RUMUSAN MASALAH PTK

RUMUSAN MASALAH PTK
Makalah ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Akademik pada Mata Kuliah
“Penelitian Tindakan Kelas”
 
Dosen Pengampu:
Dr. Ju’ Subaidi, M. Ag.

Disusun oleh:  Kelompok 4
Dewi Masqurotul A’yun M                (210315107)
Mega Susanti                                      (210315106)
Nurrizqi Prahardini                             (210315076)

Kelas/Semester
PAI.C /V1

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
(IAIN) PONOROGO
Maret 2018


BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Penelitian tindakan kelas merupakan salah satu jenis penelitian pendidikan yang penting untuk difahami oleh para guru. Penelitian tindakan kelas secara langsung berkorelasi dengan upaya guru untuk memperbaiki atau meningkatkan kualitas kinerjanya, utamanya dalam proses pembelajaran di kelas
Banyak sekali persoalan yang dihadapi guru dalam suasana pembelajaran yang ia hadapi, yang jika masalah tersebut tidak bisa diatasi, maka akan menghambat tujuanpembelajaran yang akan dicapai. Untuk itulah dibutuhkan suatu penelitian pendidikan yang dapat dimanfaatkan oleh guru untuk memperbaiki kinerjanya
Hal-hal yang perlu dikuasai guru yaitu konsep dasar metode penelitian pendidikan yang meliputi pengenalan penelitian tindakan, prosedur pelaksanaan penelitian tindakan kelas, dan pembuatan laporan hasil penelitian tindakan kelas. Dengan demikian guru dapat menerapkan dan mengambil manfaatnya guna membantu masalah-masalah kependidikan.
Untuk itu dalam makalah ini akan kami paparkan ketentuan masalah penelitian kelas
B.  Rumusan Masalah
1.      Bagaimana ketentuan masalah penelitian tindakan kelas?
2.      Bagaimana rumusan masalah penelitian tindakan kelas?





BAB II
PEMBAHASAN
A.  Ketentuan Masalah Penelitian Tindakan Kelas
Dalam menetapkan masalah guru apa yang akan dijadikan kajian penelitian tindakan kelas adalah guru hendaknya memastikan adanya masalah dalam proses pembelajaran yang di lakukan di kelas. Permasalahan yang di angkat dalam PTK harus benar-benar merupakan masalah-masalah yang dihayati oleh guru dalam praktik pembelajaran yang  di kelolanya, bukan permasalah yang disarankan apalagi di tentukan oleh pihak luar termasuk oleh dosen LPTK yang menjadi mitranya. Permasalahan tersebut dapat berangkat atau bersumber dari siswa, guru, bahan ajar, kurikulum, interaksi pembelajaran, dan hasil belajar siswa.[1]
1.      Mengidentifikasikan Masalah
Berdasarkan hal-hal yang telah dirumuskan Dalam proposal pendidikan, penelitian (guru)dapat duduk bersama kembali dengan guru lain, kepala sekolah, dan pihak yang dianggap perlu terlibat dalam pendidikan tersebut. Penelitian bisa menyodorkan pertannyaan-pertannyaan berikut ini.
1.      Apa yang menjadi keprihatinan anda?
2.      Mengapa anda memprihatinkan masalah tersebut?
3.      Menurut anda apa yang dapat  dilakukan untuk menghadapi masalah tersebut?
4.      Bukti-bukti apa yang dapat anda kumpulkan agar membantu membuat membuat penilaian tentang apa yang terjadi?
5.      Bagaimana anda mengumpulkan bukti-bukti tersebut?
6.      Bagaimana anda melakukan pengecekan terhadap kebenaran dan keakuratan tentang apa ysng terjadi?
Berdasarkan jawaban para pihak yang ditanya diatas, guru dpat mengidentifikasi secara pasti masalah yang dihadapi guru dan sekolah.[2]
Dalam mengidentifikasi masalah guru harus mampu membedakan masalah yang bersifat individu yang dihadapi siswa dengan masalah umur atau yang dihadapi sebagian besar siswa dalam kelas, masalah yang dapat diangkat untuk meneliti adalah masalah yang dirasakan oleh kelas, contoh, masalah keterampilan guru, persepsi mereka terhadap siswa, dan hal-hal lain yang dirasakan didalam kelas.[3]
2.      Menganalisis dan Merumuskan Masalah
Setelah melakukan identifikasi dan memperoleh daftar masalah, guru melakukan analisis, guru harus menyadari bahwa tidak semua masalah dapat terpecahkan. Untuk itu, beberapa keriteria masalah yang dapat dijadikan acuan, antara lain adalah:
a.       Masalah harus benar-benar penting bagi guru kelas yang bersangkutan, serta bermakna dan bermanfaat bagi pengembangan pembelajaran guru.
b.      Masalah harus berada didalam jangkauan penelitian (...........)
c.       Masalah harus dirumuskan secara jelas agar menyingkap beberapa faktor penyebab utama sehingga memungkinkan alternatif memecahkannya.Apa bila masalah utama tidak dapat ditemukan pemecahan tidak akan mendalam dan hanya permukaannya yang terselesaikan.
Analisis masalah mencakup sejumlah tugas yang perlu diselesaikan, yaitu:
a)      Menggunakan dasar landasan ilmiah untuk memahami sifat masalah yang pokok
b)      Mengubah perspektif guru, meskipun kadang-kadang hal tersebut melawan individu atau sekelompok guru yang tidak bersedia melakukan perubaha. Untuk mengubah kebiasaan yang sudah mapan, peneliti perlu memberikan dorongan kepada guru untuk melakukan penelitian sesuai dengan prosedur serta membantu mereka guna memmiliki sikap ilmiah apa yang mereka tetapkan sendiri.
Berikut ini merupakan hal-hal yang perlu dipertimbangkan pada saat menentukan masalah penelitian tindakan kelas:
a.       Banyaknya masalah yang dihadapi guru
Seriap hari, guru banyak mengadapi masalah seakan-akan masalah tersebut tidak ada putusnya. Oleh karena itu, guru yang tidak dapat menemukan masalah untuk PRK sungguh ironis. Merenunglah sejenak, atau berbicaralah dengan teman sejawat, guru akan segera menemukan kembali seribu satu masalah yang telah merepotkannya selama ini.
b.      Tiga kelompok masalah pembelajaran
Masalah pembelajaran dapat digolongkan menjadi tiga aspek, yaitu (a)pengorganisasian materi pelajaran;(b) penyampaian materi pelajaran; dan(c) pengelolaan kelas. Jika berpikir bahwa pembahasan suatu topik dari segi sejarah dan geografis secara bersama-sama akan lebih bermaknabagi siswa dari pada pembahasan secara sendiri-sendiri, guru sedang berhadapan dengan masalah penyampaian materi, jika suka dengan masalah metode dan media, guru sedang berhadapan masalah dengan penyampaian materi. Apabila menginginkan kerja kelompok antara siswa berjalan lebih efektif, guru berhadapan dengan masalah pengelolaan kelas, jangan terikat dengan hanya satu kategori sebab kategori lain mungkin mempunyai masalah yang lebih penting.[4]
c.       Masalah yang berada di bawah kendali guru
Jika yakin bahwa ketiadaan buku yang menyebabkan siswa sukar membaca kembali materi pelajaran dan mengerjakan Pr di ruma, guru tidak perlu melakukan PTK. Untuk meningkatkan belajar siswa, di ruma. Dengan memberikan buku, masalah tersebut akan terpecahkan, hal tersebut diluar kemampuan guru. Dengan kata lain, yakinkan bahwa masalah yang akan dipecahkan cukup layak (feasible) berada didalam wilayah pembelajaran, yang dikuasai. Contoh masalah lain yang berada diluar kemampuan guru adalah kebiasaan kelas karena sekolah berada didekat jalan raya.
d.      Masalah yang terlalu besar
Nilai  UN yang tetap rendah dari tahun ke tahun merupakan masalah yang terlalu besar untuk dipecahkan melalui PTK.Apabila untuk PTK individual yang cakupannya hanya kelas. Faktor yang memengaruhi nilai UN sangat kompleks mencangkup seluruh sistem pendidikan. Pilihlah masalah yang sekirannya mampu untuk dipecahkan.
e.       Masalah yang terlalu kecil
Masalah yang terlalu kecil, baik dari segi pengaruhnya terhadap pembelajaran secara keseluruhan maupun jumlah siswa yang terlibat sebaiknya dipertimbangkan kembali, terutama jika penilaian dibiayai oleh pihak lain. Sangat lambatnya dua orang siswa dalam mengikuti pelajaran, misal termasuk masalah kecil karena hanya menyangkut dua orang siswa, sementara masih banyak masalah lain yang mennyangkut kepentiangan sebagai besar siswa.
f.       . Masalah yang cukup besar dan setrategis
Kesulitan siswa memahami  bacaan cecara cepat merupakan contoh yang cukup besar dan setrategis karena diperluakn untuk sebagai besar mata pelajaran. Semua siswa memerlukan keterampilan itu, dan dampaknya terhadap proses belajar siswa cukup besar. Sukarnya siswa berkosentrasi dan mengikuti pelajaran, dan ketidaktahuhan siiswa tentang meta belajar (belajar bagaimana belajar) merupakan contoh lain dari masalah yang cukup besar dan setrategis. Dengan demikian, pemecahan masalah akan memberi manfaat yang besar dan jelas.[5]

g.      Masalah yang disenangi
Guru harus merasa memiliki dan senag terhadap masalah yang diteliti. Hal tersebut diindikasikan dengan rasa penasarannya terhadap masalah tersebut dan keinginan segera tahu hasil-hasil perlakuan yang diberikan
h.      Masalah yang real dan problematik
Jangan mencari masalah karena hanyak karena ingin mempunyai masalah yang berbeda dengan orang lain. Pilihlah masalah yang real, ada dalam pekerjaan sehari-hari dan memang problematik (memerlukan pemecahan, dan jika ditunda dapat negatifnya cukup besar.
Dalam PTK analisis masalah harus dilakukan secara hati-hati dan dan cermat. Sebab, keberhasilan analisis masalah akan menentukan keberhasilan keseluruhan profesi PTK. Jika PTK berhasil dilakukan dan bermanfaat bagi guru dan sekolah, keberhasilan ini akan menjadi motivasi guru kelas untuk meneruskan dan temuan-temuan PTK-nya akan menarik bagi guru lain.[6]
3.      Perencanaan Tindakan
a.    Formulasi solusi dalam bentuk hipotesis tindakan
Dilihat dari sudut lain alternatif tindakan perbaikan juga dapat dilihat sebagai hipotesis dalam arti mengindikasikan dugaan mengenai perubahan dalam arti perbaikan yang bakal terjadi jika suatu tindakan di lakukan. Misalnya kebiasaan membaca ditingkatkan melalui penugasan mencari  kta atau istilah serapan, perbendaharaan akan meningkatkan dengan rata-rata 10% setiap bulannya. Dari contoh itu, hipotesis tinakan merupakan tindakan yang di duga akan dapat memecahkan masalah yang ingin di atasi dengan penyelenggaraan PTK. [7]
Bentuk umum rumusan hipotesis tindakan berbeda dengan hipotesis formal. Jika hipotesis penelitian formal menyatakan adanya hubungan antara dua variabel atau lebih atau menyatakan adanya perbedaaan antara dua kelompok atau lebih, maka hipotesis tindakan tidak mengatakan demikian, tetapi mengatakan percaya tindakan kita akan merupakan suatu solusi yang dapat memecahkan permasalahan yang di teliti sebagai contoh lain, pelibatan orang tua dalam merencanakan kegiatan akademik sekolah akan dapat meningkatkan perhatian mereka terhadap penyelesaian tugas siswa di rumah. Agar dapat menyusun hipotesis tindakan dengan tepat, sebagai peneliti guru dapat melakukan:
1)      Kajian teori di bidang pembelajaran pendidikan.
2)      Kajian hasil-hasil penelitian yang relevan dengan permasalahannya.
3)      Diskusi engan rekan-rekan sejawat, pakar pendidikan, penelitian lain, dan sebagainya.
4)      Kajian pendapat dan saran pakar pendidik khususnya yang di tuangkan dalam bentuk program.
5)      Merefleksikan pengalamannya sendiri sebagai guru.
Langkah-langkah memiliki tindakan perbaikan yang akan di implementasikan yaitu  antara lain:
a)      Pilih alternatif tindakan serta prosedur implementasi yang dinila paling menjanjikan hasil optimal namun masih tetap ada dalam jangkauan kemampuan guru untuk melakukannya dalam kondisi dan situasi sekolah yang aktual.
b)      pikiran dengan seksama perubahan-perubahan (perbaikan) yang secara implinsip an di janjikan melalui hipotesis tindakan itu, baik yang berupa proses dan hasil belajar siswa  maupun teknik mengajar guru.[8]
b.      Analisis kelayakan hipotesis tindakan
Untuk melakukan tindakan agar menghasilkan dampak atau hasil sebagaimana yang iharapkan di perlukan kajian mengenai kelayakan hipotesis tindakan terlebih dahulu.
1)      Implementasi suatu PTK akan berhasil, hanya apabila didukung oleh kemampuan dan komitmen guru yang merupakan aktornya. Dipihak lain, sebaimana telah di kemukan untuk pelaksaan PTK kadang-kadang memang masih di perlukan peningkatan kemampuan guru melaui berbagi bentuk pelatihan sebagi komponen penunjang. Selanjutnya selain persyaratan kemampuan, keberhasilan pelaksanaan PTK juga di tentukan oleh adanya komitmen guru yang merasa tergugah untuk melakukan tindakan perbaikan. Dengan kata lain PTK dilakukan bukan karena di tugaskan oleh atasan atau di dorong oleh keingininan untuk memperoleh imbalan finansial.
2)      Kemampuan siswa juga perlu diperhitungkan baik dari segi fisik, psikologis, dan sosial budaya maupun etik. Dengan kata lain PTK seyogyanya tidak dilaksanakan apabila diduga akan berdampak merugikan siswa.
3)      Fasilitas dan sarana pendukung yang tersedia di kelas atau disekolah juga perlu diperhitungkan sebab pelaksanaan PTK denga mudah dapat tersabutase oleh kekurangan dukungan fasilitas penyelenggaraan. Oleh karena itu, demi keberhasilan PTK maka guru dan mitrannya i tuntut untuk dapat mengusahakan fasilitas an sarana yang ditentukan.[9]
4)      Selain kemampuan siswa sebagai perorangan, keberhasilan PTK juga sangat tergantung  pada iklim belajar di kelas atau sekolah namun pertimbangan ini tentu tiak apat di artikan sebagai kecenderuangan  sebagai untuk mempertahankan setatus quwo. Dengan kata lain perbaikan iklim belajar kelas dan di sekolah memang justru dapat dijadikan sebagai salah satu sasaran PTK. Karna sekolah merupakan sebuah organisasi, maka iklim kerja sekolah juga menentukan keberhasilan penyelenggaraan PTK dengan kata lain dukungan ari kepala sekolah serta rekan sejawat guru dapat memperbesar peluang keberhasilan PTK. Selain itu semua tim PTK juga perlu membahas secara mendalam tentang kemungkinan konsekuensi alasa dilakukannya tindakan yang harus diantisipasi demikian pula kemungkinan timbulnya masalah baru dengan adanya tindakan ikelas. Atas dasar pertimbangan diatas maka peneliti dapat secara lebih cermat menyusun rencana yang akan dilakukan.[10]
B.  Rumusan Masalah Penelitian Tindakan Kelas
Rumusan masalah dalam penelitian tindakan adalah beberapa pertanyaan yang akan terjawab setelah tindakan selesai dilakukan. Rumusan masalah harus dirinci sehingga tidak terlalu umum hanya menanyakan apakah dengan metode diskusi partisipasif minat siswa terhadap pelajaran menjadi tinggi, tetapi harus dipisah-pisah, yaitu bagaimana proses, bagaimana situasi, dan bagaimana hasilnya.
            Dari contoh tadi, rumusan masalahnya menjadi:
A.    Apakah diskusi partisipatif ini dapat mendorong siswa untuk belajar lebih bersemangat?
B.     Apakah siswa bersungguh-sungguh dalam memikirkan giliran berbicara dan melaporkan hasil diskusinya?
C.     Apakah siswa dapat menguasai materi dengan baik setelah mengikuti pembelajaran dengan metode diskusi partisipatif?
D.    Bagaimana persepsi dan kesan siswa terhadap metode diskusi partisipatif?[11]

















BAB III
KESIMPULAN

1.              Ketentuan Masalah Penelitian Tindakan Kelas
a.       Mengidentifikasikan Masalah
b.      Menganalisis dan Merumuskan Masalah
c.       Perencanaan Tindakan
·       Formulasi solusi dalam bentuk hipotesis tindakan
·       Analisis kelayakan hipotesis tindakan
2.             Rumusan Masalah Penelitian Tindakan Kelas adalah beberapa pertanyaan yang akan terjawab setelah tindakan selesai dilakukan.


















DAFTAR PUSTAKA

Arikunto,Suharsimi. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara. 2009.

Ermalinda, Penelitian Tindakan Kelas. Babdung: Alfabeta. 2014.

Mahmud, Metode penelitian Pendidikan. Bandung: CV Pustaka Setia. 2011.

Mulyasa, Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2009.

Wiriatmaja, Rochiati, Metode Penelitian Tindakaan Kelas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2005.



[1] Ermalinda, iPenelitian Tindakan Kelas ( Babdung: Alfabeta, 2014), 105-106.
[2] Mulyasa, Praktik Penelitian Tindakan Kelas (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), 61.
[3] Mahmud, Metode penelitian Pendidikan, (Bandung:CV Pustaka Setia, 2011), 212-213.
[4] Ibid., 214.
[5] Ibid., 215
[6] Ibid,.
[7] Rochiati Wiriatmaja, Metode Penelitian Tindakaan Kelas ( Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005), 56.
[8] Ermalinda, iPenelitian Tindakan Kelas, 109.
[9] Ibid., 111
[10] Ibid,.112.
[11]  Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009), 36-37
Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Advertisement

Popular Posts

Category 1

No one has ever become poor by giving, Please Donate

Popular Posts

Subscribe Via Email

Sign up for our newsletter, and well send you news and tutorials on web design, coding, business, and more! You'll also receive these great gifts:

Subscribe Via Email

LightBlog

Daftar Blog Saya

Slider

Fashion

Music

Text Widget

Follow Us @soratemplates

Fashion

Technology

Fashion

Diberdayakan oleh Blogger.

ads

show

Facebook

My Instagram

Cari Blog Ini

Temukan makalahmu...

Facebook

Stay Connected

Comments

Blogroll

Follow us

Vertical1

Featured Posts

Recent Posts

Recent in Sports

Video Of Day

Subscribe for New Post Notifications

Followers

Fixed Link!

Welcome To Basil

Home Top Ad

Responsive Ads Here

My Instagram

Translate

Makalah dan PPT

Site Links

Flickr Images

Hello! We’re Fenix Creative Photo Studio

Sepakbola

Ethereum

Ripple

Laman

LightBlog

Pages - Menu

Adbox

Bitcoin

Litecoin

7

News

Sports

Food

Technology

Featured

Videos

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Home Top Ad

Responsive Ads Here

Featured Posts

Statistik

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Random Posts

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Recent

Comment

Post Top Ad

Responsive Ads Here
Hello, here you can tell something about yourself or you can put your blog description here or even you can add some quote of your choice here. This is an optional text area which you can hide or delete from the layout. Its totally dependent upon you if you want this text area or not.

Ads

test

Sponsor Advertisement

Ads

Hey there, We are Blossom Themes! We are trying to provide you the new way to look and use the blogger templates. Our designers are working hard and pushing the boundaries of possibilities to widen the horizon of the regular templates and provide high quality blogger templates to all hardworking bloggers!

Follow us on FaceBook

Popular Posts

Unordered List

  • Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.
  • Aliquam tincidunt mauris eu risus.
  • Vestibulum auctor dapibus neque.

Pages

Theme Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.