DATA DAN INSTRUMEN PENGUMPULANNYA


DATA DAN INSTRUMEN PENGUMPULANNYA
Makalah ini disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
Metodologi Penelitian Tindakan Kelas”



Disusun oleh:
Kelas PAI.C/Kelompok 8
Istikomah                    (210315096)
Maghfirotul Aulia       (210315083)

Dosen Pengampu:
Dr. Ju’Subaidi, M.Ag


JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PONOROGO
MARET 2018





 
                                                                            BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Salah satu kegiatan dalam penelitian adalah pengumpulan data. Kegiatan pengumpulan data dilakukan dengan teknik tertentu dan menggunakan alat tertentu yang biasa disebut dengan instrumen penelitian. Data yang diperoleh dari proses tersebut kemudian dihimpun, ditata, dianalisis untuk menjadi informasi yang dapat menjelaskan suatu fenomena atau ketertarikan pada suatu fenomena.
Di dalam suatu penelitian ilmiah, agar data yang dikumpulkan menjadi valid, maka harus mengetahui bagaimana cara-cara pengumpulan data dalam research, sehingga data yang diperoleh menjadi pendukung konsep tertentu. Menyusun instrumen merupakan suatu proses dalam penyusunan alat evaluasi karena dengan mengevaluasi akan memperoleh data yang akan diteliti.
Oleh karena itu, menyusun instrumen merupakan langkah penting dalam prosedur penelitian yang tidak dapat dipisahkan antara yang satu terhadap yang lainnya. Hal ini dilakukan untuk menjaga kesinambungan data yang dikumpulkan dengan pokok permasalahan yang dibuat dalam rangka pengujian terhadap hipotesis-hipotesis yang dibuat.


B.     Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian dari data?
2.      Apa saja instrumen pengumpulan data?



1
 

 


 
                                                                            BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Data
Data adalah segala fakta atau keterangan tentang sesuatu yang dapat dijadikan bahan untuk menyusun suatu informasi. Informasi itu sendiri adalah adalah berita yang berupa hasil pengolahan data yang dipakai untuk suatu keperluan. Contoh data, “Gresik adalah kota Pudak”, contoh informasi,”saat ini penjualan pudak dikota gresik mengalami peningkatan.”[1]
Data dapat dikelompokkan menjadi beberapa golongan antara lain berdasarkan aspek sifat skor, dimensi waktu, cara memperoleh (sumber) dan skala pengukurannya.
1.    Ditinjau dari aspek skornya, data digolongkan menjadi dua yaitu data diskret dan data kontinyu.
a.       Data diskret adalah data yang satuannya merupakan bilangan bulat atau tidak berbentuk pecahan. Data diskret pada dasarnya diperoleh dari suatu pencacahan.
Contoh: Data jumlah mahasiswa di suatu Universitas.
b.      Data kontinyu adalah data yang satuannya merupakan bilangan pecahan. Data kontinyu pada dasarnya diperoleh dari hasil pengukuran.
Contoh: Data mengenai rata-rata indeks prestasi mahasiswa di suatu Universitas.
2.    Ditinjau dari aspek waktu, data digolongkan menjadi dua, yaitu data tme series dan data cross section.
a.       Data time series adalah data yang dikumpulkan pada waktu tertentu yang dapat menggambarkan keadaan atau karakteristik obyek pada saat penelitian dilakukan.
2
 
Contoh: Data jumlah mahasiswa di suatu Universitas pada tahun 2010.
b.      Data cross section adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu yang dapat menggambarkan perkembangan suatu kejadian atau kegiatan tertentu.
Contoh: Data perkembangan jumlah mahasiswa di suatu Universitas selama 5 tahun terakhir.
3.      Ditinjau dari aspek dari cara memperolehnya (sumber), data digolongkan menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder.
a.       Data primer adalah data yang didapat dan diolah langsung oleh obyeknya.
Contoh: Data hasil observasi langsung, data hasil wawancara dan data hasil pengisisan kuisioner.
b.      Data sekunder adalah data yang di dapat dalam bentuk sudah jadi, merupakan hasil dari pengumpulan dan pengolahan pihak lain misalnya dari BPS, sekolah, media massa dan sebagainya.
Contoh: Data jumlah penduduk buta aksara pada tahun 2010 yang diperoleh dari BPS.
4.      Ditinjau dari aspek skala pengukurannya, data digolongkan menjadi empat yaitu data nominal, ordinal, interval dan rasio.
a.       Nominal adalah skala yang hanya mempunyai ciri dapat membedakan tetapi tidak mempunyai tingkatan.
Contoh: Jenis kelamin siswa dapat dibedakan menjadi laki-laki dan perempuan.
b.      Ordinal adalah skala yang mempunyai ciri dapat membedakan dan mempunyai urutan (ordering).
Contoh: Jenjang pendidikan orang tua siswa dapat dibedakan menjadi SD, SMP, SMA dan seterusnya.
c.       Interval adalah skala pengukuran yang mempunyai ciri dapat membedakan, mempunyai urutan dan jarak yang sama, tetapi tidak mempunyai nol mutlak (angka nol mempunyai arti).
Contoh: Temperatur atau suhu ruang kelas
d.      Rasio adalah skala pengukuran yang mempunyai ciri dapat membedakan, mempunyai urutan dan jarak yang sama, tetapi mempunyai nol mutlak (angka nolnya tidak mempunyai arti).
Contoh: Tinggi badan siswa.[2]
B.     Instrumen Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian perlu dilakukan untuk memperoleh data atau informasi. Dalam proses pengumpulan data diperlukan alat atau instrumen pengumpul data. Metode atau alat pengumpul data memiliki makna yang berbeda. Metode pengumpul data berarti cara atau prosedur yang dilakukan untuk mengumpulkan data. Alat pengumpul data berarti instrumen atau perangkat yang digunakan untuk mengumpulkan data.[3]
Alat atau instrumen ini mencerminkan juga cara pelaksaannya, maka sering juga disebut dengan teknik penelitian. Penelitian sebagai suatu cara ilmiah dalam memecahkan masalah termasuk PTK, selama berhubungan dengan instrumen pengumpulan data. Tanpa instrumen yang tepat, peneliti tidak akan menghasilkan sesuatu yang diharapkan. Karena penelitian itu memerlukan data-data empiris. Dalam PTK banyak instrumen yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data, namun penggunaannya sangat tergantung pada jenis permasalahannya yang akan diteliti.[4]
Dalam penelitian kuantitatif, kualitas instrumen penelitian berkenaan dengan validitas dan reliabilitas instrumen dan kualitas pengumpulan data berkenaan ketetapan cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan data. Oleh karena itu instrumen yang telah teruji validitas dan realibilitasnya, belum tentu dapat menghasilkan data yang valid dan realiabel. Apabila instrumen tersebut tidak digunakan secara tepat dalam pengumpulan datanya. Instrumen dalam penelitian kuantitaif dapat berupa test, pedoman wawancara, pedoman observasi, kuesioner dan sebagainya.
Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat peneliti adalah peneliti itu sendiri. Oleh karena itu peneliti sebagai instrumen juga harus “divalidasi” seberapa jauh peneliti kualitatif siap melakukan penelitian yang selanjutnya terjun ke lapangan. [5]
Pengumpulan data itu sendiri dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber dan berbagai cara. Bila dilihat dari setting-nya dapat dilakukan dengan setting alamiah dan laboratorium dengan metode eksperimen. Sugiyono memberi penjelasan bahwa dilihat dari sumbernya maka dibedakan menjadi dua macam yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Jika dilihat dari cara atau pengumpulannya dibedakan menjadi tiga cara yaitu interview (wawancara), kuesioner (angket) dan observasi (pengamatan).
Hadari Nawawi, membagi teknik pengumpulan data menjadi 6 diantaranya teknik observasi langsung (observasi partisipan), teknik observasi tidak langsung (observasi kuasi partisipan), teknik komunikasi langsung (wawancara/interview), teknik pengukuran/penilaian (tes), teknik studi dokumenter (bibliografis). Adapun Suharsimi Arikunto, membagi jenis alat pengumpulan data menjadi lima yaitu tes, kuesioner atau angket, interview, observasi dan dokumentasi.
Dari tiga pendapat pakar dalam bidang penelitian tersebut, secara garis besarnya alat atau instrumen pengumpulan data penelitian terdiri dari lima macam, yaitu tes, angket, wawancara, observasi dan dokumentasi.[6]
