembaga penyedia jasa pendidikan perlu belajar dan memiliki inisiatif
untuk meningkatan kepuasaan pelanggan (peserta didik). Karena pendidikan
merupakan proses yang saling mempengaruhi dan berkelanjutan. Dalam bidang
pendidikan, kegiatan pemasaran dapat meliputi perencanaan produk pendidikan,
penentuan harga dan mempromosikan produk pendidikan yang ditawarkan oleh
lembaga pendidikan yang bersangkutan.
Oleh karena itu, dalam upaya peningkatan pelayanan
pendidikan sangat diperlukan pemasaran jasa pendidikan.
B.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian
segmentasi pasar jasa pendidikan?
2. Bagaimana pendekatan segmentasi
pasar jasa pendidikan?
3. Bagaimana proses
segmentasi pasar jasa pendidikan?
4. Bagaimana
identifikasi alternatif berbasis segmentasi pasar jasa pendidikan?
5. Bagaimana pemilihan
basis terbaik segmentasi pasar jasa pendidikan?
PEMBAHASAN
A. Pengertian Segmentasi Pasar Jasa Pendidikan
Segmen pasar adalah sekelompok orang dengan karakteristik yang sama untuk melayani organisasi, seperti umur, status ekonomi, tingkat pendidikan,
status sosial, jumlah anak, serta kekuatan politik. Segmentasi pasar adalah membagi pasar menjadi kelompok pembeli yang dibedakan menurut tingkah laku, kebutuhan, atau karakteristik
yang mungkin membutuhkan produk yang berbeda.[1]
Segmentasi pasar bertujuan untuk membagi pelanggan atau para pemangku kepentingan
yang berbeda kekelompok yang lebih
homogeny guna mengidentifikasi kebutuhan, keinginan, serta faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan dan keinginan.[2]
B. Pendekatan Segmentasi Pasar Jasa Pendidikan
Ada 3 alternatif pendekatan segmentasi pasar jasa pendidikan:
1.
Pendekatan pemasaran tanpa pembedaan/ diferensiasi, yaitu pendekatan pemasaran jasa pendidikan dimanati dakada pembagian khusus atau segmenter tentu pada pasar jasa pendidikan (tidak memiliki segmentasi pasar jasa pendidikan atau melayani semua pelanggan jasa pendidikan).
2.
Pendekatan pemasaran dengan pembedaan/ diferensiasi, yaitu sekolah mengidentifikasi beberapa segmen pasar di pasar jasa pendidikan dan menerapkan bauran pemasaran jasa pendidikan
yang berbeda untuk setiap segmen pasar jasa pendidikan.
3.
Pendekatan pemasaran terkonsentrasi,
yaitu sekolah dapat menerapkan bauran pemasaran jasa pendidikan serupa, pada setiap segmen jasa pendidikan
yang ada meskipun pasar jasa pendidikan terbagi dalam beberapa segmen.
C. Proses Segmentasi Pasar Jasa Pendidikan
Menurut Kotler dan Andreasen menyatakan proses
segmentasi pasar meliputi tiga tugas penting yaitu :
1. Mengidentifikasi dasar segmentasi pasar, yaitu
seperti pada karakteristik warga sekolah yang mempunyai kepentingan pada
sekolah serta karakteristik pada keluarga sekolah berisiko, siswa yang luar
biasa, pembicara bahasa inggris yang terbatas atau tinggi rendahnya status sosial ekonomi keluarga.
2. Mengembangkan
profil segmen pasar yang dihasilkan, yaitu dengan pengumpulan
data berbagai karakteristik tersebut tampak pada individu yang gagal dalam
segmen pasar tertentu.
3. Mengembangkan ukuran ketertarikan segmen pasar
yaitu seberapa besar kebutuhan program pendidikan tertentu dari kelompok
tertentu dan bagaimana cara memasuki kelompok tersebut.[3]
Sebelum membagi pasar jasa pendidikan ke
beberapa segmen pasar jasa pendidikan tertentu, biasanya dilakukan riset pasar
jasa pendidikan terlebih dahulu sehingga
diharapkan dapat diketahui segmen pasar jasa pendidikan tertentu yang dapat
dipenuhi kebutuhan dan keinginan nya oleh sekolah.
Adapun tujuan utama dalam segmentasi pasar
jasa pendidikan yaitu melayani pelanggan jasa pendidikan secara lebih baik dan
memperbaiki posisi kompetitif sekolah terhadap pesaing.
Selain tujuan utama tersebut juga diiringi
tujuan lain yang lebih sempit seperti meningkatkan penjualan jasa pendidikan,
meningkatkan pangsa pasar jasa pendidikan, melakukan komunikasi dan promosi
jasa pendidikan dan memperkuat citra pendidikan.[4]
Menurut Lupiyadi dan Hamdani, ada 5 manfaat
yang diperoleh setelah melakukan segmentasi pasar jasa pendidikan, antara lain:
1.
Merancang jasa pendidikan yang lebih responsif
terhadap kebutuhan pasar jasa pendidikan.
2.
Menganalisis pasar jasa pendidikan.
3.
Menemukan peluang jasa pendidikan.
4.
