PROSEDUR/TEKNIK PENULISAN LAPORAN
PTK
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Prosedur tindakan kelas
adalah lngkah-langkah yang dilalui atau yang harus dijalankan dalam melakukan
suatu kegiatan. Pelaksanaan adalah bagaimana menjalankan langkah-langkah atau
prosdur dalam suatu kegiaatan. Prosedur penelitian tindakan kelas merupaka
proses pengkajian melalui sisem berdaur dari berbagai kegiatan pembeajaran.
Penelitiaan tindaakan kelas yaitu suatu upaya dari pihak terkait, khususnya
pengajar (guru), untuk meningkatkan proses belajar mengajar kearah tecpainya
tujuan pendidikan atau pengajar itu sendiri. Pembahasan berikutnya akan
menguraikan prosedur pelaksanaan PTK yang meliputi, langkah-langkah penyusunan
laporan PTK, Aturan Penulisan Laporan PTK, dan Format Laporan PTK.
B.
Rumusan
Masalah
1. Bagaimana
Langkah-langkah Penyusunan Laporan PTK?
2. Bagaimana
Aturan Penulisan Laporan PTK?
3. Bagaimana
Format Laporan PTK?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Langkah-langkah
Penyusunan Laporan PTK
Sebelum memulai
penelitian tindakan kelas, persiapkan dulu catatan yang sekiranya dibutuhkan
untuk penelitian lebih lanjut, dapat mengubah keadaan kelas dengan metode
pembelajaran yang lebih baik sesuai dengan tujuan pembelajaran yang diharapkan.
Di Indonesia,
tahapan penelitian tindakan kelas yang banyak digunakan adalah model Kemmis dan
McTaggart yaitu berupa perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan
refleksi. Tahapan-tahapan ini dilakukan
dalam satu siklus, kemudian dilanjutkan di siklus berikutnya dengan tahapan
yang sama setelah dilakukan refleksi di siklus pertama. Berikut beberapa
tahapan-tahapan dalam penelitian tindakan kelas.[1]
1. Penetapan fokus
masalah penelitian
Merasakan
adanya masalah, analisis masalah dan perumusan masalah.[2]
2. Perencanaan
Tindakan
Perencanaan
tindakan merupakan tindakan mempersiapkan semua instrumen, sarana, dan semua
yang diperlukan dalam penelitian tindakan.
Langkah-langkah perencanaan tindakan adalah sebagai
berikut:
a)
Menetapkan indikator
keberhasilan tindakan.
Ini
biasanya tercermin dalam hal-hal berikut:
1)
Keberhasilan guru dalam melaksanakan tindakan,
Misalnya, indikator kemampuan guru melaksanakan metode
pembelajarannya berupa:
·
Kemampuan guru mengeksplorasi pemahaman awal metode yang
akan diajarkan.
·
Menjelaskan cara kerja metode pembelajaran.
·
Mendampingi siswa.
·
Memimpin konfirmasi hasil kerja siswa.
·
Membimbing siswa membuat kesimpulan.
Nilainya berupa skala Likert dengan interval angka 1
hingga 5, dengan penjelasan tingkat skala sebagai berikut:
1
= sangat kurang
2
= kurang
3 = sedang
4 = baik
5= baik sekali
2)
Indikator keberhasilan adalah rata-rata yang diperoleh
minimal 4 dan setiap butir bernilai minimal 3.
b)
Hasil yang di capai dari pelaksanaan tindakan.
Misalnya:
1)
Aspek kognitif berupa Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
kelas, minimal 70 % siswa memperoleh nilai lebih besar dan KKM.
2)
Nilai rata-rata kelas minimal 70.
3)
KKM individu sebesar 75.
·
Membuat skenario pembelajaran dalam Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP)
·
Menyiapkan instrumen pengumpulan data pelaksanaan
tindakan misalnya lembar observasi, skenario, foto, dan sebaginya.[3]
3. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan yaang meliputi siapa melakukan apa,
kapan, di mana dan bagaimana melakukannya. Skenario tindakan yang telah direncanakan,
dilaksanakan dalam situasi yang aktual. Pada saat yang bersamaan kegiatan ini
juga disertai dengan kegiatan observasi dan interpretasi serta diikuti dengan
kegiatan refleksi.
4. Pengamatan,
Pada bagian pengamatan, dilakukan perekaman data yang
meliputi proses dan hasil dari pelaksanaan kegiatan. Tujuan dilakukannya
pengamatan adalah untuk mengumpulkan bukti hasil tindakan agar dapat
dievaluasi dan dijadikan landasan dalam
melakukan refleksi[4].
Mengamati hasil atau dampak dari tindakan yang dilaksanakan atau dikenakan terhadap
siswa.[5]
5. Refleksi
Pada bagian refleksi dilakukan analisis data
mengenai proses, masalah, dan hambatan
yang dijumpai dan dilanjutkan dengan refleksi terhadap dampak pelaksanaan
tindakan yang dilaksanakan.
Secara
keseluruhan untuk mengatasi suatu masalah, mugkin dilakukan lebih dari satu
siklus. Siklus-siklus tersebut saling terkait dan berkelanjutan.
Siklus dua dilakukan bila masih ada hal-haal yang kurang
berhasil daalam siklus satu. Siklus tiga dilaksanakan karena siklus dua belum
mengatasi masalah.[6]
B.
Aturan
Penulisan Laporan PTK
Tata
Cara Penulisan Laporan PTK:
1.
Tajuk
Tiap tajuk diketik di
halaman baru dengan huruf capital tebal (bold),
posisi atau tempatnya di tengah. Adapun yang dimaksud dengan tajuk adalah:
a. PENGESAHAN
b. ABSTRAK
c. KATA PENGANTAR
d. DAFTAR ISI
e. DAFTAR GAMBAR
f. DAFTAR LAMPIRAN
g. DAFTAR GRAFIK
h. DAFTAR DIAGRAM
i.
BAB I : PENDAHULUAN
j.
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
k. BAB
III : METODOLOGI PENELITIAN
l.
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
m. BAB
V : SIMPULAN DAN SARAN
n. DAFTAR PUSTAKA
o. LAMPIRAN
p. RIWAYAT HIDUP
2.
Bahan yang
Digunakan
a. Kertas
yang digunakan untuk mengetik laporan PTK adalah HVS 70 atau 80 gram berukuran
21 x 29, 7 cm (A4) warna putih.
b. Sampul
luar (kulit luar) menggunakan bahan karton Buffalo atau Linen denga warna
sesuai ketentuan yang berlaku.
c. Eloknya
antara bab yang satu dengan bab lain diberi pembatasan dengan kertas dorslah
(doorslag) yang warnanya sesuai dengan warna sampul luar.[7]
3.
Pengetikan
a. Pengetikan
laporan PTK pada umumnya ditetapkan dengan margin sebagai berikut:
1) Pinggir
atas : 4 cm dari tepi kertas
2) Pinggir
kiri : 4 cm dari tepi kertas
3) Pinggir
Bawah : 3 cm dari tepi kertas
4) Pinggir
Kanan : 3 cm dari tepi kertas
b. Pengetikan
hanya dilakukan pada satu muka kertas, tidak boleh bolak balik.
c. Jenis
huruf yang digunakan adalah huruf Roman atau
huruf yang setara.
d. Ukuran
huruf yang digunakan adalah:
1) Untuk
tajuk ukuran font 12 atau 14.
2) Untuk
isi naskah ukuran font 12.
3) Untuk
judul cover laporan PTK ukuran font 16.
4) Untuk
nama penulisan ukuran font 12.
5) Untuk
nama lembaga ukuran font 14.
4.
Spasi
a. Jarak
antara baris yang satu dengan baris berikutnya adalah dua spasi.
b. Jarak
antara petunjuk bab (missal BAB I) dengan tajuk bab (misalnya, SIMPULAN DAN
SARAN) adalah dua spasi.
c. Jarak
antara tajuk bab (judul bab) dengan teks yang pertama yang ditulis atau antara
tajuk bab dengan tajuk anak bab adalah 3 spasi.
d. Jarak
anatara tajuk anak bab dengan barisan pertama teks adalah dua spasi.
e. Jarak
anatara baris akhir teks dengan tajuk anak bab berikutnya adalah 3 spasi.
f. Jarak
antara teks dengan tabel, gambar, grafik, diagram adalah 3 spasi.
g. Alenia
baru diketik menjorok kedalam tujuh ketukan dari margin kiri dengan jarak teks
anatar alenia adalah dua spasi.
5.
Abstrak
a. Pengetikan
abstrak
1) Abstrak
ditulis dalam satu alenia dengan satu spasi.
2) Jarak
anatar judul ABSTRAK dengan teks pertama adalah 3 spasi.
b. Panjang
dan isi Abstrak
Panjang abstrak laporan
PTK adalah sekitar 200 kata atau satu halaman. Abstrak penelitian PTK
sekurang-kurangnya berisi suatu masalah pembelajaran yang diteliti, tujuan
penelitian, metodologi penelitian, hasil penelitian, serta kesimpulan dan
saran.
6.
Penomoran Bab,
Anak Bab, dan Paragraf
a. Penomoran
bab menggunakan angka romawi capital, ditengah halaman (misalnya Bab I). [8]
b. Penomoran
anak bab menggunakan angka arab diketik pada margin sebelah kiri (misalnya 2.1,
2.2, dan seterusnya).
7.
Penomoran
Halaman
a. Penomoran
bagian awal
1) Penomoran
bagian awal laporan PTK, mulai dari halaman judul (halaman sesudah sampul)
sampai dengan daftar lampiran menggunakan angaka romawai kecil (I, ii, dan
seterusnya)
2) Halaman
judul dan halaman pengesahan tidak diberi nomor urut halaman, tetapi
diperhitungkan sebagai halaman I dan halaman ii.
3) Halaman
abstrak sam[ai dengan halaman lampiran diberi nomor dengan angka romawi kecil
yang merupakan kelanjutan dari halaman judul dan halaman pengesahan (halaman
ii, iii, iv, dan sebagaianya).
4) Nomor
halaman diletakkkan pada bagian atas sebelah kanan, berjarak dua spasi dari
margin atas (baris pertama teks pada halaman itu) dan angka terakhir nomor
halaman itu lurus dengan margin kanan teks.
b. Bagian
inti
Pembagian penomoran
pada bagian inti laporan PTK ditetapkan sebagai berikut: penomoran mulai dari
Bab I (PENDAHULUAN) sampai dengan bab terakhir (SIMPULAN DAN SARAN) menggunakan
angka arab (1,2, dst) diletakkkan pada bagian atas kanan, berjarak dua spasi
dari margin atas (baris pertama teks pada halaman itu) dan angka terakhir nomor
halaman itu harus lurus dengan margin kanan.[9]
8.
Penulisan
Kutipan dan Sumber Kutipan
Penelitian tindakan
kelas (PTK) merupakan karya tulis ilmiah (KTI) sehingga tata cara penulisan kutipan
dan sumber kutipan harus mengikuti aturan yang berlaku secara ilmiah. Beberapa
aturan yang perlu dijadikan pedoman dalam penulisan kutipan dan sumber kutipan
sebagian besar mengacu pada system hrvard sebagai berikut:
a. Jika
kutipan merupakan kutipan pertama atau dikutip langsung dari penulisanya, maka
kutipan tersebut ditulis dengan menggunakan “dua tanda petik”. Jika kutipan
tersebut diambil dari kutipan, maka cukup menggunakan ‘satu tanda petik’.
b. Jika
bagian yang dikutip kurang dari empat baris, maka kutipan ditulis dengan
menggunakan tanda petik (sesuai dengan ketentuan pertama) dan penulisannya
digabung kedalam paragraph yang ditulis oleh pengutip dan diketik dengan jarak
dua spasi atau satu spasi, sesuai pengetikan naskah pada bagian lainnya.
c. Jika
bagian yang dikutip lebih dari tiga baris, maka kutipan ditulis tanpa tanda
kutip dan diketik dengan jarak satu spasi. Baris pertama diketik mulai pada
pukulan ke tujuh dan baris kedua diketik mulai pukulan ke empat.[10]
d. Jika
bagian dari yang dikutip ada bagian yang dihilangkan, maka penulisan bagian itu
diganti dengan tiga buah titik.
e. Cara
penulisan sumber kutipan
1. Jika
mendahului kutipan, cara penulisannya adalah nama penulis yang dikutip dengan
tahun penerbitan, dan nomor halaman yang dikutip yang keduanya diletakkan di
dalam kurung.
Contoh:
Sebagaimana dikemukakan
oleh Sternberg (1984:41) bahwa “In
Piaget’s theory, chilidren’s of symbolic logic.”
2. Jika
sumber kutipan ditulis setelah kutipan, maka nama penulis, tahun penerbit, dan
nomor halaman yang dikutip semuanya diletakkan di dalam kurung.
3. Jika
sumber kutipan merujuk sumber lain atas bagian yang dikutip, maka sumber
kutipan yang ditulis tetap sumber kutipan yangk oidigunakan pengutip tetapi
dengan menyebut siapa yang mengemukakakan pendapat tersebut.
4. Jika
penulis terdiri atas dua atau tiga orang, maka nama keluarga semua peneliti
tersebut harus disebutkan. Mislanya Joice dan Weil (2006:79). Kalau penulisnya
lebih dari tiga orang cukup menyebutkan nama keluarga penulis pertama dan
diikuti oleh et al. (dkk). Misalnya: Robert et al. (2008:19) atau sukmadinata dkk.
(2007:35).
5. Jika
masalah yang dikutip dibahas oleh beberapa orang dalam sumber yang berbeda maka
cara kutipan itu adalah seperti berikut:
Beberapa studi tentang
anak-anak yang mengalami kesulitan belajar (Dunkey,1992;Miggs,1996; Parmenter,
2006) menunjukkan bahwa: factor disiplin memegang peranan penting (tulis
intisari rumusan yang dipadukan dari ketiga sumber tersebut).[11]
6. Jika
sumber kutipan itu adalah beberapa karya tulis dari penulis yang sama pada tahun
yang sama maka cara penulisannya adalah dengan menambah huruf a, b, dan
seterusnya pada tahun penerbitan.
Contoh: (Mulyasa,
2008a, 2008b).
7. Jika
sumber kutipan itu tanpa nama, maka penulisannya adalah: 9Tn. 2009:118).
8. Jika
yang diutarakan pokok-pokok pikiran seorang penulis, tidak perlu ada kutipan
langsung, cukup dengan menyebut sumbernya.
f. Cara
Menulis Angka
Cara menulis angka
dalam suatu kalimat adalah sebagai berikut:
1. Jika
besarnya angka dalam kalimat tersebut kurang dari 10, maka ditulis dengan
kata-kata.
2. Jika
angka tersebut 10 atau lebih maka ditulis dengan angka arab.
3. Untuk
symbol kimia, matematika, statistic, dan sebagainya, penulisan dilakukan apa
adanya sesuai dengan aturan, dan kelaziman dalam bidang yang bersangkutan.
g. Cara
Menulis Singkatan
Penulisan singkatan
mengikuti aturan sebagai berikut:
1. Untuk
penulisan pertama kali suatu nama harap ditulis lengkap dan kemudian diikuti
dengan singkatan resminnya dalam kurung.
2. Untuk
penulisan berikutnya singkatan resmi yang ada dalam kurung digunakan tanpa perlu
menuliskan kepanjanggannya.
3. Singkatan
yang tidak resmi tidak boleh digunakan.[12]
4. Untuk
symbol kimia, matematika, statistic, dan sebagainya. Penulis singkatan
dilakukan sesuai dengan aturan dan kelaziman dalam bidang yang bersangkutan.
h. Cara
Menulis Daftar Pustaka
1. Nama
penulis, dengan cara menuliskan terlebih dahulu nama belakang, kemudian nama
depan (disingkat). Hal inin berlaku untuk semua nama, baik nama asing maupun
nama Indonesia.
2. Tahun
penerbitan, judul sumber tertulis yang bersangkutan dengan digarisbawahi atau
dicerak miring, kota tempat penerbit berada, dan nama penerbit.
3. Baris
pertama diketik meluai ketukan pertama, baris kedua dan seterusnya diketik
mulai ketukan kelima atau tab dalam computer. Jarak anatara baris satu dengan
berikitnya ada satu spasi, sedangkan jarak anatara sumber satu dengan
berikutnya.[13]
i.
Cara Menulis
Daftar Pustaka Berdasarkan Jenis Sumber yang Digunakan.
1. Sumber
Jurnal
Penulisan jurnal
sebagai daftar pustaka mengikuti urutan: nama belakang penulis, nama depan
penulis, tahun penerbit, judul artikel,
judul jurnal dengan digariis bawahi dan ditulis penuh nomor volume dengan angka
arab dan digarisbawahi tanpa didahului dengan singkatan “vol”, nomor penerbit
(jika ada) dengan angka arab dan ditulis diantara tanda kurung, nomor halaman
dari nomor halaman pertama sampai dengan nomor halaman terakhir tanpa didahului
singkatan “PP (pages)” atau “h (halaman).
2. Sumber
Buku
Kalau sumber buku
tulisannya berupa buku maka urutan-urutan penulisannya adalah: nama belakang penulis,
nama depan, tahun penerbitan, judul buku ditulis miring, kota asal, penerbit,
daftar pustaka berupa buku ditulis dengan memeperhatikan keragaman.
3. Kalau
Sumbernya Internet
a) Karya
perorangan
Cara penulisannya:
Pengarang/penyunting.
(Tahun). Judul (edisi), (jenis medium). Tersedia: alamat di internet. (tanggal
diakses).
b) Bila
bagian dari karya kolektif
Cara penulisannya:
Pengarang/penyunting.
(Tahun). Dalam Sumber (edisi), (Jenis media). Penerbit: Tersedia: alamat di
internet. (tanggal diakses atau diunduh).
c) Bila
pesan dari e-mail.
Cara penulisannya:
Pengirim (alamat e-mail
pengirim). (Tahun, tanggal, bulan). Judul pesan, e-mail kepada penerima (alamat
e-mail penerima).[14]
C.
Format
Laporan PTK
Praktik pelaporan atau penyusunan laporan PTK
mengikuti format atau sistematika laporan penelitian pada umumnya, secara garis
besarnya dapat dibagi dalam tiga bagian, yitu bagian awal, bagian isi, dan
bagian penutup. Pada bagian sistematika berikut akan dijelaskan, yaitu:
1.
Bagian
Awal
Bagian awal laporan PTK
berisi tentang halaman judul, halaman pengesahan, abstrak, kata pengantar,
daftar isi, daftar gambar, daftar lampiran, dan daftar tabel.
a.
Halaman
judul
Singkat padat
(maksimmal 22 kata), spesifik, cukup jelas menggambarkan masalah yang akan
diteliti, tindakan untuk mengantisipasinya, hasil yang diharapkan adan tempat
penelitian.
b.
Halaman
pengesahan
Ditandatangani oleh
ketua peneliti (peneliti, kepala sekolah, dan pembimbing atau pendamping (jika
ada)), sebagai keterangan bahwa laporan yang bersangkutan telah memenuhi
persyaratan.
c.
Abstrak
Abstrak merupakan
pemadatan (sari) dari hasil penelitian yang memutar latar belakang, tujuan
penelitian, metode, hasil penelitian, dan kesimpulan yang diketik satu spasi,
dan dirumuskan dalam satu paragraph dengan jumlah kata kurang lebih 200 kata
atau sebanyak 1 halaman.
d.
Kata
pengantar
Menjelaskan asal-usul
mengapa masalah PTK ini diangkat sebagai topic penelitian, factor-faktor
lingkungan yang member arti pentingnya penelitian, kedududukan PTK dalam
pemecahan masalah pembelajaran, serta secerah harapan kepada pihak-pihak yang
membaca laporan penelitian.
e.
Daftar
isi
f.
Daftar
gambar
g.
Daftar
lampiran
h.
Daftar
tabel[15]
2.
Bagian
Isi
Pada bagian isi ini
memuat beberapa bab penting yaitu sebagai berikut:
a.
PENDAHULUAN
1) Latar
belakang
Berisi kerisauan dan
alasan perlunya dilakukan PTK, serta mengungkapkan gejala-gejala kesenjangan
(masalah) yang terdapat di lapangan. Dalam latar belakang ini perlu juga
dikemukakan bahwa masalah yang diteliti benar-benar nyata dan berada dalam
kewenagan guru, serta ditunjang oleh teori-teori dan hasil-hasil penelitian
terdahulu.
2) Identifikasi
dan pembatasan masalah
Menunjukkan berbagai
kesenjangan atau penyimpangan dari aturan, kaidah, atau standar proses
pembelajaran yang perlu dicarikan solusi melaui PTK. Dari berbagai masalah
tersebut selanjutnya diadakan pembatasa masalah, mana saja yang menjadi
perhatian dalam PTK.
3) Tujuan
penelitian
Tujuan penelitian yang
akan dicapai (umum dan khusus) dirumuskan dengan jelas sesuai masalah yang
dikemukakan sehinnga menunjukkan tingkat efektifitas dari suatu perlakuan
tertentu sehungga menjadi input informasi yang berharga untuk memperbaiki
aturan dan praktik pembelajaran.
4) Manfaat
penelitian
Bersis manfaat atau
sumbangan hasil penelitian tindakan kelas, bagi peserta didik, guru, kepala
sekolah, pengawas dan untuk perbaikan pembelajar pada umumnya.
5) Pertanyyan
penelitian
Berisi
pertanyaan-pertanyaan sesuai dan sejalan dengan tujuan penelitian yang dicari
jawaban dalam penelitian.
6) Hipotesis
tindakan
Berisi jawaban
sementara terhadap masalah yang dihadapi, sebagai alternative tindakan di
pandang paling tepat untuk memecahkan masalah yang telah dipilih untuk diteliti
melalui PTK.
7) Sistematika
penulisan
Menjelaskan sistematika
laporan hasil penilitian tindakan kelas, terutama yang berkaitan dengan Bab I.
pendahuluan sampai Bab V. simpulan dan saran.[16]
b.
KAJIAN
PUSTAKA
Membahas kajian
teoritis dan empiris yang dilaporkan dalamm jurnal, majalah, situs internet,
buku teks atau laporan penelitian terdahulu, sejalan dengan rumusan dan
hipotesis tindakan. Kemukakan juga teori dan hasil penelitian lain yang mendukung
pemuilihan tindakan untuk mengatasi masalah penelitian tersebut sehingga
terjadi perubahan, perbaikan, atau peningkatan.
c.
METODOLOGI
PENELITIAN
Menguraikan
langkah-langkah penelitian yang akan dilakukan secra rinci, mulai dari
perrencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, evaluasi refleksi yang bersifat
siklus. Jelaskan pula subjek penelitian, waktu dan lamanya tindakan, serta
tempat penelitian secra jelas.
d.
HASIL
PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Mengola data lapangan
sesuai dengan yang dituntut oleh penelitian tindakan sehingga terbuka
kesempatan untuk menarik kesimpulan
e.
SIMPULAN
DAN SARAN
Merumuskan secara
singkat
3.
Bagian
penutup
Bagian
penutup laporan PTK ini berisi tentang daftar rujukan, dan lampiran-lampiran.
1.
DAFTAR
RUJUKAN
Mencantumkan hanya buku
teks, jurnal, majalah atau artikel yang benar-benar dijadikan rujukan dan
disusun secara alfabetis.
2.
LAMPIRAN
Melampirkan biodata
penulis dan data penunjang hasil penelitian.[17]
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Prosedur penelitian tindakan kelas merupaka proses pengkajian melalui
sisem berdaur dari berbagai kegiatan pembeajaran. Adapun Langkah-langkah
Penyusunan Laporan PTK:
a. Penetapan fokus
masalah penelitian
b. Perencanaan
Tindakan
c.
Pelaksanaan Tindakan
d. Pengamatan
e.
Refleksi
Praktik pelaporan atau
penyusunan laporan PTK mengikuti format atau sistematika laporan penelitian
pada umumnya, secara garis besarnya dapat dibagi dalam tiga bagian, yaitu:
a. Bagian
awal, pada bagian awal laporan PTK berisi tentang halaman judul, halaman
pengesahan, abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar, daftar
lampiran, dan daftar tabel.
b. Pada
bagian isi ini memuat beberapa bab penting yaitu seperti pendahuluan, kajian
pustaka, metodologi penelitian, hasil penelitian dan pebahasan, simpulan dan
saran.
c. Bagian
penutup, pada bagian ini laporan PTK berisi tentang daftar rujukan, dan
lampiran-lampiran.
DAFTAR
PUSTAKA
Ameliasari. Menyusun PTK itu Gampang. Jakarta: Erlangga, 2013.
Aqib,
Zainal. Penelitian Tindakan
Kelas (Bandung: CV Yrama Widya, 2006.
Mahmud.
Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: CV Pustaka Setia, 2011.
Mulyasa. Praktek Penelitian Tindakan Kelas. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya, 2009.
[1] Ameliasari,
Menyusun PTK itu Gampang (Jakarta: Erlangga, 2013), 33.
[7] Mulyasa, Praktek Penelitian Tindakan Kelas. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2009), 119-120.
[8] Mulyasa, Praktek Penelitian Tindakan Kelas, 120-121.
[9] Ibid., 121-122.
[10] Ibid., 126.
[11] Ibid., 127-128.
[13] Ibid., 130-131.
[14] Ibid., 1-134.
[15] Ibid., 115-116.
[16] Ibid., 116-117.
[17] Ibid., 118-119.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar