KARAKTERISTIK DAN PRINSIP-PRINSIP PENELITIAN TINDAKAN KELAS

KARAKTERISTIK DAN PRINSIP-PRINSIP
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
MakalahIniDisusunUntukMemenuhi Mata Kuliah
METODOLOGI PENELITIAN TINDAKAN KELAS


DisusunOleh:
Kelas PAI. C/ Kelompok 1
Bayu Eko Saputro      (210315104)
    Endang Yuliana          (210315082)
RiskaRofikoh            (210315098)


DosenPengampu:
Dr. Ju’ Subaidi, M.Ag.


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO
MARET 2018

BAB I
PENDAHULUAN

  1. LatarBelakang
Semua orang pasti setuju bahwa kita harus selalu meningkatkan mutu pembelajaran. Ada pendapat yang cukup ekstrim sebagai mana pendapat Angelo seharusnya dunia pendidikan dapat ditingkatkan kualitasnya dengan memanfaatkan hasil penelitian dalam bidang pendidikan dan psikologi. Tetapi kenyataan yang terjadi adalah hasil-hasil penelitian kurang dapat menjawab peningkatan kualitas pendidikan.
Kenyataanya bahwa para peneliti (dalam penelitian non kelas) telah gagal mejawab persoalan-persoalan praktis yang dihadapi guru dikelas. Para peneliti ini lebih tertarik kepada aspek publikasi ilmiah hasil penelitiannya dibandingkan dengan kegiatan mengaplikasikan temuannya untuk peningkatan kualitas pendidikan. Menurut para pakar pendidikan, para peneliti tersebut di kegiatannya hanya menjawab persoalan-persoalan umum dalam dunia pendidikan, bukan untuk melakukan aplikasi-aplikasi tertentu dalam kelas-kelas khusus. Itulah yang menyebabkan persoalan-persoalan teknis (praktis) yang mendasar dalam dunia pendidikan masih tetap belum terjawab.
  1. Rumusan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah diatas, pemakalah akan membahas rumusan masalah sebagai berikut:
1.      Apa pengertian penelitian tindakan kelas?
2.      Bagaimana karakteristik penelitian tindakan kelas?
3.      Apa saja prinsip-prinsip penelitian tindakan kelas?





BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Penelitian Tindakan Kelas
Sudah lebih dari sepuluh tahun Penelitian Tindakan Kelas (yang biasa disingkat dengan PTK) dikenal dan ramai dibicarakan dalam dunia pendidikan. Dalam bahasa Inggris PTK diartikan dengan Classroom Action Research, disingkat CAR. Namanya sendiri sebetulnya sudah menunjukkan isi yang terkandung didalamnya. Oleh karena ada tiga kata yang membentuk pengertian tersebut, maka ada tiga pengertian pula yang dapat diterangkan.
1.      Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu objek, menggunakan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat untuk meningkatkan mutu dari suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.
2.      Tindakan adalah sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu, yang dalam penelitian ini berbentuk rangkaian siklus kegiatan.
3.      Kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari seseorang guru.
Dengan menggabungkan batasan pengertian tiga kata tersebut segera dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan yang sengaja dimunculkan, dan terjadi dalam sebuah kelas.
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pertama kali dikenalkan oelh ahli psikologi sosial Amerika yang bernama Kurt Lewin pada tahun 1946. Inti gagasan Lewin inilah yang selanjutnya dikembangkan oleh ahli-ahli lain seperti, Stephen Kemmis, Robbin Mc Tanggart, John Elliot, Dave Ebbutt, dan sebagainya. PTK di Indonesia baru dikenal pada akhir dekade 80-an. Oleh karenanya, sampai dewasa ini keberadaannya sebagai salah satu jenis penelitian pmasih sering menjadi perdebatan jiak dikaitkan dengan bobot keilmiahan.
Jenis penelitian ini dapat dilakukan didalam bidnag pengembangan organisasi, menejemen, kesehatan, pendidikan dan sebagainya. Didalam bidang pendidikan penelitian ini dapat dilakukan pada skala makro ataupun mikro. Dalam skala mikro misalnya dilakukan didalam kelas pada waktu berlangsungnya suatu kegiatan belajar mengajar untuk suatu poko bahasa tertentu pada suatu mata pelajaran.
Ada beberapa alasan mengapa PTK merupakan suatu kebutuhan bagi guru untuk meningkatkan profesionalisme seorang guru.
1.      PTK sangat kondusif untuk membuat guru menjadi peka  dan tanggap terhadap dinamika pembelajaran dikelasnya. Para guru menjadi reflektif dan kritis terhadap apa yang ia dan muridnya lakukan.
2.      PTK dapat meningkatkan kinerja guru sehingga menjadi profesional. Guru tidak lagi sebagai seorang praktisi, yang sudah merasa puas terhadap apa yang dikerjakan selama bertahun-tahun tanpa ada upaya perbaikan dan inovasi, namun juga sebagai peneliti dibidangnya.
3.      Dengan melaksanakan tahap-tahapan dalam PTK, guru mampu memperbaiki proses pembelajaran melalui suatu kajian yang dalam terhadap apa yang terjadi di kelasnya.
4.      Pelaksanaan PTK tidak mengganggu tugas pokok seorang guru karena dia tidak perlu meninggalkan kelasnya. PTK merupakan suatu kegiatan penelitian yang terinteraksi dengan pelaksanaan proses pembelajaran.
5.      Dengan melaksanakan PTK guru menjadi kreatif karena selalu dituntut untuk melakukan upaya-upaya inovasi sebagai implementasi dan adaptasi berbagia teori dan teknik pembelajaran serta bahan ajar yang dipakainya.[1]
B.     Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas
          Penelitian tindakan mempunyaibeberapakarakteristikpentingsebagaiberikut:
1.      Problem yang dipecahkanmerupakanpersoalanpraktis yang dihadapipenelitidalamkehidupanprofesisehari-hari.
2.      Penelitimemberikanperlakuanberupatindakanterencanauntukmemecahkanpermasalahan, sekaligusmeningkatkankualitas yang dapatdirasakanimplikasinyaolehsubjek yang diteliti.
3.      Langkah-langkahpenelitian yang direncanakanselaludalambentuksiklus/tingkatan yang memungkinkanterjadinyapeningkatanperbaikandalamsetiapsiklusnya.
4.      Adanyalangkahberpikirreflektif yang dilakukanoleh para peneliti, baiksesudahmeupunsebelumtindakan yang dilakukan.
5.      Penelitidilakukansecarakolaboratifdua orang ataulebih, diantarapenelitiituadalahpengampumatapelajaran di kelasatausubjek matter yang diteliti. Padalangkahini, tim yang terdiridari para guru jugabisamengidentifikasikeberhasilandanhambatan yang diakibatkanadanyaperlakuan yang diberikanterhadapsubjek yang diteliti.
6.      Penelitimenangkapfenomena yang muncul, lalumeggunakannyasebagai data atauinformasipenelitian.[2]
          Menurut Stephen Kemmis dan Robin Mc Taggart, penelitian tindakan meiliki karateristik sebagai berikut:
1.      Penelitian tindakan merupakan pendekatan untuk meningkatkan mutu pendidikan melalui tindakan, dan mempelajari dampak dari tindakan tersebut.
2.      Penelitian tindakan bersifat partisipatori, yakni penelitian yang dilakukan oleh praktisi dengan melibatkan kelompok partisipan yang bertujuan untuk meningkatkan mutu pelaksanaan tugas mereka.
