(9) ASPEK SUMBER DAYA ALAM MANUSIA DALAM PEMASARAN JASA PENDIDIKAN


ASPEK SUMBER DAYA ALAM MANUSIA DALAM PEMASARAN JASA PENDIDIKAN



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Sebagai salah satu komponen utama dalam system pendidikan, lembaga pendidikan sufah layaknya memberikan konstribusi yang nyata dalam meningkatkan kualitas SDM. Apabila lembaga pendidikan dianalogikan sebagai mesin produksi, maka kualitas output akan ditentukan oleh kualitas mesin tersebut. Artinya, pengelolaan pendidikan yang bermutu tidak terlepas dari fungsi-fungsi manajemen secara umum yaitu: perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pengarahan (directing), dan pengendalian (controlling). Fungsi-fungsi manjerial tersebut hendaknya dilakukan oleh setiap pengelola lembaga pendidikan secara evektif dan efisien, secara khusus pimpinan merupakan orang yang bertanggung jawab dalam pengelolaan sumber daya lembaga pendidikan.
Pendidikan yang bermutu merupakan standar kesesuaian tampilan terhada atribut-atribut yang dianggap penting oleh para pelanggan atau pengguna jasa pendidikan. Atribut-atribut mutu tersebut hendaknya diketahui oleh penyelanggara lembaga pendidikan, sehingga dalam oprasional kegiatan dapat mengacu kepada kepentingan mutu pelanggan. Karena kegiatan pendidikan di sekolah adalah salah satu bentuk pelayanan jasa yang memiliki bentuk proses yang sirkuler bukan linier atau sekedar jual beli.
Oleh karena itu, dalam makalah ini kami akan membahas tentang aspek sumber daya manusia (SDM) dalam pemasaran jasa pendidikan.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa peran penting SDM dalam pemasaran jasa pendidikan?
2.      Bagaimana pemasaran internal jasa pendidikan?
3.      Bagaimana layanan konsumen jasa pendidikan?
4.      Bagaimana dasar layanan konsumen jasa pendidikan?
5.      Bagaimana proses manajemen SDM dalam oprasi jasa pendidikan?
Rounded Rectangle: 1
 


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Peran Penting Sumber Daya Manusia (SDM) Dalam Pemasaran Jasa Pendidikan
Dalam era globalisasi, mobilitas berbagai jenis sumber daya tidak memiliki batas. Oleh karena itu, kita perlu mengutamakan peran SDM dalam pemasaran jasa. Menurut Payne, peran SDM didalam organisasi jasa perlu dibedakan sehingga dapat dikelola lebih baik. Secara umum, SDM jasa pendidikan dikelompokkan atas beberapa kelompok, yaitu sebagai berikut :[1]
1.      Penghubung (contactor), yaitu SDM jasa pendidikan yang berhubungan intensif dengan pelanggan jasa pendidikan dan memilih aktivitas pemasaran jasa pendidikan dan bertugas melayani pelanggan  jasa pendidikan.  Mereka membutuhkan pelatihan, persiapan, dan motivasi yang tinggi untuk melayani pelanggan jasa pendidikan setiap hari. Selain itu, mereka harus memiliki kemampuan untuk besikap tanggap dalam memenuhi kebutuhan pelanggan jasa pendidikan.
2.      Pemodifikasi (modifier), yaitu SDM jasa pendidikan yang terlibat langsung dalam aktivitas pemasaran jasa pendidikan. Mereka jarang sekali berkomunikasi dengan pelanggan jasa pendidikan. Oleh sebab itu, mereka harus memiliki pandangan luas mengenai strategi pemasaran jasa pendidikan. Selain itu, mereka membutuhkan keahlian untuk bekerja sama dengan pelanggan jasa pendidikan.
3.      Pemberi pengaruh (influencer), yaitu SDM jasa pendidikan yang berfokus pada pelaksanaan strategi pemasaran jasa pendidikan.
4.      Pemisah (isolated), yaitu SDM jasa pendidikan yang akan berhasil jika tidak mendapat dukungan yang memadai dari pemimpin sekolah, terutama dukungan motivasi.
Sumber daya manusia jasa pendidikan merupakan orang-orang yang telah atau memiliki dampak  terhadap sekolah. Selanjutnya, SDM jasa pendidikan dapat dikategorikan menjadi tiga kelompok berikut.[2]
a.       Siswa
Siswa merupakan peranan penting dalam penilaian kinerja sekolah. Oleh karena itu, kita dapat menilai presentasi, pendaftaran, kepuasaan, dan kebutuhan siswa. [3]

b.      Guru dan Karyawan Sekolah
Kualitas guru dan karyawan sekolah harus diperhatikan apabila kita akan menilai sekolah. Jika sekolah mempunyai guru dan karyawan sekolah yang produktif serta bekerja dalam jangka panjang, kedudukan mereka sebagai guru dan karyawan sekolah bias menunjukkan loyalitas, kelancaran, serta stabilitas sekolah.[4]
c.       Orangtua Siswa dan Wali Siswa
Orang tua siswa dan wali siswa akan memiliki tingkat kepuasaan yang tinggi jika mereka memiliki kepuasaan, aktif, serta menyetujui seluruh usaha yang dilakukan sekolah. Oleh karena iu, orang tua dan wali siswa perlu mengetahui keterlibatanya dalam proses pendaftran siswa, pembelajaran yang mereka ajarkan kepada siswa dirumah, hubungan mereka denga siswa, aktivitas ekstrakurikuler siswa dan program pembelajaran jarak jauh yang mereka sarankan untuk siswa, serta aktivitas social lainya.
Menurut UU Nomor 20 tahun 2003, sumber daya pendidikan adalah segala sesuatu yang dugunakan dalam peyelanggaraan yang meliputi tenaga kependidikan, masyarakat, dana, serta sarana dan prasarana. Definisi pendidik menurut UU Nomor 20 tahun 2003 adalah tenaga pendidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, tutor, instruktur,  dan fasilitator.[5]

B.     Pemasaran Internal Jasa Pendidikan
Pemasaran internal jasa pendidikan harus dilakukan menggunakan pendekatan keputusan dan strategi SDM jasa pendidikan. Adapun tujuan pemasran internal jasa pendidikan adalah memotivasi dan memungkinkan karyawan sekolah untuk memenuhi janji yang ditetapkan sekolah. Menurut Zeit Haml dan Bitner, agar membangun budaya sekolah yang berorientasi pada pelanggan jasa pendidikan dan karyawan sekolah yang  berorientasi melayani, sekolah harus mengikuti empat strategi utama :[6]
1.      Mempekerjakan karyawan yang tepat. Tahap pertama yang dilakukan sekolah adalah mempekerjakan dan merekrut karyawan sekolah yang tepat.  Berikut  tiga cara untuk mencapai proses perekrutan karyawan sekolah secara evektif dan tepat:
a.       Bersaing mencari karyawan sekolah terbaik.
b.      Mempekerjakan karyawan sekolah yang mempunyai kompetensi dan kecenderungan melayani pelanggan jasa pendidikan, dengan mewawancarai dan menyeleksi calon karyawan sekolah yang terbaik dari calon karyawan sekolah potensial. Jadi, calon karyawan sekolah harus memiliki dua kemampuan utama yaitu sebagai berikut:
1)   Kompetensi untuk melayani pelanggan.
2)   Kecenderungan untuk melayani pelanggan.
c.       Berusaha menjadi atasan yang disukai karyawan sekolah.
2.      Mengembangkan  karyawan untuk menyampaikan kualitas jasa. Dalam rangka menumbuhkan dan memlihara karyawan sekolah yang berorientasi pada pelanggan jasa pendidikan dan berfokus pada proses penyampaian kualitas jasa pendidikan, sekolah harus mengembangkan karyawanya untuk menyampaikan kualitas jasa pendidikan dengan baik.
3.      Menyediakan system pendukung yang dibutuhkan. Untuk dapat bekerja secara evektif dan evisien karyawan sekolah memerlukan system pendukungan internal yang sejalan dengan kebutuhanya agar bisa berorientasi pada pelanggan jasa pendidikan.
4.      Mempertahankan karyawan terbaik. Disamping merekrut karyawan sekolah yang tepat, melatih dan mengembangkan sekolah agar dapat menyampaikan kualitas jasa pendidikan, menyediakan system pendukung yang dibutuhkan, sekolah juga harus mempertahankan karyawan terbaik.

C.    Layanan Konsumen Jasa Pendidikan
Tingkat kompetisi pendidikan yang meningkat dan teknologi pendidikan yang berkembang menjadikan setiap sekolah berusaha untuk menjalankan strategi dalam memenangkan kompetisi pendidikan. Salah satu caranya adalah merangkul pelanggan jasa pendidikan (siswa). Strategi ini dikenal dengan strategi managemen hubungan pelanggan (Customer Relation Ship Management-CRM). Seringkali, CRM dikenal dengan sebutan “Manajemen Pelanggan,” yaitu pendekatan bisnis yang bertujuan untuk menciptakan, mengembangkan, dan meningkatkan hubungan dengan pelanggan sasaran secara seksama agar dapat meningkatkan nilai pelanggan dan profitabilitas perusahaan sehingga memaksimalkan nilai pemiliknya. Customer Relation Ship Management juga dikaitkan dengan pemanfaatan teknologi informasi untuk menerapkan strategi pemasaran hubungan.
Jadi dapat dikatakan, bahwa CRM sebagai suatu praktik yang menyediakan sudut pandang pelanggan secara terpadu dan tergabung diseluruh bidang bisnis sehingga bisa dipastikan bahwa setiap pelanggan mendapatkan pelayanan terbaik. Customer Relation Ship Management jasa pendidikan memasukkan unsur-unsur metodologi, perangkat lunak dan kemapuan website sekolah yang membantu mengembangkan serta mengelola hubungan dengan pihak-pihak yang berkepentingan di sekolah. Customer Relation Ship Management jasa pendidikan menyediakan aplikasi berorientasi pada data untuk membantu mengelola dan melacak interaksi unsur-unsur sekolah, serta sebagai alat pengambilan keputusan manajemen.[7]
Berdasarkan sudut pandang siswa sebagai pelanggan jasa pendidikan, CRM jasa pendidikan dapat menyediakan interaksi antar bidang yang terkait dengan siswa, seperti penerimaan siswa, pendaftaran siswa, bantuan keuangan siswa, dsb. melalui sistem tunggal sehingga menghasilkan pemahaman mendalam bagi setiap siswa yngan memiliki keunikan tersendiri. Bagi guru dan karyawan sekolah, CRM jasa pendidikan mengoptimalkan interaksi antar bagian sekolah berkaitan dengan manfaat, pembayaran, pelatihan, teknologi informasi, atau fasilitas sekolah.
Berdasarkan sudut pandang sekolah, CRM jasa pendidikan dapat menghasilkan gambaran setiap pelanggan jasa pendidikan yang ada di sekolah serta segala aktivitasnya secar jelas dan lengkap. Proses dan teknologi CRM jasa pendidikan yang semakin berkembang dapat mendorong pertumbuhan sumber daya sekolah dan jasa pendidikan baru yang akan berfokus pada siswa.[8]
Menurut Campbell dan Robert, CRM jasa pendidikan terdiri dari tiga tahap penting. Setiap tahap tersebut harus dipertibangkan secara terpisah dan harus berdasarkan urutannya karena setiap tahap membentuk data dan pemahaman bagi tahap selanjutnya. Ketigatahap tersebut meliputi hal-hal berikut ini :
1.      Manajemen Hubungan (Contact Management)
Manajemen hubungan merupakan filosofi yang menyebabkan sekolah dapat melacak aktifitas dan interaksi setiap pelanggan jasa pendidikan secara elektronik. Ada dua prioritas utama yang perlu dilakukan oleh sekolah agar manajemen hubungan dapat berhasil, yaitu sebagai berikut :
a.       Mencatat setiap interaksi yang terjadi di sekolah. Misalnya mencatat aktifitas keuangan sekolah sekolah sejak awal untuk dapat melihat apak siswa mendapatkan bantuan dana pendidikan dan berapa kali mendapatkan bantuan dana pendidikan sejak awal bersekolah.
b.      Memperbarui basisi data sekolah secara terus-menerus dengan informasi khusus yang dipelajari selama proses interaksi dengan pelanggan jasa pendidikan. Misalnya memperbarui data alamat rumah siswa yang baru saja pindah atau perubahan perpindahan jurusan.
2.      Manajemen kampanye (Campaign Management)
Manajemen kampanye merupakan proses perancangan dan pengotomatisasian strategi sekolah dan menjadi alat yang sangat ampuh untuk membangun, mewujudkan, serta melacak aktifitas pemasaran jasa pendidikan yang dilakukan. Manajemen kampanye dikelompokkan menjadi dua kategori berikut ini :
a.       Kampanye reaktif, yang dilakukan berdasarkan perilaku pelanggan jasa pendidikan. Misalnya menghadiri perlombaan yang diselenggarakan sekolah dan membayar spp.
b.      Kampanye proaktif, yang digunakan untuk membantu sekolah dalam mencapai tujuan khususnya yang tidak akan tercapai tanpa melakukan pemasaran jasa pendidikan. Misalnya tujuan sekolah untuk meningkatkan jumlah peminat jurusan tertentu akan tercapai jika sekolah merancang dan menjadwalkan kampnye pemasaran jasa pendidikan sehingga menyampaikan materi informsai yang unik.
3.      Pengambilan keputusan berdasarkan data (Data-Driven Decision Making)
Customer Relation Ship Management  jasa pendidikan bertujuan untuk mengetahui cara sekolah dalam mengambil keputusan secara cerdas berdasarkan data yang berkualitas. Ada tiga unsur dari lembaga  pendidikan berdasarkan data, yaitu sebagai berikut :
a.       Komitmen untuk memperoleh data, merupakan tahap paling suli karena banyak sekolah tidak mampu dalam mengambil keputusan, dengan mengunakan data yang diperoleh dari guru dan karyawan sekolah yang berkomunikasi dengan pelanggan jasa pendidikan. Guru dan karyawan sekolah menyimpan catatnnya dalam bentuk folder sehingga hal tersebut tidak mudah dibagikan karena bersifat sementara dan tidak dapat dianalisis.
b.      Meningkatkan penggunaan data. Ada dua cara untuk meningkatkannya, sebagai berikut :
1)      Menggunakan data internal sekolah melalui upaya pemasaran jasa pendidikan sehingga bisa mengumpulkan informasi pelanggan jasa pendidikan.
2)      Menggunakan data external sekolah yang dibeli dari pihak ketiga untuk memperkaya data sekolah yang telah ada.
3)      Menganalisis data. Berdasrkan datayang diperoleh, pemasaran jasa pendidikan melakukan analisis data sebagai dasar pengambilan keputusan strategis di sekolah dengan membuat laporan kinerja terhadap aktifitas pemasaran jasa pendidikan yang dilakukan, tanggapan terhadap promosi jasa pendidikan yang dilakukan, dan sebagainya. Melalui informasi ini sekolah dapat mengetahui informasi perubahan.[9]
Ketika sekolah berfokus pada siswa sebagai pelanggan jasa pendidikan, keuntungan penerapan CRM jasa pendidikan itu mencakup focus terhadap siswa, memperbaiki data siswa dan manajemen proses, serta meningkatkan kepuasan, loyalitas, dan retensi siswa pada program dan jasa pendidikan yang diberikan sekolah. Oleh karena itu, keuntungan peneran CRM jasa pendidikan secara khusus meliputi sebagai berikut.
a.     Mempercepat dan memperlancar komunikasi antar siswa, guru dan karyawan sekolah, serta pemangku kepentingan sekolah lainnya.
b.      Mempermudah akses terhadap data siswa guru dan karyawan sekolah, serta pemangku kepentingan sekolah lainnya.
c.       Mempermudah proses penilaian kinerja sekolah.
d.      Memiliki basis data alumni dan menjaga hubungan dengannya melalui komunikasi yang baik.
e.       Memperlancar komuniasi antara siswa dengan guru ketika mengikuti program belajar jarak jauh.
f.       Meningkatkan efisiensi pekerjaan administrasi sekolah.
Dengan di terpkannya konsep CRM jasa pendidikan, sekolah mampu menciptakan kepuasan pelanggan jasa pendidikan dan meningkatkan loyalitas pelanggan jasa pendidikan. Dalam menerapkan CRM jasa pendidikan, sekolah diadakan dengan beberapa tantangan berikut:
a.       Melakukan surat menyurat dengan pasar sasaran jasa pendidikan.
b.      Perekrutan tenaga kerja disekolah (guru dan kayawan sekolah) serta program retensinya.
c.       Pengelolaan siswa.
d.      Perekrutan siswa.
e.       Komunikasi sekolah dengan alumni.
f.       Komunikasi tentang program belajar jarak jauh.
g.      Pengelolaan aliran administrasi karyawan sekolah.
h.      Kolaborasi antara siswa, guru.[10]

D.    Dasar Layanan Konsumen Jasa Pendidikan
Keputusan pelanggan jasa pendidikan (siswa) membeli produk jasa pendidikan adalah peristiwa penting bagi pemasar jasa pendidikan. Pemasar jasa pendidikan tertarik dengan proses pengambilan keputusan pelanggan jasa pendidikan, yakni siswa memilih salah satu alternatif keputusan dari banyak alternatif keputusan yang telah tersedia. Kotler dan Fox mengemukakan tahapan pengambilan keputusan pelanggan jasa pendidikan secara sistematis, yaitu sebagai berikut :
1.      Motivasi yang Diperlukan
Sekolah membutuhkan karyawan sekolah yang berkualitas. Sekolah perlu mengadakan program pendidikan dan pelatihan untuk seluruh karyawan sekolah. Sekolah juga perlu mencari cara dalam meningkatkan manfaat sekolahnya bagi pelanggan jasa pendidikan tanpa menekankan keterlibatan karyawan sekolah, yaitu menelusuri investasi pendidikan pada karyawan sekolah, bukan pada total pengeluaran tahunan sekolah untuk operasi pendidikan lainnya.
2.      Pengumpulan Informasi
Pelanggan jasa pendidikan mempertimbangkan sekolah berdasarkan pada pengumpulan informasi. Pemasar jasa pendidikan harus menjawab dua pertanyaan berikut :
a.       Berapa banyak informasi yang dikumpulkan oleh pelanggan jasa pendidikan sebelum mengambil keputusan?
b.      Apakah sumber informasi yang digunakan oleh pelanggan jasa pendidikan dan apakah yang akan memengaruhi sumber informasi itu?[11]
3.      Kumpulan Pilihan yang Dibentuk
Pelanggan jasa pendidikan memilih sekolah berdasarkan kelompok sekolah peringkat atas sampai bawah. Kelompok sekolah dikategorikan sebagai kumpulan sekolah yang disadari (sekolah yang diketahui pelanggan jasa pendidikan) dan kumpulan sekolah yang tidak disadari (sekolah yang tidak diketahui pelanggan jasa pendidikan). Menurut kelompok sekolah yang disadari, pelanggan jasa pendidikan akan mempertimbangkan dan memilih kelompok sekolah yang disukainya, dan pada akhirnya memutuskan satu sekolah terbaik.
4.      Penentuan Kriteria Evaluasi
Kriteria evaluasi berupa pertanyaan yang diajukan pada pelanggan jasa pendidikan tentang alasan memilih sekolah, memilih sekolah swasta atau negeri, jumlah siswa dalam kelas, jumlah masyarakat sekitar, program pendidikan, biaya pendidikan, dan program olahraga.
5.      Evaluasi Alternatif
Pelanggan jasa pendidikan dapat menggunakan proses evaluasi pelanggan jasa pendidikan melalui enam konsep dasar, yaitu gagasan mengenai pilihan pelanggan jasa pendidikan.
6.      Pengambilan Keputusan dan Pelaksanaan
Pemasar jasa pendidikan dapat memilih sekolah terbaik atau sekolah yang menawarkan program pendidikan menarik, lalu mempertimbnagkan keunggulan biaya dari masing-masing sekolah tersebut dan publikassi pemasaran jasa pendidikan.[12]
7.      Pengaruh Terhadap Proses Keputusan
Pemasar jasa pendidikan perlu mengetahui sumber informasi utama bagi calon siswa dan pengaruh yang dimilikinya dengan memahami 5 peran pengaruh pada proses pengambilan keputusan, yaitu sebagai berikut :
a.       Pemrakarsa (initiator), yaitu orang yang pertama kali menyarankan atau memikirkan ide untuk mendaftar di sekolah atau memilih sekolah tertentu.
b.      Pemberi pengaruh (influencer), yaitu orang yang memberikan saran yang membawa pengaruh pada keputusan akhir dan orang yang mengutarakan pendapatnya atau menyajikan informasi.
c.       Penentuan (decider), yaitu orang yang akhirnya menentukan setiap bagian dari seluruh keputusan, seperti apa, di mana, atau kapan waktu memdaftar.
d.      Pembeli (purchaser), yaitu orang yang membuat tujuan yang sebenarnya.
e.       Pengguna (user), yaitu orang yang mendatar.
8.      Bergerak dari Keputusan Kepada Tindakan
Pelanggan jasa pendidikan membentuk berbagai pilihan sekolah (tujuan mendaftar dan kepastian diterima di sekolah) dari berbagai alternatif sekolah dengan menggunakan dua faktor penting, yaitu perilaku sekolah kompetitor dan faktor-faktor situasi sekolah.
9.      Penilaian Setelah Pendaftaran
Pemimpin sekolah menilai keterlibatan guru dan karyawan sekolah dengan menggunakan evaluasi pada masing-masing guru dan karyawan sekolah serta proses belajar mengajar. Pemimpin sekolah harus berupaya meningkatkan kinerja guru dan karyawan sekolah pada berbagai jenjang dan/atau tingkat ketrampilan akibat dari keterlibatan guru dan karyawan sekolah.
10.  Tanggapan Sekolah
Sekolah berupaya memenuhi kebutuhan pelanggan jasa pendidikan dengan menghitung manfaat dan biaya saat menawarkan potongan uang sekolah dan keunggulannya bagi siswa. Melalui program itu, pendapatan sekolah awalnya akan berkurang tetapi tingkat keterlibatan karyawan sekolah naik sehingga jumlah pendaftaran siswa dan pendapatan sekolah juga naik.[13]

E.     Proses Manajemen SDM Dalam Operasi Jasa Pendidikan
Sekolah harus menawarkan jasa pendidikan dengan nilai dan kualitas terbaik sehingga dikenal dengan pemimpin pasar jasa pendidikan. Oleh karena itu, sekolah seharusnya memiliki strategi pemasaran jasa pendisdikan agar bisa memenangkan kompetisu, tetapi masih dipandang sebagai sekolah terpercaya yang menjalankan proses belajar mengajar dengan cara yang etis. Untuk menjadi pemimpin pasar jasa pendidikan, sekolah membutuhkan pemimpin sekolah yang efektif. Pemimpin sekolah disebut efektif jika dapat mengoordinasikan aktifitas pemasaran (layanan pelanggan), operasi (pengelolaan teknologi), dan SDM. Dengan demikian, aktifitas pemasaran jasa pendidikan tidak dapat dipisahkan dengan aktifitas sekolah yang lain. Heskat dkk menemukan menyebut 8 rantai dalam rantai manfaat jasa yang dihubungkan untuk mencapai keberhasilan organisasi jasa, sebagai berikut :
1.      Loyalitas pelanggan yang menggerakkan profitabilitas dan pertumbuhan.
2.      Kepuasan pelanggan yang menggerakkan loyalitas pelanggan.
3.      Nilai yang menggerakkan kepuasan pelanggan.
4.      Produktifitas karyawan yang menggerakkan nilai.
5.      Loyalitas karyawan yang menggerakkan produktifitas.
6.      Kepuasan karyawan yang menggerakkan loyalitas.
7.      Kualitas internal yang menggerakkan kepuasan karyawan.
8.      Kepemimpinan manajemen puncak yang mendasari keberhasilan rantai.




















 

BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
1.      Peran Penting Sumber Daya Manusia (SDM) Dalam Pemasaran Jasa Pendidikan Menurut Payne, peran SDM didalam organisasi jasa perlu dibedakan sehingga dapat dikelola lebih baik. Secara umum, SDM jasa pendidikan dikelompokkan atas beberapa kelompok, yaitu penghubung, pemodifikasi,pemberi pengaruh, dan pemisah, Selanjutnya dalam ranah SDM jasa pendidikan dapat dikategorikan menjadi tiga kelompok yaitu siswa, guru, karyawan sekolah, orag tua siswa, dan wali siswa.
2.      Pemasaran internal jasa pemasaran pendidikan agar membangun budaya sekolah yang berorientasi pada pelanggan jasa pendidikan dan karyawan sekolah yang  berorientasi melayani, sekolah harus mengikuti empat strategi utama. Yang pertama mempekerjakan karyawan yang tepat waktu, kedua mengembangkan karyawan untuk menyampaikan kualitas jasa, ketiga menyediakan system pendukung yang dibutuhkan, dan ke empat mempertahankan karyawan yang baik.
3.      Layanan konsumen jasa pendidikan dapat dikatakan, bahwa CRM sebagai suatu praktik yang menyediakan sudut pandang pelanggan secara terpadu dan tergabung diseluruh bidang bisnis sehingga bisa dipastikan bahwa setiap pelanggan mendapatkan pelayanan terbaik.
4.      Dasar layanan konsumen jasa pendidikan Kotler dan Fox mengemukakan tahapan pengambilan keputusan pelanggan jasa pendidikan secara sistematis, yaitu motivasi yang dibutohkan, pengumpulan informasi, kumpulan pilihan yang dibentuk, penentuan kriteria evaluasi, evaluasi alternative, pengambilan proses pelaksanaan, pengaruh terhadap proses pelaksanaan, bergerak dari keputusan kepada tindakan, penilaian setelah pendaftaran, tanggapan sekolah.
5.      Untuk menjadi pemimpin pasar jasa pendidikan, sekolah membutuhkan pemimpin sekolah yang efektif. Pemimpin sekolah disebut efektif jika dapat mengoordinasikan aktifitas pemasaran (layanan pelanggan), operasi (pengelolaan teknologi), dan SDM.
DAFTAR PUSTAKA

David Wijaya, Pemasaran Jasa Pendidikan, Jakarta:Bumi Aksara, 2016
Kevin Campbell. 2007. What is this thing called CRM?
Margaret O’hara. “Customer Relationship Management in Higher Education Using Information Systems to Improve the Student-School Relationship”, Campus Wide Information System, Vol. 23, No. 1, 2006.
http:www.universitybusiness.com/vewarticle.aspx?articleid=889, diakses 2 Juni 2018





[1] David Wijaya, Pemasaran Jasa Pendidikan, (Jakarta:Bumi Aksara, 2016), 157.
[2] Ibid., 158.
[3] Ibid, 158.
[4] Ibid .,159
[5] Ibid., 159
[6] Ibid., 161
[7] Ibid., 164-165.
[8] Ibid., 165.
[9] Kevin Campbell. 2007. What is this thing called CRM? http:www.universitybusiness.com/vewarticle.aspx?articleid=889, diakses 2 Juni 2018.
[10] Margaret O’hara. “Customer Relationship Management in Higher Education Using Information Systems to Improve the Student-School Relationship”, Campus Wide Information System, Vol. 23, No. 1, 2006.
[11] David Wijaya, Pemasaran Jasa Pendidikan, 171.
[12] Ibid., 172.
[13] Ibid., 173.

Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Advertisement

Popular Posts

Category 1

No one has ever become poor by giving, Please Donate

Popular Posts

Subscribe Via Email

Sign up for our newsletter, and well send you news and tutorials on web design, coding, business, and more! You'll also receive these great gifts:

Subscribe Via Email

LightBlog

Daftar Blog Saya

Slider

Fashion

Music

Text Widget

Follow Us @soratemplates

Fashion

Technology

Fashion

Diberdayakan oleh Blogger.

ads

show

Facebook

My Instagram

Cari Blog Ini

Temukan makalahmu...

Facebook

Stay Connected

Comments

Blogroll

Follow us

Vertical1

Featured Posts

Recent Posts

Recent in Sports

Video Of Day

Subscribe for New Post Notifications

Followers

Fixed Link!

Welcome To Basil

Home Top Ad

Responsive Ads Here

My Instagram

Translate

Makalah dan PPT

Site Links

Flickr Images

Hello! We’re Fenix Creative Photo Studio

Sepakbola

Ethereum

Ripple

Laman

LightBlog

Pages - Menu

Adbox

Bitcoin

Litecoin

7

News

Sports

Food

Technology

Featured

Videos

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Home Top Ad

Responsive Ads Here

Featured Posts

Statistik

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Random Posts

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Recent

Comment

Post Top Ad

Responsive Ads Here
Hello, here you can tell something about yourself or you can put your blog description here or even you can add some quote of your choice here. This is an optional text area which you can hide or delete from the layout. Its totally dependent upon you if you want this text area or not.

Ads

test

Sponsor Advertisement

Ads

Hey there, We are Blossom Themes! We are trying to provide you the new way to look and use the blogger templates. Our designers are working hard and pushing the boundaries of possibilities to widen the horizon of the regular templates and provide high quality blogger templates to all hardworking bloggers!

Follow us on FaceBook

Popular Posts

Unordered List

  • Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.
  • Aliquam tincidunt mauris eu risus.
  • Vestibulum auctor dapibus neque.

Pages

Theme Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.