EVOLUSI PEMASARAN JASA DAN PEMASARAN RELASIONAL JASA
PENDIDIKAN
BAB
I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Manajemen pemasaran meerupakan kegiatan menganalisa,
merencanakan, mengimplementasi, dan mengawasi segala kegiatan (program), guna
memperoleh tingkat pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran dalam
rangka mencapai tujuan organisasi. Penggunaan istilah pemasaran pada saat ini
sudah berkembang di segala sektor. Demikian pula pengertian pemasaran sudah
sangat luas dan halus. Pemasaran berarti mengenai bagaimanacara untuk memuaskan
konsumen. Seperti diketahui bahwa lembaga pendidikan adalah sebagai kegiatan
yang melayani konsumen, berupa siswa, mahasiswa, dan juga masyarakat umum.
Lembaga pendidikan pada hakikatnya bertujuan member layanan. Layanan ini dapat
dilihat dari berbagai bidanng, mulai dari layanan dalam bentuk fisik bangunan,
sampao layanan berbagai fasilitas dan guru yang bermutu. Jadi, pemasaran jasa
pendidikan adalah kegiatan lembaga pendidikan memberi layanan atau menyampaikan
jasa pendidikan kepada konsumen dengan cara memuaskan.
Pemasaran mempunyai peran yang sangat penting dalam memenuhi
kebutuhan masyarakat. manajemen pemasaran tidak hanya diterapkan di dunia
bisnis, tetapi juga dunia pendidikan. Dunia pendidikan yang berkembang begitu
pesat membuat para pengelola pendidikan menyadari bahwa produk yang dimilikinya
harus berorientasi kepada kebutuhan pelanggan.
Oleh karena itu dalam makalah ini, akan dibahas mengenai
hal-hal yang berhubungan dalam pemasaran jasa pendidikan yang meliputi Evolusi
pemasaran jasa, pemasaran jasa dalam konteks pemasaran relasional, perbedaan
pemasaran tradisional dan pemasaran relasional, konsep inti dan tujuan
pemasaran relasional, dan kunci sukses pemasaran jasa pendidikan.
B.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana Evolusi Pemasaran
Jasa Dalam Pendidkan?
2. Bagaimana Pemasaran Jasa
Dalam Konteks Pemasaran Relasional?
3. Bagaimana Perbedaan
Pemasaran Tradisional Dan Pemasaran Relasional?
4. Bagaimana Konsep Inti Dan
Tujuan Pemasaran Relasional?
5. Bagaimana Kunci Sukses
Pemasaran Jasa Pendidikan?
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Evolusi Pemasaran
Jasa Dalam Pendidkan
Sejarah pemasaran modern lahir bersama-sama revolusi
industry. Kehadiran teknologi dan mesin-mesin membuat banyak peralihan teknik
kelola dalam produksi angan dan kebutuhan lainnya. Kerajinan rumah tanggga
berpindah ke pabrik daan produksi kecil berubah jdi produksi besar-besaran. Manusia
meniinggalkan model tradisional dan masuk kepada revolusi industry
besar-besaran. Arus manusia berdatangan dari desa kekota untuk bekerja secra
modern dipabrik. Dan pada akhirnya jumlah produksi sangat besar melebihi jumlah
permintaan pasar. Pada tahun 1920an, disadari bahwa memproduksi barang itu jauh
lebih mudah dibanding dengan menjul brang itu sendiri. Perhatian mulai
berpindah bagaimana caranya agar jumlah produki tidak melebihi jumlah permintaan
barang.
Walaupun pemasaran selalu merupajkan bgian dari suatu bisnis,
tetapi masing-masing mempunyai kepentigan yang bervariasi. Ada 5 masa sejarah
pemasaran:
1.
Masa produksi (sebelum
tahun 1920an)
Barang yang bagus akan menjual
dirinya sendiri.
2.
Masa penjualan ( sebelum
tahun 1950an)
Periklanan dan penjualan yang kreatif
akan mengatasi resistensi pelanggan dan membujuk untuk membeli.
3.
Masa pemasaran (sejak tahun
1950an)
Aturan pelanggan! Temukan
kebutuhannya dan berikan!
4.
Masa relasi (sejak tahun
19090an)
Hubungan jangka panjang dengan
pelanggan menuntun kepada kesuksesan.
5.
Msa moderrnissi Elektronik
(sejak tahun 2000an)
Berhubungan dengan pelanggan melalui
internet dan media sosial merupakan alat efektif.[1]
Sedangkan Pemasaran jasa pendidikan adalah cara untuk
melakukan sesuatu dimana siswa, orang tua siswa, karyawan sekolah, dan
masyarakat menganggap sekolah sebagai institusi pendukung masyarakat yang
berdedikasi untuk melayani kebutuhan pelanggan jasa penddidkan. Aktivitas
pemasaran jasa pendidikan adalah aktivitas
yang dilakuakn sekolah untuk mengembangkan dan melakukan pemasaran jasa
pendidikan, hubungan masyarakat, serta komunikasi pemasaran jasa pendidikan.
Alat jasa pendidikan meliputi brosur, surat kabar, periklanan, atau situs
website sekolah yang mendukung aktivitas pemasaran jasa pendidikan.
Menurut Kotler dan Fox mendefinisikan tujuan utama pemasaran
jasa pendidikan, yaitu:
1.
Memenuhi misi sekolah
dengan tingkat keberhasilan yang besar.
2.
Meningkatkan kepuasan
pelanggan jasa pendidikan.
3.
Meningkatkan ketertarikan
terhadap sumber daya pendidikan.
4.
Meningkatkan efisiensi pada
aktivitas pemasaran jasa pendidikan.
Oleh karena itu, pemasaran jasa pendidikan lebih dari sekedar
aktivitas penjualan, periklanan, dan promosi untuk menciptakan permintaan jasa
pendidikan. Pemasaran jasa pendidikan adalah keterampilan perencanaan dan
pengelolaan suatu hubungan pertukaran antara sekolah dan sekelompok masyarakat.
[2]
B.
Pemasaran Jasa Dalam
Konteks Pemasaran Relasional
Pemasaran reasional (relationship
marketing) sangat relevan untuk dibahas dalam pemasaran jasa
pendidikan, mengingat keterlibatan dan interaksi antara konsumen (pelanggan jasa pendidikan)
dan produsen (sekolah) begitu besar. sehingga pendekatan pemasaran jasa pendidikan yang
hanya berorentasi transaksi (transactional
marketing) dengan sasaran tingginya penjualan dalam jangka pendek
(banyaknya siswa) menjadi kurang berpengaruh didalam praktik jasa
pendidikan. Pemasaran relasional difokuskan pada rekrutmen dan
mempertahankan atau memelihara pelanggan jasa pendidikan, melalui
peningkatan hubungan antara sekolah dan pelanggan jasa pendidikan.
Jadi dalam pemasaran relasional, penarikan pelanggan jasa pendidikan baru hanya
sebuah
langkah awal proses pemasaran jasa pendidikan. Selain itu, mempertahankan
pelanggan jasa pendidkan jauh lebih murah bagi sekolah dibandingkan mencari
pelanggan jasa pendidikan baru. Oleh karena itu, pengertian ini memberikan
tambahan sudut pandang pemasaran relasional jasa pendidikan, yaitu sebagai
berikut:
1. Adanya perubahan cara pandang sekolah
tentang hubungannya dengan jasa pendidikan. Fokus pemasaran relasional jasa
pendidikan bergerak dari transaksi menjadi hubungan jangka panjang dengan
pelanggan jasa pendidikan (memelihara dan membangun hubungan dengan
pelanggan jasa pendidikan).
2. Adanya pengakuan bahwa mutu,
layanan konsumen, serta aktivitas pemasaran jasa pendidikan harus dijalankan
secara bersamaan. Pemasaran reasional jasa pendidikan berfokus pada
perpaduan ketiga unsur tersebut dan memastikan terciptanya potensi
kombinasi sinergis diantara unsur ini.[3]
Dalam bisnis jasa, fokus pelnggan menjadi pilihan tepat untuk
menjalankan aktivitas pemasaran. Pelayanan penjual kepada pelanggan adalah
perwujudan terciptanya layanan konsumen. Hal ini juga menjadi salah satu cara
untuk mempertahankaan pelanggan. Oleh karena itu, pemasaran relasional menjadi
signifikan dalam bisnis jasa.[4]
C.
Perbedaan Pemasaran
Tradisional Dan Pemasaran Relasional
Pemasaran relasional pada dasarnya adalah suatu alternatif
strategi terhadap pendekatan. Bauran pemsaran tradisional (yang cenderung
transaksional) sebagai suatu cara memperoleh keunggulan kompetitif yang
berkesinambungan dan cara terbaik untuk mempertahankan pelanggan dalam jangka
panjang. Hal ini sejalan dengan definisi Gronroos dan teori commitment-trust.
Relasi yang dimaksud mencangkup hubungan dengan pemilik kepentingan yang ada
(memulai dari pasar pelanggan, pasar internal, referral market, pasar pemasok,
karyawan, pasar pengaruh, pemerintahan dan lain-lain).
Dengan kata lain, tampak bahwa pemasaran relasional merupakan
implementasi dari falsafah orientasi kepada pelanggan yang memungkinkan
perusahaan mempertahankan pelanggan melalui loyalitas dan komitmen yang
diperoleh dari pelanggan. Itilah mengapa Gronroos dan Gummesson menyebutnya
sebagai suatu pergeseran paradigma dalam ilmu atau disiplin pemasaran.
Dengan demikian, secara singkat dapat dikatakan pemasaran
relasional merupakan upaya pengenalan kepada setiap pelanggan secara lebih
dekat, menciptakan komunikasi dua arah dengan konsumen, dan mengelola hubungan
yang saling menguntungkan antara pelanggan dan perusahaan.
Secara ringkas,
beberapa hal yang membedakan antara pemasaran transaksional (tradisional)
dengan pemasarann relasional dapat dilihat sebagai berikut[5]:
Aspek
|
Pemasaran Transaksional
|
Pemasaran Relasional
|
Fokus
|
Penjualan jasa pendidikan
|
Mempertahankan pelanggan jasa pendidikan
|
Orientasi
|
Karakteristik produk jasa pendidikan
|
Manfaat produk jasa pendidikan
|
Skala waktu
|
Jangka pendek
|
Jangka panjang
|
Komitmen pada pelanggan
|
Terbatas
|
Tinggi
|
Kontak dengan pelanggan
|
Rendah
|
Tinggi
|
Mutu
|
Urusan bagian kurikulum
|
Urusan semua orang
|
Pada tabel diatas dijelaskan hubungan antara mutu dan layanan
konsumen untuk mendapatan pelanngan jasa pendidkan yang merupakan bagian yang
tidak terpisahkan. Perpaduan dari ketiga unsur itu dalam konsep manajemen
relasional yang merupakan perwujudan pemasaran relassional jasa pendidikan,
berfungsi sebagai unsur penting dalam strategi mempertahankan pelanggan jasa
pendidikan.[6]
D.
Konsep Inti Dan
Tujuan Pemasaran Relasional
Menurut
Little dan Marandi Pemasaran Relasioanal adalah alternatif strategi terhadap
pendekatan bauran pemasaran tradisional yang bersifat transaksional, sebagai
suatu cara memperoleh keunggulan kompetitif yang berkesinambungan dan cara
terbaik untuk mempertahankan pelanggan di dalam jangka panjang.
Dengan
kata lain, pemasaran relasional merupakan implementasi dari falsafah orientasi
pada pelanggan yang memungkinkan organisasi untuk mempertahankan pelanggan,
melalui loyalitas dan komitmen yang bisa diperolehnya dari pelanggan. Little
dan Mrandi mengemukakan enam konsep inti dalam pemasaran rasional, yaitu :
1. Orientasi
jangka panjang. Pemasaran relasional itu memandang pelanggan jasa pendidikan
sebagai mitra sehingga mendorong kolaborasi dan penciptaan nilai serta situasi
menang-menang.
2. Komitmen
dalam pemenuhan janji. Untuk menjalin hubungan jangka panjang dengan pelanggan
jasa pendiidkan, pemasaran relasional itu menekankan pada upaya pemeliharaan
sikap percaya dan komitmen dengan menjaga integritas melalui pemenuhan janji
dan empati kedua belah pihak.
3. Pangsa
konsumen bukan pangsa pasar. Pemasaran relasional itu tidak lagi berkonsentrasi
terhadap pencapaian pangsa pasar, tetapi terhadap upaya untuk mempertahankan
pelanggan jasa pendidikan dan menjual lebih banyak produk jasa pendidikan yang
sama atau penjualan silang jasa pendidikan.
4. Nilai
sepanjang hidup pelanggan. Karena biaya penenrapan konsep pemasaran relasional
cukup besar, sekolah harus mengidetifikasikan pelanggan jasa pendidikanyang
berpotensi menjalin hubungan jangka panjang dan menghitung CLV agar
menguntungkan sekolah.
5. Dialog
dua arah. Untuk mencapai hubungan yang diinginkan, diperlukan dialog dan
komunikasi dua arah karena hubungan masyarakat adalah hubungan, jaringan ,
serta interaksi sehingga pemasaran relasional bukan sekedar basisi data atau
pemasaran langsung.
6. Penyesuaian
terhadap pelanggan.pemasaran relasional itu memberikan pemahaman yang lebih
baik mengenai tuntutan dan keinginan jasa pendidikan sehingga adanya penyediaan
produk jsa pendidikan sesuai sesuai dengan spesifikasi pelanggan jasa
pendidikan.
Tujuan
utama pemasaran relasional ialah menemukan nilai sepanjang hidup pelanggan jasa
pendidikan/CLV. Setelah CLV diperoleh maka tujuan berikutnya adalah bagaimana
CLV masing-masing kelompok pelanggan jasa pendidikan dapat terus diperbesar
dari tahun ke tahun. Setelah itu, bagaimana memakai manfaat yang diperoleh dari
dua tujuan untuk memdapatkan pelanggan jasa pendidikan baru dengan biaya yang
relatif murah. Oleh karena itu, tujuan jangka panjang pemasaran relasional
adalah menghasilkan manfaat dari dua kelompok pelanggan jasa pendidikan yaitu
pelanggan jasa pendidikan lama dan baru.[7]
E.
Kunci Sukses
Pemasaran Jasa Pendidikan
Menurut Lupiyoadi dan Hamdani, ada lima langkah yang dapat kita lakukan agar dapat meraih
kesuksesan pemasaran jasa (termasuk jasa pendidikan), yaitu sebagai berikut:
1. Memperbarui jasa pendidikan
yang ditawarkan. Sekolah perlu menyesuaikan diri dan memperbarui jasa
pendidikan yang ditawarkan, dibandingkan dengan melakukan rancangan paket jasa
pendidikan yang sempurna ketika peluncuran jasa pendidikan. Hal ini didasarkan
pada teori ekonomi sektor jasa, yaitu pergeseran kurva kebutuhan konsumen dan
dari kebutuhan untuk melakukan perluasan jasa kemudian berkembang menjadi segmen
majemuk.
2. Melokalisasi sistem titik
pelayanan (point of servis) jasa pendidikan. Masalah yang dihadapi pemasar jasa
pendidikan adalah penggunaan jasa pendidikan karena jasa pendidikan tidak dapat
disimpan sehingga harus digunakan sesegera mungkin apabila dibutuhkan. Sekolah
merupakan produsen jasa pendidikan sehingga harus selalu meningkatkan kemampuan
untuk menyediakan jasa pendidikan yang dimilikinya, agar memudahkan pelanggan
jasa pendidikan dalam memperoleh jasa pendidikan.
3. Melakukan kontrak jasa pendidikan
untuk mengikat pelanggan jasa pendidikan. Pemasar jasa pendidikan seharusnya
berusaha menarik dan mempertahankan pelanggan jasa pendidikan dengan
menggunakan sistem kontrak jasa pendidikan, atau memberi status keanggotaan
melalui fasilitas dan kemudahan tertentu.
4. Menggunakan kekuatan
informasi jasa pendidikan. Jasa pendidikan sangat peka terhadap kemajuan
teknologi dan informasi karena data pelanggan jasa pendidikan, transaksi jasa
pendidikan, serta karyawan sekolah merupakan informasi penting sehingga dapat
membedakan kita dengan sekolah kompetitor yang mempengaruhi jasa pendidikan.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Pemasaran jasa pendidikan adalah cara untuk melakukan sesuatu
dimana siswa, orang tua siswa, karyawan sekolah, dan masyarakat menganggap
sekolah sebagai institusi pendukung masyarakat yang berdedikasi untuk melayani
kebutuhan pelanggan jasa pendidikan sedangkan Pemasaran relasional difokuskan pada rekrutmen
dan mempertahankan atau memelihara pelanggan jasa pendidikan, hubungan antara
sekolah dan pelanggan jasa pendidikan. hubungan antara mutu dan layanan
konsumen untuk mendapatkan pelanggan jasa pendidikan yang merupakan bagian yang
tidak terpisahkan yang berfungsi sebagai unsur penting dalam strategi
mempertahankan pelanggan jasa pendidikan. Tujuan
pemasaran relasional adalah menghasilkan manfaat dari dua kelompok pelanggan
jasa pendidikan yaitu pelanggan jasa pendidikan lama dan baru, Kunci sukses
pemasaran jasa pendidikan antara lain memperbarui jasa pendidikan, Melokalisasi
sistem titik pelayanan, dan lain sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
Lupiyoadi, Rambat. Manajemen Pemasaran
Jasa Edisi Dua. Jakarta: salimba empat, 2009.
Malau, Harman. Manajemen Pemasaran Teori
dan Amplikasi pemasaran Era Tradisional
Sampai Era Modenisasi Global. Bandung: Alfa Beta, 2017.
Wijaya, David. Pemasaran Jasa Pendidikan. Jakarta:
Bumi Aksar, 2016.
[1] Harman Malau, Manajemen
Pemasaran Teori dan Amplikasi pemasaran Era
Tradisional Sampai Era Modenisasi Global, (Bandung: Alfa Beta, 2017), 2-3.
[2] David Wijaya, Pemasaran
Jasa Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksar, 2016), 20-21.
[3] David Wijaya, Pemasaran
Jasa Pendidikan, 24.
[4] Rambat Lupiyoadi, Manajemen
Pemasaran Jasa Edisi Dua, (Jakarta: salimba empat, 2009), 20.
[5] Ibid., 21.
[6] David Wijaya, Pemasaran
Jasa Pendidikan, 25.
[7] David Wijaya, Pemasaran
Jasa Pendidikan, 25-27.
[8] Ibid., 32-33.