Menguasai posisi unggul dan kompetitif jasa
pendidikan.
Pembagian segmen pasar jasa pendidikan harus
dilakukan berdasarkan riset pemasaran jasa pendidikan
yang memadai, karena agar dapat masuk segmen pasarjasa pendidikan tertentu ada
beberapa kriteria yang perlu diperhatikan, yaitu:
1.
Segmen pasar jasa pendidikan cukup besar atau tidak.
2.
Daya beli jasa pendidikan.
3.
Adanya perbedaan dengan segmen lainnya.
4.
Adanya Sekolah pesaing lain yang menguasai segmen pasar pendidikan.
5.
Dapat tidaknya pasar tersebut dapat dijangkau.
6.
Cara menjangkau pasar jasa pendidikan tersebut.
7.
Sekolah memiliki sumber daya yang memadai.[6]
D.
Identifikasi Alternatif Basis Segmentasi Pasar Jasa Pendidikan
Identifikasi alternatif basis segmentasi pasar
jasa pendidikan berdasarkan dua pendekatan, yaitu:
1. Karakteristik
konsumen, yaitu segmentasi pasar jasa pendidikan berdasarkan pada aspek
tertentu:
a. Demogragi dan sosial ekonomi yalitu variabel
demografi (jenis kelamin, usia, ukuran
keluarga dan variabel sosial- ekonominya
(pendapatan, pendidikan, kelas sosial dan etnis)
b.
Psikografi, yang mengacu pada tingkah laku dan gaya hidup
masyarakat
c. Geografi, yang meliputi variabel lingkup pasar,
pertimbangan dimana jasa pendidikan dilakukan, pengukuran pasar geografis jasa
pendidikan termasuk kepadatan penduduk, pegaruh iklim, dan standarisasi wilayah
pasar jasa pendidikan.
2. Tanggapan konsumen, yaitu segmentasi pasar jasa
pendidikan berdasarkan aspek, yaitu:
a. Manfaat, bahwa manfaat yang dicari pelanggan jasa
pendidikan dari jasa produk jasa pendidikan adalah alasan pelanggan membeli
produk jasa pendidikan.
b.
Penggunaan, yang berfokus pada jenis dan batasan
penggunaan produk.
c. Promosi, berfokus pada cara-cara pelanggan menanggapi
aktivitas promosi sekolah, termasuk tanggapan terhadap iklan dan pameran
pendidikan.
d. Loyalitas, berfokus pada batasan loyalitas, seperti
pelanggan setia terhadap merek pendidikan, menggilir merek pendidikan atau
sekolah yang disukai.
e.
Jasa, menyangkut dalam pengelompokan produk jasa
pendidikan berakibat pelanggan jasa pendidikan dapat dilayani dengan layanan
jasa pendidikan yang sama.
Adapun beberapa
alasan yang menjadikan segmentasi pasar jasa pendidikan, yaitu:
1. Semakin maju
kehidupan manusia, semakin heterogen masyarakat, semakin beragam kebutuhan dan
selera masyarakat. Oleh karena itu, tidak ada produk jasa pendidikanpun yang
memuaskan secara tepat sesuai kebutuhan manusia.
2. Semakin maju
perekonomian, semakin banyak sekolah kompetitor yang harus dihadapi. Oleh
karena itu, segmentasi pasar jasa pendidikan dapat mencegah sekolah yang
memmbuang sumber dayanya ditempat yang tidak tepat.
3. Segmentasi pasar
pendidikan membantu sekolah agar meraih keunggulan kompetitif terhadap sekolah
pesaingnya melalui differensiasi produk jasa pendidikan.
4. Segmentasi pasar jasa
pendidikan membantu sekolah menemukan segmen-segmen pasar jasa pendidikan yang
dapat dilayani secara maksimal oleh sekolah.[7]
E. Pemilihan Basis Terbaik Segmentasi Pasar Jasa
Pendidikan
Sekolah sebaiknya
dapat memperthatikan cara segmentasi alternatif yang dapat memberi keuntungan
dibandingkan sekolah pesaingnya. Lupiyadi dan Hamdani mengemukakan tiga faktor
yang perlu diperhatikan dalam mengevaluasi segmen pasar jasa pendidikan, yaitu:
1. Ukuran dan
pertumbuhan segmen.
Segmen pasar memiliki ukuran yang besar dan
pertumbuhan yang cepat akan menarik semua sekolah, tetapi sekolah harus
memperhatikan sumber daya pendidikan dan kemampuan bersaing di segmen pasar
jasa pendidikan tersebut.
2. Daya tarik struktural
segmen
Ada beberapa faktor struktural utama yang
mempengaruhi daya tarik segmen pasar jasa pendidikan dalam jangka panjang
seperti sekolah pesaing yang kuat dan agresif, keberadaan produk pengganti jasa
pendidikan, kekuatan tawar-menawar pelanggan jasa pendidikan, dan pemasok jasa
pendidikan yang kuat.
3. Sasaran dan sumber
daya organisasi.
Segmen pasar jasa pendidikan yang besar dan menarik tidak akan berarti jika
sumber daya yang ada tidak memungkinkan sekolah untuk bersaing di segmen pasar
jasa pendidikan tersebut.[8]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar