Penentuan Rencana Tindakan Pemecahan Masalah,
Tujuan, Dan Manfaat Dalam PTK
Makalah ini disusun
untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
“Metodologi Penelitian Tindakan Kelas”
Disusun Oleh:
Kelompok5
FitroturRohmah (210315093)
Rafika
Sa’adah (210315094)
Wiamril(210315086)
Dosen Pengampu:
Dr. Ju’
Subaidi, M.Ag.
FAKULTAS
TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PONOROGO
MARET
2018
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam
kegiatan pembelajaran, seorang
guru pasti berhadapan
dengan berbagai persoalan baik
menyangkut peserta didik,
subject matter, maupun metode
pembelajaran. Sebagai seorang
profesional, guru harus
mampu membuat prefessional judgement
yang didasarkan pada
data sekaligus teori yang
akurat. Selain itu
guru juga harus
melakukan peningkatan mutu pembelajaran secara terus menerus agar
prestasi belajar peserta didik optimal disertai
dengan kepuasan yang tinggi.
Menurut Permenegpan &
RB Nomor 16 tahun
2009, tentang Jabatan
funsional Guru dan
Angka Kreditnya, guru
wajib dinilai kinerjanya dan
melaksanakan kegiatan Pengembangan
Kepfofesian Berkelanjutan (PKB). Salah satu kegiatan PKB yang dapat
dilakukan oleh guru adalah
melaksanakan penelitian. Untuk
mewujudkan hal tersebut
guru harus mempunyai kemampuan
meneliti, khususnya Penelitian
Tindakan Kelas (PTK). Namun
kenyataannya banyak guru
yang belum mampu
melakukan penelitian, penelitian
masih merupakan kegiatan yang dirasakan sangat sulit bagi guru.
Untuk
mengatasi masalah tersebut,
dan mendorong agar
guru mampu melakukan penelitian
khususnya penelitian tindakan kelas, guru perlu memahami dan mengerti
konsep PTK dan pentingnya PTK
bagi peningkatan mutu pembelajaran di
kelas. Oleh karena itu , maklah ini akan membahas Rencana Pelaksanaan
Pemecahan Masalah, Tujuan, dan Manfaat dalam PTK.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Penentuan Rencana Tindakan
Pemecahan Masalah?
2. Apa Tujuan Penentuan Rencana Tindakan dalam
PTK?
3. Apa Manfaat Penentuan Rencana Tindakan dalam
PTK?
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Penentuan Rencana Tindakan Pemecahan
Masalah
Dalammemformulasikanmasalahkiranyapenelitianperlumemperhatikanbeberapaketentuan
yang biasanyaberlakuyaitudenganmemperhatikanhal-halsebagaiberikut:
1. AspekSubstansi
Dari sisiaspeksubstansiatauisi yang
terkandungperludilihatdaribobotataunilaikegunaanmanfaatpemecahanmasalahmelaluitindakansepertinilaiaplikatifnyauntukmemecahkanmasalahserupa/mirip
yang dihadapi guru, kegunaanmetodelogidengandiketemukannya model
tindakandanprosedurnya, sertakegunaanteoretikdalammemperkayaatau
mengoreksiteoripembelajaran yang sedangberlaku.
2. AspekFormulasi
Padaaspekformulasi,
masalahdirumuskandalambentukkalimatinteragatif (pertanyaan),
meskipuntidakdilarangdirumuskandalambentukdeklaratif
(pernyataan).Hendaknyadalamrumusanmasalahtidakterkandungmasalahdalammasalah.
3. AspekTeknis
Dari aspekteknis,
menyangkutkemampuandankelayakanpenelitiuntukmelakukanpenelitianterhadapmasalah
yang dipilih.Pertimbangan yang
dapatdiajukansepertikemampuanteoretikdanmetodologipembelajaran,
penguasaanmateri ajar, kemampuan-kemampuanmetodologipenelitiantindakan, waktu,
tenagadanperhatianterhadapmasalah yang akandipecahkan.[1]
Berdasarkanmasalahdanhipotesistindakan
yang telahberhasildirumuskan,
selanjutnyasusunlahperencanaantindakanuntukmengujisecaraempirishipotesis.Tuliskalahrencanatindakan
yang diperlukanuntukmelaksanakan PTK, mulaidarimateri, bahan ajar,
silabusdanrencanapelaksanaanpembelajaran yang mencangkupmetode, teknikmengajar,
sampaipadainstrumenpengamatan (observasi) danevaluasi.
Contohilustrasi
Bapak
Ahmad, seorang guru kelas IV SDN 01
MlilirMadiuntelahberhasilmengidentifikasimasalah yang terjadipadapembelajaran
IPA di kelasnyadanberhasilmerumuskanmasalahsebagaiberikut:
“Apakahpembelajarandenganmetodeeksperimenpola SEQIP padamatapelajaran IPA
dapatmeningkatkanaktivitasdanpenguaaanmaterisiswakelas IV SDN 01
Mlilir?”.Kemudian Pak Amad,
merumuskanalternatiftindakanuntukmemecakanmasalahtersebutdanmerumuskanhipotesistindakan
(jawabansementaraterhadapmasalahtersebut)yaitu “pembelajaran IPA kelas IV SD
denganmenggunakanmetodeeksperimenpola SEQIP
dapatmeningkatkanaktivitasdanpenguasaanmateri IPA siswa”. Selanjutnya, Pak
Ahmad melakukanpersiapandanperencanaanuntukmelaksanakan PTK di
kelasnya.Perencanaan yang disusun Pak Ahmad adalah:
a. Menetapkanmateripokokpadamatapelajaran
IPA yang menjadisumbermasalahrendahnyahasilbelajarsiswa.
b. Menetapkanrencanasiklustindakan, yaitu
PTK akandilakukandalamsiklustindakan.
c. Menyusunsilabusdanrencanapelaksanaanpembelajaran.
d. MenyusunbahanajarberupaLembarKerjaSiswa
(LKS) yang berisieksperimenpola SEQIP (Scince
Education Quality Improvement Project).
e. Menysunalat (Instrumen) observasibaikuntuksiswamaupununtuk guru peneliti.
f. Menyusunrencanaevaluasi (teshasilkerja)
untukmelihattingkatpenguasaanmaterisiswapadatiapsiklusnya.[2]
B. Tujuan Penentuan RencanaTindakan Dalam PTK
Tujuan penelitian tindakan kelas (PTK)
secara umum yaitu meningkatkan dan memperbaiki praktik pembelajaran yang
dilakukan oleh seorang guru. Dan pengembangan keterampilan guru berdasarkan
persoalan-persoalan pembelajaran yang dihadapi guru di kelas dan bukan
bertujuan untuk pencapaian pengetahuan umum dalam bidang pendidikan.[3]McNiif
(1992) menegaskan bahwa dasar utama pelaksanaan PTK adalah untuk perbaikan.
Perbaikan disini terkait dengan konteks proses pembelajaran. jika tujuan PTK
adalah untuk perbaikan dan peningkatan layanan profesional pendidik dalam
menangani proses belajar mengajar, dan tujuan itu dapat dicapai denga melakukan
berbagai tindakan alternatif yang direncanakan oleh guru , kemudian diuji
cobakan, dan evaluasi untuk mengetahui efektivitastindakan-tindakan alterntive
itu dalam memecahkan berbagai persoalan pembelajaran yang dihadapi oleh guru.[4]
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan
bahwa tujuan penelitian tindakan kelas (PTK) secara umum yaitu sebagai berikut:
1. Salah satu cara strategi guna
memperbaiki layanan, maupun hasil kerja dalam suatu lembaga pendidikan.
2. Mengembangkan rencana tindakan guru dan
meningkatkan apa yang telah dilakukan oleh seorang guru.
3. Mewujudkan proses penelitian yang
mempunyai manfaat ganda, yaitu bagi peneliti memperoleh informasi yang
berkaitan dengan permasalahan yanghendak dipecahkan, dan pihak subyek yang
diteliti mendapatkan manfaat langsung dari tindakan yang nyata yang telah
diberikan.
4. Tercapainya konteks pembelajaran dari
pihak yang terlibat dalam kegiatan penelitian, yaitu peneliti dan para subyek
yang diteliti.
5. Timbulnya budaya meneliti yang terkait
dengan prinsip tetap bekerja, dapat melakukan penelitian di bidang yang
ditekuninya.
6. Timbulnya kesadaran pada subyek yang
diteliti, sebagai akibat adanya tindakan nyata guna meningkatkan kualitas.
7. Diperolehnya pengalaman nyata yang
berkaitan erat dengan usaha peingkatan kualitas secara profesional maupun
akademik.[5]
C. Manfaat Penentuan Rencana Tindakandalam
PTK
Penelitian tindakan kelas (PTK) memiliki
manfaat yang banyak dalam pendidikan. Baik bagi guru, siswa, maupun bagi
sekolah itu sendiri. Berikut penjelasannya:
1.
Manfaat
PTK bagi Guru
PTK
memiliki manfaat yang sangat besar bagi guru, diantaranya:
a. PTK dapat meningkatkan kualitas
pembelajaran yang menjadi tanggung jawabnya. Hal ini disebabkan PTK diarahkan
untuk meningkatkan kinerja guru, melalui proses pemecahan masalah yang dihadapi
ketika guru melakukan proses belajar mengajar.
b. Melalui perbaikan dan peningkatan
kinerja guru, dengan itu maka akan tumbuh kepuasan dan rasa percaya diri yang
dapat dijadikan modal untuk meningkatkan kemampuan dan kinerjanya secara terus
menerus.
c. Keberhasikan PTK dapat berpengaruh
terhadap guru lain.
d. PTK dapat mendorong guru untuk memiliki
sifat profesional, bagaimana ia dapat mendeteksi kelemahan dalam mengajar,
menemukan berbagai permasalahan yang dapat mengganggu proses pembelajaran,
serta berusaha untuk mencari alternatif pemecahannya.
e. Guru akan selalu mengikuti kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Melalui PTK guru akan tanggap terhadap perubahan
sosisl maupun psikologi yang dapat memberikan alternatif baru yang lebih baik
dalam pengelolaan pembelajaran.