1.      Tes
Tes merupakan alat pengukur data yang berharga dalam penelitian. Tes ialah seperangkat rangsangan (stimul) yang diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang dijadikan penetapan skor angka. Ada jenis tes dalam penelitian yaitu tes prestasi belajar dan tes kecerdasan.[7]
Tes sebagai instrumen ata alat pengumpul data penelitian menurut suharsimi Arikunto dibedakan menjadi dua macam yaitu:
a.    Tes buatan guru yaitu tes yang disusun oleh guru dengan prosedur tertentu, tetapi belum melalui uji coba sehingga belum diketahui validitas maupun reliabilitasnya.
b.    Tes terstandar yaitu tes yang biasanya sudah tersedia dalam lembaga testing, yang sudah terjamin validitas maupun reliabilitasnya. Tes standar sudah dicantumkan petunjuk pelaksaan, waktu yang dibutuhkan, bahan yang tercakup dan lain-lain.
Wayan Nurkancana dkk. Membagi tes berdasarkan bentuk pertanyaan yaitu sebagai berikut.
a.    Tes objektif
Tes objektif ialah tes yang disusun dalam bentuk objektif yakni terstee di dalam memberikan jawaban tinggal memberikan tanda silang atau melingkari serta mengisi atau melengkapi terhadap soal yang diterimanya. Jenis-jienis tes objektif diantaranya :
1)      Tes benar-salah (True False), tes ini di dalam emberikan jawaban tinggal memberikan tanda silang pada jawaban B bila benar dan S bila pernyataan soalnya salah.
2)      Pilihan Ganda (Multiple Choice), tes ini berupa bentuk item atau soal yang belum lengkap dan kelengkapannya disediakan untuk dipilih yang pada umumnya ditulis pada lajur sebelah kanan dari item soalnya dan biasanya pilihan berupa A, B, C dan D.
3)      Menjodohkan (Matching), tes ini dalam penyusunan soalnya dibuat dua kolom secara paralel, yakni kolom soal dan kolom jawaban.
4)      Melengkapi (Completion), tes ini hanya tiggal melengkapi item soal yang belum lengkap.
b.    Tes uraian (Essay)
Tes bentuk ini menghendaki agar testee memberikan jawaban dalam bentuk uraian yang relatif panjang. Bentuk pertanyaan biasa untuk menjelaskan, membandingkan dan menginterprestasikan tentang sesuatu.[8]
2.      Angket atau kuesioner
Kuesioner atau angket merupakan alat pengumpulan data yang memuat sejumlah pertanyaan atau pernyataan yang harus dijawab oleh subjek penelitian. Kuesioner efektif digunakan untuk penelitian yang memiliki jumlah sampel banyak karena pengisian kuesioner dapat dilakukan bersama-sama dalam satu waktu. Kuesioner dapat mengungkapkan banyak hal sehingga dalam waktu singkat diperoleh banyak data atau keterangan. Subjek penelitian dapat menjawab sesuai dengan keadaannya tanpa dipengaruhi oleh orang lain. Waktu pengisian kuesioner disesuaikan dengan waktu luang yang dimiliki subjek penelitian. Pekerjaan peneliti lebih ringan karena proses pengambilan sampai pengolahan data hasil pengisian kuesioner dapat dilakukan oleh orang lain.[9]
Angket sebagai alat pengumpulan data juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan angket yaitu bisa mengungkap data diri responden secara bebas, karena responden secara bebas dapat mengunggkapkan pendapatnya tanpa ada yang memengaruhinya. Sedangkan kelemahannya yaitu pertama, sukar ditelusuri apabila ada kekurangan pengisian yang disebabkan karena responden kurang memahami maksud dari masing-masing item. Kedua, tidak mungkin melakukan analisis lebih lanjut apabila peneliti ingin memecah kelompok berdasarkan karakteristik yang diperlukan.
Sukardi memberi penjelasan bahwa bentuk angket atau kuesioner dibagi menjadi dua, yaitu:
a.    Kuesioner Terbuka
Kuesioner terbuka pada umumnya dibuat dalam bentuk item dengan pertanyaan mengapa, apakah, bagaimana, kapan, di mana, siapa dan lainnya. Berikut contoh item kuesioner bentuk terbuka:
1)        Apakah saudara siap menerima tugas tambahan yang diberikan oleh atasan saudara?
2)        Tugas-tugas yang seperti apa yang dirasakan memberatkan tugas kerja saudara?
b.    Kuesioner Tertutup
Kuesioner tertutup dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
1)        Item kuesioner dengan dua option jawaban: benar-salah atau ya-tidak.
Contoh: Apakah anda senang menggunakan waktu luang untuk rekreasi?
Jawaban: ya-tidak
2)        Item kuesioner dengan jawaban empat option jawaban, misal: baik, cukup, sedang, kurang.
Contoh: bagaimana nilai rata-rata rapor anak-anak SD Nusa Indah semester ini?
Jawaban: a. Baik         b. Cukup         c. Sedang        d. Kurang
3.      Wawancara/interview
Wawancara merupakan salah satu metode pengumpulan data dan informasi secara lisan. Proses wawancara dilakukan dengan cara tatap muka langsung antara interviewer dengan interviewee. Wawancara banyak digunakan untuk penelitian studi kasus, evaluasi dan grounded research. Jenis penelitian tersebut banyak menggunakan data kualitatif.
Pengumpulan data menggunakan wawancara memiliki beberapa kelebihan yaitu peneliti dapat memperoleh informasi luas dan mendalam tentang sikap, pikiran, harapan dan perasaan responden yang ingin diketahuinya. Selain itu juga memiliki kelemahan diantaranya membutuhkan banyak waktu dan tenaga, jawaban responden bisa lemah apabila takut, merasa diinterograsi atau ingin dinilai baik maka memberikan informasi baik-baik saja padahal tidak sesuai.[10]
Untuk menjaga agar bias terhadap isi wawancara, maka sebaiknya interviewer sudah didampingi dengan alat bantu wawancara (interview guide). Pedoman wawancara dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
a.    Pedoman wawancara tidak terstruktur
Pedoman wawancara tidak terstruktur hanya memuat garis besar isi materi yang akan ditanyakan. Dengan pedoman wawancara tidak terstuktur, kreativitas pewawancara sangat diperlukan, bahkan hasil wawancara sangat ditentukan oleh suasana yang dapat diciptakan oleh si pewawancara. Contoh:
1.      Apa yang Bapak/Ibu lakukan pada saat anak berada di rumah berkaitan dengan permainan yang dilakukan anak-anak?
2.      Dengan siapa Bapak/Ibu memercayakan pengasuhan putra putrinya?
b.    Pedoman wawancara terstruktur
Pedoman wawancara ini sudah disusun secara terperinci sehingga menyerupai checklist. Pewawancara tinggal membubuhi tanda (√) pada jawaban yang diberikan oleh responden. Contoh:
1.      Bagaimana tanggapan Bapak/Ibu terhadap pelayanan Pendidikan di kabupaten ini?
a.       Sangat baik
b.      Baik
c.       Tidak baik
4.      Observasi
Observasi adalah metode pengumpulan data melalui pengamatan dan pencatatan perilaku subjek penelitian yang dilakukan secara sistematik. Alat yang digunakan untuk mengobservasi dapat berupa lembar pengamatan atau check list. Pada alat tersebut perilaku yang akan diamati sudah ditulis sehingga pada saat peneliti melakukan pengamatan, peneliti tinggal memberi tanda cek atau skor nilai.[11]
Sebagai alat pengumpul data, observasi memiliki kelebihan yaitu:
a.    Dapat mengumpulkan banyak informasi yang hanya dapat diselidiki dengan observasi.
b.    Hasilnya lebih akurat dan tidak dapat disangkal.
c.    Subjek penelitian tidak bisa berbohong.
d.   Perilaku kelompok yang terjadi serempak dapat diamati dalam satu waktu.
Selain kelebihan, adapun kelemahan dari observasi, diantaranya:
a.    Data hasil observasi sangat tergantung kepada kemampuan pengamat (observer) dalam mengingat kejadian-kejadian yang diobservasi.
b.    Beberapa objek penelitian sulit diobservasi terutama yang menyangkut sangat rahasia.
Dari segi proses pelaksaan pengumpulan data, observasi dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu observasi partisipan dan observasi tidak langsung.
a.    Observasi partisipan (langsung)
Pada kegiatan observasi langsung si peneliti terlibat langsung dengan objek atau subjek yang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian. Sambal melakukan penelitian, peneliti ikut mengerjakan apa yang sedang dikerjakan oleh sumber data dan ikut mengerjakan apa yang sedang dikerjakan oleh sumber data dan ikut merasakan suka dukanya. Melalui observasi partisipan, observer akan mendapatkan data yang lengkap dan mendalam tentang sesuatu yang sedang diselidiki.[12]
b.    Observasi tidak langsung
Peneliti tidak langsung terjun dikacah penelitian atau tidak terlibat langsung dalam proses kegiatan atau kehidupan orang-orang yang sedang diteliti. Jadi, peneliti hanya mengamati dari jarak jauh sebagai pengamat independen.
Dari cara pengamatan menurut sugiyono membagi dua bagian lagi, yakni :
a.    Observasi terstruktur adalah observasi yang telah dirancang secara sistematis, tentang apa yang akan diamati, kapan pelaksanaanya, dimana tempatnya dan siapa subjek yang akan diamati. Dalam pelaksanaannya peneliti bisa menggunakan checklist atau pedoman wawancara yang telah disusun secara baik bisa digunakan sebagai instrumen observasi ini.
b.    Observasi tidak terstruktur
Observasi jenis ini tidak mempersiapkan instrument secara terencana, sehingga pelaksanaan observasi tidak berlangsung secra sistematis. Hal ini biasanya dilakukan oleh peneliti yang tidak tahu secara pasti berbagai gejala yang bakal muncul di dalam kegiatan observasi. Dalam melakukan pengamatan, peneliti tidak menggunakan instrument yang telah dipersiapkan sebelum melakukan kegiatan observasi. [13]
5.      Dokumentasi
Metode dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data penelitian mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat, koran, majalah, prasasti, notulen rapat, leger nilai, agenda dan lain-lain.
Sukardi membedakan jenis dokumentasi menjadi dua, yakni:
a.    Dokumentasi resmi
Dokumen yang secara resmi memang ditata kelola oleh suatu instansi. Dokumen yang termasuk resmi, antara lain: surat keputusan, surat perjanjian kerja sama, surat jual beli, surat tanda nomer kendaraan (STNK), dan buku pemilik kendaraan bermotor (BPKB).

b.    Dokumentasi tidak resmi
Dokumen yang tidak disusun untuk kepentingan dinas atau kepentingan berhubungan antar dua pihak yang secara resmi harus dibuat oleh pejabat yang berwenang dengan ditandai oleh adanya nomor surat, perihal, ditandatangani oleh pejabat yang berwenang serta dicap sebagai tanda sah.
Adapun kelebihan dan kelemahan dari dokumentasi. Dari segi kelebihan dokumentasi yaitu efisien dari segi waktu, efisien dari segi tenaga dan efisien dari segi biaya. Adapun kelemahannya yaitu validitas data rendah, masih bisa diragukan dan reliabilitas data rendah, masih bisa diragukan.[14]




















 
                                                                              BAB III
                                               PENUTUP
A.      KESIMPULAN
1.      Data adalah segala fakta atau keterangan tentang sesuatu yang dapat dijadikan bahan untuk menyusun suatu informasi. Ditinjau dari aspek skornya, data digolongkan menjadi dua yaitu: Data diskret dan Data kontinyu. Ditinjau dari aspek waktu, data digolongkan menjadi dua, yaitu: Data time series dan Data cross section. Ditinjau dari aspek dari cara memperolehnya (sumber), data digolongkan menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder. Ditinjau dari aspek skala pengukurannya, data digolongkan menjadi empat yaitu data nominal, ordinal, interval dan rasio.
2.      Pengumpulan data dalam penelitian perlu dilakukan untuk memperoleh data atau informasi. Dalam proses pengumpulan data diperlukan alat atau instrumen pengumpul data. Metode atau alat pengumpul data memiliki makna yang berbeda. Metode pengumpul data berarti cara atau prosedur yang dilakukan untuk mengumpulkan data. Alat pengumpul data berarti instrumen atau perangkat yang digunakan untuk mengumpulkan data
3.      Secara garis besarnya alat atau instrumen pengumpulan data penelitian terdiri dari lima macam, yaitu tes, angket, wawancara, observasi dan dokumentasi.











DAFTAR PUSTAKA
Dessy, Andhita Wulansari. Penelitian Pendidikan: Suatu Pendekatan Praktik Dengan Menggunakan SPSS. Ponorogo: STAIN Po PRESS. 2012.
Dimyati, Johni. Metodologi Penelitian Pendidikan & Aplikasinya pada Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Jakarta: Kencana Prenadamedia Group.  2013.
Mulyatingsih, Endang. Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan. Bandung: Alfabeta. 2014.
Paizaluddin.dkk. Penelitian Tindakan Kelas (Calssroom Action Research) panduan teoritis dan praktis. Bandung: Alfabeta. 2014.
Sanjaya, Wina. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: kencana. 2011.
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan kuantitaif, kualitatif dan R&D). Bandung: ALFABETA. 2006.



13
 
 


[1] Andhita Dessy Wulansari, Penelitian Pendidikan: Suatu Pendekatan Praktik Dengan Menggunakan SPSS (Ponorogo: STAIN Po PRESS, 2012), 61.
[2] Ibid, 62-64.
[3] Endang Mulyatingsih, Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan (Bandung: Alfabeta, 2014), 24.
[4] Wina Sanjaya, penelitian Tindakan Kelas (Jakarta: Kencana, 2011), 82-83.
[5] Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan kuantitaif, kualitatif dan R&D) (Bandung: ALFABETA, 2006), 305.
[6] Johni Dimyati, Metodologi Penelitian Pendidikan & Aplikasinya pada Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) (Jakarta: Kencana Prenadamedia Group, 2013), 70-71.
[7] Paizaluddin.dkk, Penelitian Tindakan Kelas (Calssroom Action Research) panduan teoritis dan praktis (Bandung: Alfabeta, 2014), 131.
[8] Johni Dimyati, Metodologi Penelitian Pendidikan, 72-76.
[9] Endang Mulyatingsih, Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan (Bandung: Alfabeta, 2014), 28.
[10] Ibid, 32.
[11] Paizaluddin.dkk, Penelitian Tindakan Kelas, 26.
[12] Johni Dimyati, Metodologi Penelitian Pendidikan, 92-93..
[13] Ibid, 98-99.
[14] Ibid, 100.
Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Advertisement

Popular Posts

Category 1

No one has ever become poor by giving, Please Donate

Popular Posts

Subscribe Via Email

Sign up for our newsletter, and well send you news and tutorials on web design, coding, business, and more! You'll also receive these great gifts:

Subscribe Via Email

LightBlog

Daftar Blog Saya

Slider

Fashion

Music

Text Widget

Follow Us @soratemplates

Fashion

Technology

Fashion

Diberdayakan oleh Blogger.

ads

show

Facebook

My Instagram

Cari Blog Ini

Temukan makalahmu...

Facebook

Stay Connected

Comments

Blogroll

Follow us

Vertical1

Featured Posts

Recent Posts

Recent in Sports

Video Of Day

Subscribe for New Post Notifications

Followers

Fixed Link!

Welcome To Basil

Home Top Ad

Responsive Ads Here

My Instagram

Translate

Makalah dan PPT

Site Links

Flickr Images

Hello! We’re Fenix Creative Photo Studio

Sepakbola

Ethereum

Ripple

Laman

LightBlog

Pages - Menu

Adbox

Bitcoin

Litecoin

7

News

Sports

Food

Technology

Featured

Videos

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Home Top Ad

Responsive Ads Here

Featured Posts

Statistik

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Random Posts

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Recent

Comment

Post Top Ad

Responsive Ads Here
Hello, here you can tell something about yourself or you can put your blog description here or even you can add some quote of your choice here. This is an optional text area which you can hide or delete from the layout. Its totally dependent upon you if you want this text area or not.

Ads

test

Sponsor Advertisement

Ads

Hey there, We are Blossom Themes! We are trying to provide you the new way to look and use the blogger templates. Our designers are working hard and pushing the boundaries of possibilities to widen the horizon of the regular templates and provide high quality blogger templates to all hardworking bloggers!

Follow us on FaceBook

Popular Posts

Unordered List

  • Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.
  • Aliquam tincidunt mauris eu risus.
  • Vestibulum auctor dapibus neque.

Pages

Theme Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.