3.      Penelitian tindakan dilaksanakan dalam bentuk spiral refleksi-diri, mulai dari tahap rencana, tindakan (pelaksanaan rencana), observasi, refleksi-diri dan selanjutnya kembali ke rencana.
4.      Penelitian tindakan bersifat kolaboratif, yakni melibatkan semua orang yang bertanggung jawab untuk meningkatkan pendidikan, bahkan memperluas kelompok kolaboratif sebanyak mungkin.
5.      Penelitian tindakan melibatkan masyarakat yang dapat melakukan kritik-diri, yaitu orang-orang yang berpartisipasi dan berkolaborasi dalam setiap tahap penelitian.
6.      Penelitian tindakan merupakan proses belajar yang sistematis yang di dalamnya terdapat orang bertindak secara sadar sesuai dengan tahap-tahap yang ditentukan, walaupun masih ada orang yang kurang tanggap terhadap kesempatan yang ada.
7.      Penelitian tindakan melibatkan orang-orang yang menguasai teori dan praktiknya, yaitu orang-orang yang peduli terhadap lingkungan, tindakan dan dampak menjadi mengerti hubungan natara lingkungan, tindakan, dan dampak dari kehidupan mereka sendiri.
8.      Penelitian tindakan menuntut orang-orang yang menguji praktik, ide-ide, dan asumsi tentang lembaganya dengan cara mengumpulkan bukti yang dapat meyakinkan mereka bahwa praktik, ide dan asumsi yang terdahulu kurang tepat.
9.      Penelitian tindakan dapat dibuktikan dengan data, karena apa yang dilakukan tidak hanya membuat catatan seakurat mungkin, tetapi juga mengumpulkan, menganalisis, menilai, menanggapi, dan memberi kesan mengenai apa yang terjadi.
10.  Penelitian tindakan melibatkan pembuatan jurnal pribadi yang mengandung kemajuan dan refleksi-diri dua bentuk belajar yang paralel yaitu belajar tentang praktik yang diteliti dan belajar tentang proses penelitiannya.
11.  Penelitian tindakan merupakan proses politik karena melibatkan orang-orang untuk melakukan perubahan yang akan memengaruhi orang lain.
12.  Penelitian tindakan dimulai dengan siklus rencana, tindakan, observasi, dan refleksi dalam sekala kwcil yang dapat membantu menjelaskan isu-isu, ide-ide dan asumsi yang lebih spesifik, sehingga mereka yang terlibat dalam penelitian dapat merumuskan pertanyaan yang lebih kokoh.
13.  Penelitian tindakan dimulai dengan kelompok kolaborator dalam skala kecil, kemudian dapat diperluas lagi sesuai dengan kebutuhan sehingga semakin banyak orang yang dilibatkan, maka semakin banyak pengaruh praktik yang ditimbulkan.
14.  Penelitian tindakan memungkinkan peneliti untuk membuat rekaman tentang kemajuan seseorang. Misalnya rekaman tentang perubahan kegiatan dan praktik, perubahan bahasa dan wacana, perubahan hubungna sosial dan bentuk-bentuk organisasi yang dapat menghambat praktik dan perkembangan penguasaan penelitian tindakan kelas.
15.  Penelitian tindakan memungkinkan peneliti memberikan justifikasi terhadap pendidikan berdasarkan bukti yang dikumpulkan dan refleksi kritis yang telah dilakukan.
          Karakteristik diatas tentunya bersifat umum untuk penelitian tindakan, sedangkan secara khusus karakter PTK adalah:
1.      Dilakukan dalam bentuk refleksi diri.
2.      Mengutamakan masalah-masalah praktis, terbatas, dan sesuai dengan situasi aktual dalam pembelajaran dikelas.
3.      Fleksibel dan adaptif, baik bagi peneliti maupun proses penelitiannya.
4.      Tujuannnya untuk memperbaiki praktik pembelajaran guru dikelas.
5.      Menggunakan pendekatan kolaboratif terhadap orang-orang yang terlibat didalamnya.
6.      Melibatkan kelompok partisipan secara demokratis yang memiliki komitmen bersama untuk melakukan evaluasi diri secara kontinu sebagai upaya perbaikan praktik pembelajaran.
7.      Memiliki kerangka kerja yang sitematis untuk mengembangkan keterampilan baru yang lebih baik.
8.      Memiliki langkah-langkah yang spesifik, yaitu rencana tindakan, observasi, evaluasi dan refleksi. Langkah-langkah tersebut membentuk suatu siklus yang bersifat on the spot.
9.      Jika PTK dilakukan secara kelompok maka masing-masing anggota harus ikut andil bagian dalam setiap tahap kegiatan.
10.  Hasil PTK dapat langsung diterapkan.[3]
Selain yang telah diuraikan di atas, karakteristik PTK juga dapatdijabarkansebagaiberikut:
                                     1.         Masalah PTK berawaldari guru
PTK haruslahdiilhamiolehpermasalahanpraktis yang dihayatiolehgrusebagaipelakupembelajaran di kelas. Guru merasakanadamasalah di kelasnyaketikadiamengajar. Guru berusahauntukmengatasimasalah di kelasitudengansebuahpenelitian yang disebut PTK. PTK bukanlahpenelitian yang dilakukanolehpihakluar yang tidaktahutentangsselukbeluk yang terjadidalamkelas. PTK bukanpenelitian yang disarankanolehpihak lain kepada guru, melainkanmunculdaridalamdiri guru sendiri yang merasakanadanyamasalah.
                                     2.         Tujuan PTK adalahmemperbaikipembelajaran
Dengan PTK guru akanberupayauntukmemperbaikipraktikpembelajaran agar menjadilebihefektif. Olehkarenaitu, guru tidakbolehmengorbankan proses pembelajarnkarenamelakukan PTK. PTK tidakbolehmenjadikan proses pembelajaranterganggu.
                                        3.       PTK adalahpenelitian yang bersifatkolaboratif
Guru tidak  harus sendiri andalamupayamemperbaikipraktikpembelajaran di kelas. Namun, dapatAndalakukandengancarakolaborasidengandosenLPTKMmaupundengantemansejawat. Dengancaraitu, sebagai guru, andaakanbanyakmenerimamasukantentangprosedur PTK yang benar. Dosendapatbertindaksebagaimitradiskusi yang baikuntukmerumuskanmasalahynagtepat, menentukanhipotesistindakan yang baik, sertamembantuanalisis data penelitian. Sebaliknya, dosen LPTK dapatmemperolehmasukan yang berhargadari orang yang benar-benarberkecimpung di kancah yang tahusecarapersistentangpermasalahan yang terjadi di kelasnya. Hal inilebihpentinglagiialahterbentuknyahubungankesejawatan yang harmonisantara guru dengan guru ataupunntara guru dengandosen PLTK.
                                        4.       PTK adalahjenispenelitian yang memunculkanadanyatindakantertentuuntukmemperbaiki proses belajarmengajar di kelas
Tindakantertentutersebutdapatberupapenggunaanmetodepembelajarantertentu, penerapanstrategipembelajarandansumberbelajar tertentu, jenispengelolaankelas. Olehkarenaitu, penelitian di kelas yang tanpamemberikantindakanapasajakelasuntukperbaikanpraktikpembelajaranbukanlah PTK.
                                    5.       PTK dapatmenjembatanikesenjanganantarateoridanpraktikpendidikan.Hal itudapatterjadikarenasetelahandamelakukanmenelitikegiatansendiri di kelasandadenganmelibatkansiswa. Andaakanmemperolehbaikan yang bagusdansistematisuntukperbaikanpraktispembelajaran. Dengandemikian, andadapatmembuktikanapakahsuatuteoripembelajarandapatditerapkandenganbaikatautidak di kelas.[4]
C.    Prinsip-Prinsip Penelitian Tindakan Kelas
          Penelitiantindakankelasjugamemilikibeberapaprinsipatauasaspenting, yang perludiperhatikanoleh para guru-peneliti. Beberapaasaspentingtersebut, yaitu:
1.      Mengintegrasikanpengajarandenganpengembangan guru, perkembangankurikulumdenganevaluasi, penelitiandenganfilosofisrefleksi, sertakedalamankonsep yang menyatudenganpraktikpendidikan yang reflektif.
2.    Memberikanperlakuankepada para siswaatauresponden yang diteliti. Perlakuan yang nyata di sekolah, sepertipemberianhand outsdalampembelajaran, metodemengajar yang terencanadandiberikankepadasiswa, pemberianbukuacuanbelajardansebagainya.
3.    Dilakukanoleh para guru secarakolaboratifataubersama-sama. Salah seorang guru sebaiknyaterlibatlangsung, sedangkananggotatimlainnyabisadosenatausesama guru dalamsatusekolah.
4.    Menekankankepadakontribusibagipeningkatanprofesional guru. Permasalahanpraktis yang diutamakan, akanmemberikandampakpada guru lebihdapatmemahami, menguasaisituasidankondisisekolahmaupun para siswa yang menjadisubjekpenelitian.
5.    Menjadikan guru dansiswa yang terlibatdalampenelitiansebagainarasumberpentingdalammendukungtercapainyapenelitiantindakankelas.
6.    Dilaksanakansecarasistematisdanmemperhatikanasas-asasmetodologipenelitian yang sesuai.
7.    Menjadikan media interaksiantara guru dansiswa yang bermanfaat. Proses pembelajaranmenjadilebihbermakna, karenatreatment yang diberikankepadasiswajugadiikutidenganpengumpulan data olehanggotatimpenelitilainnya.
8.    Menjadikan media bagi guru untuklebihmemahamipribadisiswa. Siswabukansajadipandangsecaraparsial, tetapidipandangsecara
holistiksehingga guru dapatmengetahuikelemahanmaupunkelebihansiswa yang diteliti.[5]
Sedangkan menurut Hopkins, ada enam prinsip dalam PTK yaitu sebagai berikut:
1.      Pekerjaan guru adalah mengajar, dan apapun metode PTK yang diterapkan seyogianya tidak mengganggu komitmennya sebagai pengajar.
2.      Metode pengumpulan data yang digunakan tidak menuntut waktu yang berlebihan dari guru sehingga berpeluang mengganggu proses pembelajaran.
3.      Metodologi yang digunakan harus reliable, sehingga memungkinkan guru mengidentifikasi serta merumuskan hipotesis secara meyakinkan, mengembangkan strategi yang dapat  diterapkan pada situasi kelasnya, serta memperoleh data yang dapat digunakan untuk menjawab hipotesis yang dikemukakannya.
4.      Masalah program yang diusahakan oleh guru seharusnya merupakan masalah yang cukup merisaukan, dan bertolak dari tanggung jawab profesional.
5.      Dalam menyelenggarakan PTK, guru harus selalu bersikap konsisten menaruh kepedulian tinggi terhadap proses dan prosedur yang berkaitan dengan pekerjaannya.
6.      Dalam pelaksanaan PTK sejauh mungkin harus digunakan classroom excerding perspective, dalam arti permasalahan tidak dilihat terbatas dalam konteks kelas dan atau mata pelajaran tertentu, melainkan prespektif misi sekolah secara keseluruhan. Sebagai contoh yang dilakukan oleh kepala sekolah. Sekolah adalah memperbaiki sekolah, sedangkan Pengawas sekolah memperbaiki sistem pendidikan (operasional kepengawasan). PTK hanyalah sebuah modal, yang penting proses memperbaiki.[6]

BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan diatas, dapat disimpulkan bahwa:
1.      PTK (Penelitian Tindakan Kelas) adalah penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan yang sengaja dimunculkan, dan terjadi dalam sebuah kelas.
2.      Karakteristik PTK adalah sebagai berikut:
a.     Masalah PTK yang berawal dari guru.
b.    Tujuan PTK adalah memperbaiki pembelajaran.
c.     PTK adalah penelitian yang bersifat kolaboratif.
d.    PTK adalah jenis penelitian yang memunculkan adanya tindakan tertentu untuk memperbaiki proses belajar mengajar di kelas.
e.     PTK dapat menjembadani kesenjangan antara teori dan praktik pendidikan.
3.    Prinsip-prinsip PTK adalah sebagai berikut:
a.    Metode PTK yang diterapkan tidak mengganggu komitmen seorang pengajar.
b.    Metode pengumpulan data yang digunakan tidak mengganggu proses belajar mengajar.
c.    Metodologi yang digunakan harus reliable.
d.   Masalah program yang diusahakan oleh guru seharusnya merupakan masalah yang cukup merisaukan, dan bertolak dari tanggung jawab profesional.
e.    Dalam menyelenggarakan PTK, guru harus selalu konsisten menaruh kepedulian tinggi terhadap proses dan prosedur yang berkaitan dengan pekerjaannya.
f.     Dalam pelaksanaan PTK sejauh mungkin harus digunakan classroom excerding perspective.
DAFTAR PUSTAKA
Aqib, Zainal. 2009. Penelitian Tindakan Kelas Bandung: CV. Yrama Widya.


Arifin, Zainal.2014. Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Muslich, Masnur.2014. Melaksanakan PTK ItuMudah (Classroom Action Research) PedomanPraktisBagi Guru Professional Jakarta: PT. BumiAksara.

Sukardi.2013. MetodePenelitianPenelitianTindakanKelasImplementasi Dan Pengembangannya Jakarta: PT. BumiAksara.



[1]Zainal Aqib, Penelitian Tindakan Kelas (Bandung: CV. Yrama Widya, 2009), 12-14.
[2]Sukardi, MetodePenelitianPenelitianTindakanKelasImplementasi Dan Pengembangannya (Jakarta: PT. BumiAksara, 2013), 21.
[3]Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2014), 99-100.
[4]MasnurMuslich, Melaksanakan PTK ItuMudah (Classroom Action Research) PedomanPraktisBagi Guru Professional (Jakarta: PT. BumiAksara, 2014), 12-14.
[5]Sukardi, MetodePenelitianPenelitianTindakanKelasImplementasi Dan Pengembangannya, 22-23.
[6]Zainal Aqib, Penelitian Tindakan, 17-18.
Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Advertisement

Popular Posts

Category 1

No one has ever become poor by giving, Please Donate

Popular Posts

Subscribe Via Email

Sign up for our newsletter, and well send you news and tutorials on web design, coding, business, and more! You'll also receive these great gifts:

Subscribe Via Email

LightBlog

Daftar Blog Saya

Slider

Fashion

Music

Text Widget

Follow Us @soratemplates

Fashion

Technology

Fashion

Diberdayakan oleh Blogger.

ads

show

Facebook

My Instagram

Cari Blog Ini

Temukan makalahmu...

Facebook

Stay Connected

Comments

Blogroll

Follow us

Vertical1

Featured Posts

Recent Posts

Recent in Sports

Video Of Day

Subscribe for New Post Notifications

Followers

Fixed Link!

Welcome To Basil

Home Top Ad

Responsive Ads Here

My Instagram

Translate

Makalah dan PPT

Site Links

Flickr Images

Hello! We’re Fenix Creative Photo Studio

Sepakbola

Ethereum

Ripple

Laman

LightBlog

Pages - Menu

Adbox

Bitcoin

Litecoin

7

News

Sports

Food

Technology

Featured

Videos

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Home Top Ad

Responsive Ads Here

Featured Posts

Statistik

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Random Posts

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Recent

Comment

Post Top Ad

Responsive Ads Here
Hello, here you can tell something about yourself or you can put your blog description here or even you can add some quote of your choice here. This is an optional text area which you can hide or delete from the layout. Its totally dependent upon you if you want this text area or not.

Ads

test

Sponsor Advertisement

Ads

Hey there, We are Blossom Themes! We are trying to provide you the new way to look and use the blogger templates. Our designers are working hard and pushing the boundaries of possibilities to widen the horizon of the regular templates and provide high quality blogger templates to all hardworking bloggers!

Follow us on FaceBook

Popular Posts

Unordered List

  • Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.
  • Aliquam tincidunt mauris eu risus.
  • Vestibulum auctor dapibus neque.

Pages

Theme Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.