2.
Manfaat
PTK bagi Siswa
a.
Melalui
PTK dapat mengurangi rasa jenuh dalam mengikuti proses pembelajaran. guru
mencoba hal-hal baru yang tidak seperti biasanya, dengan demikian dapat
menciptakan suasana baru yang dapat meningkatkan gairah belajar siswa.
b.
PTK
dapat berpengaruh positif terhadap pencapaian hasil belajar siswa.
Tujuan
akhir dari pelaksanaan PTK adalah hasil belajar siswa yang optimal. Dengan
demikian kemampuan siswa untuk mencapai hasil hasil belajar yang lebih baik
akan menjadi bidikan guru yang melaksanakan PTK.
3.
Manfaat
PTK bagi Sekolah
Guru-guru
yang kreatif dan inovatif yang selalu berupaya meningkatkan hasil belajar
siswa, dan secara langsung akan membantu sekolah yang bertanggung jawab dalam
penyelenggaraan pendidikan untuk mendidik siswanya. Dengan demikian tidak dapat
dipungkiri lagi manfaat PTK untuk sekolah karena sebab keberadaan dan sikap
guru memiliki hubungan yang erat dengan kemajuan suatu sekolah. Sekolah yang
dihuni guru-guru tidak kreatif akan sulit memajukan sekolah yang bersangkutan.
Sebaliknya guru-guru yang di suatu sekolah memiliki sikap profesional yang
tinggi kreatif inovatif maka terbuka kesempatan bagi sekolah yang bersangkutan
untuk maju dan berkembang.
4.
Manfaat
PTK untuk Perkembangan Teori Pendidikan
PTK dapat menjembatani
antara teori dan praktik. Teori sebagai hasil proses berfikir
deduktif-induktif, penuh dengan pembahasan abstrak yang tidak semua orang dapat
memahaminya sehangga sulit untuk dipraktikkan oleh para praktisi dilapangan. Dengan
kata lain teori biasanya hanya dikonsumsi oleh para akademikus yang selalu
berusaha untuk menjelaskan keterkaitan antaradua variabel atau lebih. PTK yang
bersifat kolaboratif antara setiap unsur yang berkepentingan termasuk
kolaborasi antara guru dan orang LPTK, memiliki potensi untuk menerjemahkan
teori yang bersifat konseptual ke dalam hal-hal yang bersifat riil dan praktis.[6]
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Dalammemformulasikanmasalahkiranyapenelitianperlumemperhatikanbeberapaketentuan
yang biasanyaberlakuyaitudenganmemperhatikan bererapa aspek diantaranya aspek
subtansi, aspek formulasi, dan aspek teknisi.
2. Tujuan penelitian tindakan kelas (PTK)
secara umum yaitu meningkatkan dan memperbaiki praktik pembelajaran yang
dilakukan oleh seorang guru. Dan pengembangan keterampilan guru berdasarkan
persoalan-persoalan pembelajaran yang dihadapi guru di kelas dan bukan
bertujuan untuk pencapaian pengetahuan umum dalam bidang pendidikan.
3. Penelitian tindakan kelas (PTK) memiliki
manfaat yang banyak dalam pendidikan. Baik bagi guru, siswa, maupun bagi
sekolah itu sendiri.
DAFTAR
PUSTAKA
Ghony
, Djunaidy. 2008. Penelitian Tindakan
Kelas.Malang: UIN-Malang.
Daryanto.
2011. PenelitianTindakanKelasdanPenelitianTindakanSekolahan.Yogyakarta:
GAVA MEDIA.
Mahmud. 2011.Metode Penelitian
Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.
Sukardi. 2013. Metode Penelitian
Tindakan Kelas Implementasi Dan Pengembangannya. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Wina Sanjaya. 2009. Penelitian
Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
[1] DjunaidyGhony, PenelitianTindakanKelas (Malang:
UIN-Malang Press 2008), 38-39.
[2]Daryanto, PenelitianTindakanKelasdanPenelitianTindakanSekolahan,
(Yogyakarta: GAVA MEDIA, 2011), 25-26
[3]Mahmud, Metode
Penelitian Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 2011), 204.
[4]Djunaidy Ghony, Penelitian
Tindakan Kelas, 28.
[5]Sukardi, Metode
Penelitian Tindakan Kelas Implementasi Dan Pengembangannya, (Jakarta: PT.
Bumi Aksara, 2013), 21-22.
[6]Wina Sanjaya, Penelitian
Tindakan Kelas, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009), 34-36.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar