(5) BAURAN JASA PENDIDIKAN



                                                                             BAB I
PEMBAHASAN
A.  Latar Belakang
Bauran pemasaran merupakan alat bagi pemasar yang terdiri atas berbagai unsur suatu program pemasaran yang perlu dipertimbangkan agar segmentasi, targeting, dan positioning yang ditetapkan dapat berjalan sukses. Menurut Zeithaml and Bitner bauran pemasaran jasa pendidikan adalah elemen-elemen organisasi pendidikan yang dapat dikontrol oleh organisasi dalam melakukan komunikasi dengan peserta didik dan akan dipakai untuk memuaskan peserta didik. Cara untuk mencapai dan mempertahankan keunggulan yaitu, dengan memanfatkan unsur-unsur bauran pemasaran. Untuk itu pemakalah akan membahas dengan tema “Baura jasa pendidikan”. Degan tujuan untuk memsukseskan strategi pemasan jasa pendidikan.
B.  Rumusan Masalah
1.      Apa saja unsur-unsur bauran pemasaran jasa pendidikan?
2.      Bagaima analisis tentang bauran pemasaran jasa pendidikan?
3.      Baimanakah analisis tentang lingkungan sekolah?
4.      Bagaimana strategi bersaing sekolah?
5.      Bagaimana strategi pemasaran jasa pendidikan?

                                                                           BAB II
PEMBAHASAN
A.      Unsur-unsur Bauran Pemasaran Jasa Pendidikan
1.      Pengertian Bauran Pemasaran
Bauran pemasaran (marketing mix) merupakan alat bagi pemasar yang terdiri atas berbagai unsur suatu program pemasaran yang perlu dipertimbangkan agar segmentasi, targeting, dan positioning yang ditetapkan dapat berjalan sukses. Menurut Zeithaml and Bitner bauran pemasaran jasa pendidikan adalah elemen-elemen organisasi pendidikan yang dapat dikontrol oleh organisasi dalam melakukan komunikasi dengan peserta didik dan akan dipakai untuk memuaskan peserta didik.[1]
Ada perbedaan mendasar antara bauran pemasaran produk jasa dan bauran pemasaran produk barang. Bauran pemasaran produk barang mencakup 4 P yaitu: Product, Price, Place, and Promotion. Sedang untuk jasa, keempat tahap tersebut masih kurang, sehingga ditambah 3 lagi yaitu: Physical Evidence, People, and Process. Ketiga hal ini terkait dengan sifat jasa dimana produksi dan konsumsi tidak dapat dipisahkan, dan mengikutsertakan pelanggan dan pemberi jasa secara langsung. Karena elemen tersebut saling mempengaruhi satu sama lain, apabila salah satu tidak tepat, maka akan mempengaruhi keseluruhan.[2]
2.      Unsur-unsur dalam Bauran Pemasaran Jasa Pendidikan
Elemen bauran pemasaran jasa pendidikan ini terdiri atas 7 P sebagai berikut:
a.       Product (Produk)
2
Produk adalah segala sesuatu yang bisa ditawarkan kepada sebuah pasar agar diperhatikan, diminati, dipakai atau dikonsumsi sehingga memuaskan keinginan atau kebutuhan. Produk bisa berupa benda fisik, jasa, orang, tempat, organisasi atau gagasan.[3] Menurut Walker Boyd, dan Larreche, produk didefinisikan sebagai apa saja yang memenuhi keinginan atau kebutuhan dalam hal penggunaan, konsumsi atau akuisisi. Jadi, produk meliputi objek, jasa, tempat, orang, kegiatan, dan ide atau gagasan.[4]
Dalam pembelian suatu produk, pelanggan tidak hanya membeli fisik dari produk itu saja, tetapi membeli manfaat dan nilai dari produk itu yang disebut “the offer”. Terutama pada produk jasa yang kita kenal tidak menimbulkan kepemilikan fisik bagi pelanggan. Analisis terhadap produk jasa pendidikan, dapat dilakukan berdasarkan pada tiga tingkatan produk yaitu sebagai berikut.[5]
1)      Penawaran inti (Core offer), pemasar harus memahami produk jasa apa yang diinginkan dan bermanfaat dari sudut pandang pelanggan yang berbeda-berbeda.
2)      Penawaran nyata (Tangible offer), penawaran nyata dapat digambarkan berdasarkan empat karakteristik, sebagai berikut:
a)      Fasilitas atau fitur, yaitu komponen individual dari penawaran yang mudah ditambahkan atau dikurangi tanpa mengubah kualitas dan model jasa. Fitur merupakan alat untuk membedakan produk jasa lembaga pendidikan yang satu dengan yang lainnya.
b)      Kualitas, yaitu tingkat penerimaan kinerja dari jasa. Kualitas ini dipengaruhi oleh keahlian penyedia jasa, motivasi dan kondisi seseorang, serta pengendalian dari lembaga itu sendiri.
c)      Kemasan, yaitu bagaimana kemasan dalam pemberian jasa akan berpengaruh terhadap penerimaan jasa.
d)     Merek, yaitu produk jasa dari suatu lembaga pendidikan dapat diberikan nama, simbol, dan desain atau beberapa kombinasi yang dapat membedakan mereka dari penawaran lembaga lain.
3)      Penawaran tambahan (Augmented offer)
Persaingan baru, bukanlah apa yang ditawarkan lembaga pendidikan di dalam kelas, tetapi pada apa yang mereka tambahkan pada standar penawaran dari segi pengemasan, layanan, periklanan, pembiayaan, dan pengaturan penyampaian jasa sehingga dapat memberikan nilai bagi konsumen.
Dalam bidang pendidikan, strategi bauran produk diterjemahkan dalam variabel strategi akademik dan strategi sosiokultural yang keduanya memperlihatkan hubungan korelatif positif terhadap daya tarik calon peserta didik atau konsumen. Di samping produk bidang akademik, lembaga pendidikan juga harus menawarkan produk yang membuat layanan pendidikan lebih bervariasi seperti kegiatan olahraga, kesenian, keagamaan, kursus-kursus dan sebagainya untuk menambah kualitas pendidikan.[6]
b.      Price (Biaya)
Harga merupakan bagian terpenting dalam bauran pemasaran. Hal itu dikarenakan harga memberikan penghasilan, sedangkan elemen-elemen lainnya menimbulkan harga. Dari sini maka dapat dikatakan bahwa konsumen akan berselera membeli suatu barang atau jasa apabila harganya tepat atau layak bagi barang atau jasa tersebut.[7]
Dalam konteks jasa pendidikan, harga merupakan seluruh biaya yang dikeluarkan oleh peserta didik untuk mendapatkan jasa pendidikan. Tinggi atau rendahnya harga yang ditetapkan oleh suatu lembaga pendidikan berpedoman pada keadaan/kualitas jasa pendidikan, karakteristik calon pelanggan atau peserta didik, dan situasi persaingan lembaga pendidikan.[8]
c.       Place (Tempat/lokasi)
Lokasi merupakan sebuah keputusan lembaga yang berkaitan dengan di mana operasi dan stafnya akan ditempatkan. Keputusan tentang lokasi harus sejalan dengan strategi lembaga pendidikan secara keseluruhan. Pada umumnya pelanggan lebih menyukai lokasi di perkotaan yang mudah dicapai kendaraan umum, atau adanya fasilitas transportasi yang disediakan lembaga atau pemerintah daerah.[9] Selain itu, keamanan tempat atau lokasi yang dituju juga harus dipertimbangkan. Faktor-faktor, seperti akses (kemudahan mencapai lokasi), visibilitas (lembaga tersebut dapat terlihat dengan jelas keberadaan fisiknya), lalu lintas, tempat parkir, ekspansi (ketersediaan lahan untuk kemungkinan perluasan usaha), dan juga tersedianya situs suatu lembaga pendidikan, akan menjadi daya tarik tersendiri bagi calon konsumen (peserta didik).[10]
d.      Promotion (Promosi)
Dalam dunia pendidikan promosi merupakan teknik yang digunakan untuk menarik calon peserta didik/orang tua peserta didik itu sendiri. Promosi harus berbeda, karena inovasi dan kreativitas tersendiri akan mempengaruhi ketertarikan calon konsumen. Dalam lembaga pendidikan, promosi dapat dilakukan melalui media komunikasi massa misalnya: koran, majalah, televisi, radio, papan reklame, dan pamflet. Di samping itu promosi juga dapat dilakukan dengan kegiatan promosi pendukung, yaitu pameran sekolah atau pendidikan. Pameran merupakan salah satu contoh dari kegiatan promosi pemasaran, karena dalam pameran dipasang berbagai macam gambar, papan reklame, dan lain sebagainya.[11] Bahkan channel dari mulut ke mulut seperti rumor, gossip, opini juga sering digunakan.
e.       People (Sumber Daya Manusia)
People yaitu orang yang terlibat untuk menyediakan asa pendidikan.[12] People dikatakan juga sebagai the provider is the service karyawan itu adalah pelayanan dan jasa. Oleh sebab itu maka perlu dilakukan internal marketing, external marketing, dan interaktif marketin.[13]
1)      Internal Marketing (Pemasaran Internal), artinya menerapkan teori dan praktek pemasaran terhadap orang yang melayani pelanggan, jadi harus mempekerjakan dan memelihara tenaga kerja yang terbaik, dan mereka harus bekerja dengan baik. Karyawan harus dilatih, dididik, dan diarahkan terlebih dahulu sebelum mereka menjual jasanya kepada pelanggan. Dalam pemasaran internal juga perlu dibina hubungan baik, bukan saja dengan pihak luar, tapi juga dengan karyawan itu sendiri. Gagal atau suksesnya pemasaran, menaik atau merosotnya citra terhadap lembaga sangat tergantung pada karyawan. Oleh sebab itu karyawan harus dilatih memberi pelayanan sebaik mungkin. Jadi internal marketing berarti menanamkan konsep pemasaran kepada karyawan.[14]
2)      External Marketing (Pemasaran Eksternal), yaitu kegiatan yang dilakukan oleh lembaga dalam menyiapkan, memberi harga, mempromosikan, dan mendistribusikan produk sampai kepada konsumen. Untuk keberhasilan pemasaran eksternal, maka kegiatan-kegiatan tersebut di atas perlu dijelaskan kepada para karyawan yang menjadi pelaksana kegiatan. Keahlian karyawan dalam memberikan layanan akan sangat berkesan bagi pelanggan. Karyawan harus menghormati dan memperhatikan keinginan pelanggan, serta secara spontan bersahabat dengan pelanggan. Layanan seperti ini akan menimbulkan kesan mendalam dan kepuasan di hati konsumen. Konsumen yang merasa puas akan memberitahu teman-temannya sehingga dia seakan-akan mempromosikan lembaga tersebut.[15]
f.       Physical Evidence (Bukti fisik)
Menurut pendapat Kotler, physical evidence adalah sarana fisik dan lingkungan terjadinya penyampaian jasa, lingkungan produsen dan konsumen berinteraksi, dan setiap komponen lainnya yang memfasilitasi penampilan jasa yang ditawarkan.[16]
Pada sebuah lembaga pendidikan, yang merupakan physical evidence adalah gedung atau bangunan dan segala sarana serta fasilitas yang terdapat di dalamnya. Termasuk pula bentuk-bentuk desain interior dan eksterior dari gedung-gedung yang terdapat di dalam lembaga tersebut.[17]
g.      Process (Proses)
Proses merupakan seluruh prosedur, mekanisme dan kebiasaan dimana sebuah jasa diciptakan dan disampaikan kepada pelanggan, termasuk keputusan kebijakan tentang beberapa keterlibatan pelanggan dan personal-personal keleluasaan karyawan.[18] Dalam lembaga pendidikan, produk utamanya ialah proses belajar mengajar dari guru kepada peserta didik. Maka kualitas jasa atau pengajaran yang diberikan oleh guru serta penampilan dan penguasaan bahan dari guru perlu diperhatikan dan ditingkatkan. Jika dianalogikan dengan usaha bisnis maka pelanggan jasa atau masyarakat akan mempersepsikan kualitas jasa atau pengajaran, penampilan dan penguasaan bahan dari guru sebagai bagian dari jasa itu sendiri.[19]
B.  Analisis Pemasaran Jasa Pendidikan
Ahli pemikiran strategis yang terkenal dari jepang yaitu Kenichi Ohmae berkata bahwa ahli strategi harus berfokus pada tiga faktor kunci keberhasilan strategi organisasinya. Ohmae menemukan stratwgi generik yang dikenal dengan konsep 3C atau segitiga strategi. Di dalam konsep 3C ada 3 pemain utama konstruksi strategi, yaitu organisasi, pelanggan, serta kompetitor. Apabila konsep 3C dipadukan dalam segitiga strategis jasa pendidikan, sekolah akan mencapai keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Oleh karena itu, ada 3 strategi sekolah berdasarkan 3C, yaitu sebagai berikut:
1.      Strategi berdasarkan organisasi. Tujuan strategi ini adalah meningkatkan kekuatan relatif sekolah terhadap kompetisi di dalam bidang fungsional sekolah agar bisa mencapai keberhasilan sektor jasa pendidikan.
2.      Strategi berdasarkan pelanggan. Tujuan strategi ini adalah memenuhi kebutuhan pelanggan jasa pendidikan. Oleh sebab itu, kita perlu melakukan segmentasi berdasarkan tiga hal penting, yaitu berdasarkan tujuan jasa pendidikan, ruang lingkup pelanggan jasa pendidikan, dan berdasarkan pasar jasa pendidikan.
3.      Strategi berdasarkan kompetitor. Strategi ini dibuat bersasarkan sumber diferensiasi sekolah menurut fungsi pembelian, rancangan, teknik, penjualan serta jasa.
Davis dan Ellison mengemukakan taksonomi empat bidang analisis pemasaran jasa pemasaran jasa pendidikan yang menunjukkan informasi dan pendekatan pengumpulan data pemasaran jasa pendidikan. Informasi tersebut dikumpulkan oleh pemasar jasa pendidikan, tetapu agar bisa menghargai posisi strategi secara utuh, pemasar jasa pendidikan perlu memahami cara para pemangku kepentingan sekolah (siswa, karyawan, sekolah, pemerintah, masyarakat) perhatikan tabel 6.2 situasi strategis yang dihadapinya dan arah kebijakan sekolah.
Tabel 6.2 Taksonomi Pengumpulan Data  Strategis
Bidang Analisis
Data Yang Diperlukan
Pendekatan yang tersedia
Lingkungan sekolah
Tren internasional
Tren nasional
Tren regional/ lokal
Analisis PESTLE (political, economic,sosio culturak, technoligical, legal and educational)
Produk dan jasa sekolah
Bidang kwkuatan dan kelemahan serta pertumbuhan dan kontraksi preswpsi terhadap sekolah
Analisis SWOT ( Strwnghts, Weaknesses, Opportunities and Threats)
GRIDS ( Guidelines for Review and Internak Development in School)
Evaluasi internak
Inspeksi eksternak
Survei perilaku
Pelanggan atau para pangku kepentingan di sekolah
Pelanggan yang ada dan potensial nilai, keinginan, dan kebutuhan pelanggan
Segmentaai pasar
Data demografi dan survei Data pilihan
Kompwtitor sekolah
Produk dan jasa yang ditawarkan sekolah beserta kekuatan dan kelemahannya presepai terhadap keputusan sekolah.
Analisis SWOT
Data survei pelanggan
Analisis kompetitor
Laporan inspeksi

C.   Analisis Lingkungan Sekolah
Sekolah memiliki hubungan timbal balik dengan lingkungannya. Oleh karena itu, sekolah membutuhkan sumber daya (siswa, dana, sukarelawan, waktu dan energi). Akhirnya, sekolah menawarkan pelayanan dan keputusan untuk pelamggan jasa pendidikan. Terdapat lima bidang pertukaran utama pada lingkungan sekolah, yaitu sebagai berikut:
1.    Lingkungan internal (internal environment), meliputi kelompok dalam sekolah.
2.    Lingkungan pasar (market environment), meliputi kelompok penyedia sumber daya bagi sekolah.
3.    Lingkungan masyarakat (public environment), meliputi kelompok masyarakat yang pandangannya memengaruhi organisasi dan sistem kerja sekolah.
4.    Lingkungan persaingan ( macro environment), meliputi sekolah yang bersaing pada pasar jasa pendidikan dan untuk bersaing mendapatkan dukungan masyarakat.
5.    Lingkungan makro ( macro environment), meliputi kerangka kebijakan dan administratif yang lebih luas tempat sekolah diselenggarakan.[20]
Peran srategis yang terpenting pada kepemempinan sekolah adalah mengelola batasan yang tampak dibelakan sekolah, serta memahami hubungan antara sekolah dan lingkungannya. Pemasaran jasa pendidikan harus proaktif dan memandang kedepan, pentingnya memahami tren lingkungan yang terjadi dilingkungan sekitar. Tren lingkungan yang dihadapi pemasaran jasa pendidikan perlu diperhatikan dengan melakukan analisis lingungan.[21]
Ada dua jenis sudut pandang lingkungan yang dapat memengaruhi aktivitas pemasaran jasa pendidikan. Oleh karena itu, lingkungan pemasaran dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu sebagai berikut:
1.      Lingkungan makro ( macro environment), yaitu PEST ( Political environment, Economic environment, Social environment, and Technological environment).  Di dunia pendidikan, unsur-unsur lingkungan makro meliputi PASTLE (Political environment, Economic environment, Social environment, Technological environment and Education environment). Kita bisa melakukan analisis lingkungan makro dengan menggunakan kurva pembelajaran (learning curve) STEEP. Kurva STEEP melibatkan para pengaku kepentingan sekolah dalam mengamati atau meninjau aspek-aspek strategis lingkungan sekolah yaitu, sebagai berikut:
a.       Social environment ( Lingkungan Sosial), yang meliputi :
1)        Perunahan pola pekerjaan dan waktu luang masyarakat.
2)        Peran sekolah untuk meningkatkan pengembangan modal sosial.
3)        Berfokus pada pentingnya aktivitas pembelajaran.
b.      Technological environment ( Lingkungan Tehnologi), yang meliputi:
1)   Perubahan sifat, ketersediaan, dan kemampuan tehnologi.
2)   Pengaruh radikal gaya mengajar dan pembelajaran sebagai dampak tehnologi pembelajaran.
3)   Perubahan sifat dan lokasi pekerjaan akibat perkembangan tehnologi.
c.       Education environment ( Lingkungan Pendidkan), yang meliputi:
1)   Harapan proses pembelajaran, yang berfokus pada pentingnya individu pembelajaran untuk berhubungan dengan tahapan dan gaya pembelajaran yang dipilih.
2)   Berfokus pada prestasi belajar siswa yang tinggi.
3)   Pengembangan kurikulum yang terpusat dan kerangakapengujian pembelajaran siswa yang menyediakan ukuran output dan nilai tambah jasa pendidikan. Sehingga dapat memberikan banyak informasi tentang pilihan orang tua siswa terhadap sekolah.
d.      Economic environment ( Lingkungan Ekonomi), yang meliputi:
1)   Pengaruh pola pekerjaan pada pengembangan profesi kayawan sekolah, misalnya melalui portofolio karier,ketika orang dewasa memegang pekerjaan yang sama pada suatu waktu dan mengubah kariernya beberapa saat kemudian.
2)   Pengaruh variasi pembiayaan secara lebih luas  sehingga mengaburkan definisi pandangan jasa publik (termasuk pendidikan) antra pendanaan pemerintah dan pendanaan swasta.
e.       Political environment ( Lingkungan Politik),yang meliputi:
1)   Kerja sama internasional yang luas.
2)   Meningkatkannya pemanfaatan kontrak jangka pendek bagi karyawan sekolah.
2.      Lingkungan Micro (micro environment), meliputi 3C dan 1M (Corporation/organisasi, korporasi, Customer/ pelanggan, Competitior/ kompetitior, dan Market/ pasar).[22]
D.  Strategi Bersaing Sekolah
Pimpinan organisasi pun menghadapi tantangan persaingan berkaitan dengan masalah globalisasi, peningkatan efektivitas melalui pertumbuhan, modal intelektual, teknologi, dan perubahan terus-menerus. Agar dapat menghadapi tantangan tersebut pimpinan sekolah mengembangkan keunggulan kompetitif sekolah. Keunggulan kompetitif sekolah dapat diciptakan melalui strategi efisiensi, kualitas produk, dan inovasi serta didukung pimpinan sekolah dan karyawan sekolah yang berkualitas.[23]
Pimpinan sekolah harus mengembangkan kompetensi dan kreativitas, mampu  berperan sebagai agen perubahan sekolah, serta melihat fungsi SDM sebagai sumber keunggulan kompetitif sekolah. Agar mencapai keunggulan kompetitif sekolah dapat menerapkan strategi bersaing Porter yang sering kali disebut tiga strategi generik. Ketiga macam strategi generik yang bisa digunakan sekolah diantaranya:[24]
1.      Strategi pengurangan biaya pendidikan
Strategi pengurangan biaya pendidikan merupakan strategi sekolah untuk menurunkan biaya asa pendidikan serendah mungkin sehingga harga asa pendidikan yang ditawarkan lebih rendah dari sekolah kompetitor. Dampak bagi sekolah:
a.       Penggunaan guru honorer
b.      Adanya subkontrak
c.       Penyederhanaan pekerjaan guru dan prosedur pengukuran kinerja guru
d.      Adanya otomatisasi dan perubahan aturan kerja guru
e.       Adanya penugasan guru yang fleksibel
2.    Strategi kualitas pendidikan
Strategi kualitas pendidikan ialah strategi sekolah untuk membuat produk jasa pendidikan yang lebih berkualitas dibandingkan dengan sekolah kompetitor. Dampak bagi sekolah:
a.    Adanya komitmen guru yang tinggi
b.    Adanya pemanfaatan guru yang lebih besar
c.    Membutuhkan lebih sedikit guru untuk menghasilkan output pendidikan yang sama.
3.    Strategi inovasi pendidikan
Strategi inovasi pendidikan ialah strategi sekolah untuk membuat produk asa pendidikan yang unik daripada sekolah kompetitornya. Dampak bagi sekolah:
a.    Memberikan sedikit pengawasan terhadap guru
b.    Memilih guru dengan ketrampilan yang tinggi
c.    Memiliki banyak guru bantu
d.   Adanya penilaian kinerja sekolah dalam angka panjang.
Strategi pemasaran jasa pendidikan yang lain adalah konsep Bowman dan Asch. Konsep ini menjelaskan bahwa penyedia jasa pendidikan yang ada dan penyedia jasa pendidikan baru yang potensial bisa berdampak terhadap sekolah sebagaimana yang dilakukan pemasok jasa pendidikan dan pengguna jasa pendidikan. Kekuatan strategi yang berdampak terhadap sekolah akan dielaskan dibawah ini.
1.    Penyedia jasa pendidikan (sekolah)
Perlunya menganalisis sekolah kompetitor dengan melakukan studi banding secara nasional, regional, bahkan internasional sehingga dapat memahami persepsi luas tentang hal yang dapat dicapai sekolah. Selain itu, perlu menganalisis lingkungan sekitar sekolah karena sekolah kompetitor adalah kelompok penekan dalam bentuk alternatif strategi kompetitif pendidikan melalui mekanisme pilihan orang tua siswa.informasi dapat diperoleh dari pemerintahan, orang tua siswa, surat kabar, brosur, dan laporan kantor standar mutu pendidikan.  
2.    Penyedia jasa pendidikan pendatang baru yang potensial
Sekolah sebagai organisasi pembelajar akan semakin tertekan ketika muncul alternatif pilihan siswa dan orang tua siswa pada sekolah yang mereka inginkan. Beberapa alternatif tersebut meliputi sekolah pendatang baru satau pengembangan sekolah yang telah ada. Ada juga alternatif lain, yaitu home schooling yang muncul ketika teknologi informasi semakin canggih tersedianya program kurikulum, sumber belajar dan sebagainya.
3.    Pemasok jasa pendidikan
Pemasok barang dan tenaga kerja disekolah dapat menggunakan kekuatan bersaing yang sangat kuat sehingga kita perlu mengarahkan pola pikir mereka selama proses analisis strategi pemasaran jasa pendidikan.
4.    Pengguna jasa pendidikan
Seringkali memperlakukan siswa sebagai produk jasa pendidikan bukan sebagai pelanggan atau pengguna jasa pendidikan. Jika kita mengidentifikasi siswa sebagai pelanggan  jasa pendidikan, kita harus memuaskan pelanggan jasa pendidikan dan memahami keinginan pelanggan jasa pelanggan.
E.  Strategi Pemasaran Jasa Pendidikan
Pemasar jasa pendidikan harus membangun sudut pandang masa depan sekolahnya dengan baik. Pemasar jasa pendidikan perlu mengembangkan strategi, yang didefenisikan Johnson dan Scholes sebagai arah dan ruang lingkup organisasi di dalam jangka panjang, yang bertujuan mencapai keunggulan organisasi melalui bentuk-bentuk sumber daya dalam lingkungan yang berubah, memenuhi kebutuhan pasar dan harapan pemangku kepentingan.[25]
Setiap organisasi membutuhkan tujuan atau sasaran, kebijakan, program, serta keputusan strategi. Quinn dkk., juga menganalisis  fungsi-fungsi strategi dan merumuskan formula 5P untuk srategi, yaitu sebagai berikut:
1.    Plan (rencana) yang menyertai kesinambungan tindakan organisasi yang diharapkan.
2.    Play (cara) yang mengambil posisi untuk memperdaya kompetitor. 
3.    Pattern (pola) yaitu strategi harus selaras dengan perilaku organisasi.
4.    Position (posisi) yaitu organisasi yang berorientasi pada dirinya sendiri akan menepati lokasi khusus dalam pasar atau bidangnya.
5.    Perspective (sudut pandang) yaitu cara organisasi untuk melihat peran dan posisinya.[26]
Di dalam peran strategis, strategi pemasaran mencakup berbagai aktivitas untuk membentuk kesesuaian antara organisasi dan lingkungan. Beberapa sekolah mempunyai rencana pemasaran strategi untuk mengetahui trategi mereka. Sekolah-sekolah tersebut melihat rencana pemasaran sebagai proposal rasional yang terbentang pada periode tiga sampai lima tahun. Tetapi tidak semua sekolah mengikuti rencana pemasaran yang seperti itu ada yang memilih rencana pemasaran dua tahun, karena perubahan tidak bisa diramalkan.[27]
Setiap sekolah selalu berusha agar tetap hidup, berkembang, dan dapat bersaing. Setiap sekolah perlu menentukan dan menerapkan strategi serta melakukan pemasaran jasa pendidikan untuk membangun citra sekolah secara keseluruhan dan mengubah penilaian masyarakat terhadap kualitas sekolah dalam waktu jangka panjang.[28]
Kotler dan Fox telah mengidentifikasi tiga unsur penting dari perumusan strategi pemasaran dengan tuuan untuk memastikan bahwa organisasi berperan di pasar dengan cara yang paling efektif. Ketiga unsur tersebut adalah sebagai berikut.[29]
1.    Strategi penentuan pasar sasaran (target market strategy). Starategi ini bertujuan untuk mengidentifikasi segmen pasar asa pendidikan tertentu dari total pasar jasa pendidikan. Pemasar asa pendidikan hanya berfokus pada segmen pasar jasa pendidikan tersebut.
2.    Strategi penentuan posisi pasar persaingan (competitive positioning strategy). Strategi ini bertujuan mengidentifikasi berbagai atribut sekolah sehingga membuat sekolah berbeda dari kompetitor yang beroprasi pada segmen pasar jasa pendidiakn yang sama.
3.    Strategi bauran pemasaran (marketing mix strategy). Strategi ini merupakan perbaduan unsur-unsur yang disaikan sekolah kepada pelanggan asa pendidikan untuk mempromosikan jasa pendidikan.
Fuether Education Funding Council (FEFC) mengidentifikasi sejumlah faktor yang berpengaruh terhadap strategi pemasaran jasa pendidikan,  yaitu sebagai berikut:
1.    Keseluruhan arah sekolah
2.    Analisis kebutuhan pemasaran jasa pendidikan dan analisis pasar jasa pendidikan
3.    Ketrampilan karyawan sekolah
4.    Manajemen keuangan sekolah dan lokasi sekolah dan pasar tenaga kerja kependidikan secara lokal.






BAB III
PENUTUP
A.  Kesimpulan
Bauran pemasaran jasa pendidikan adalah elemen-elemen organisasi pendidikan yang dapat dikontrol oleh organisasi dalam melakukan komunikasi dan memuaskan peserta didik. Elemen-elemen tersebut dikenal dengan 7P yaitu Product, Price, Place, Promotion, People, Physical Evidence and Process.
Di dalam bauran terdapat berbagai point penting yang harus dilakukan diantaranya pertama, analisis pemasaran jasa pendidikan yang dapat dilakukan dengan menggunakan strategi generik (konsep 3C) atau dengan taksonomi. Ke-dua, analisis lingkungan sekolah dilakukan dengan memperhatikan lima bidang pertukaran utama pada lingkungan, selain itu mengenai tahapan analisis dapat menggunakan pendapat yang diungkapkan oleh Johnson dan Scholes, dengan memperhatikan dua sudut pandang yang dapat memengaruhi aktivitas pemasaran jasa pendidikan, yaitu lingkungan makro dan mikro.
Sedangkan yang ke-empat, strategi bersaing sekolah dapat menggunakan strategi kompetitif sekolah, strategi generik Porter, atau dengan konsep kekuatan strategi milik Bowman dan Asch. Dan yang ke-lima, strategi pemasaran jasa pendidikan dapat menggunakan formula 5P Quinn dkk.,atau dengan malalui tiga unsur yang diungkapkan Kotler dan Fox  


17
 


[1] Buchari Alma dan Ratih Hurriyati, Manajemen Corporate & Strategi Pemasaran Jasa Pendidikan: Fokus pada Mutu dan Layanan Prima (Bandung: Alfabeta, 2008), 154.
[2] Ririn Tri Ratnasari dan Mastuti Aksa, Teori dan Kasus Manajemen Pemasaran Jasa (Bogor: Ghalia Indonesia, 2011), 37.
[3]  Philip Kotler, Manajemen Pemasaran (Jakarta: Prenhallindo, 1997), 189.
[4] Walker Boyd dan Larreche, Manajemen Pemasaran: Suatu Pendekatan Strategi dengan Orientasi Global, Jilid 1 (Jakarta: Erlangga, 2000), 264.
[5] Rambat Lupiyoadi dan A. Hamdani, Manajemen Pemasaran Jasa (Jakarta: Salemba Empat, 2006) 149-150.
[6] Buchari Alma, Pemasaran Strategik Jasa Pendidikan (Bandung: Alfabeta, 2003) 115.
[7] Mc. Carthy & Perreault, Dasar-dasar Pemasaran, Edisi V, (Jakarta: Erlangga, 1996) 113.
[8]  Buchari Alma dan Ratih Hurriyati, Manajemen Corporate & Strategi Pemasaran Jasa Pendidikan: Fokus pada Mutu dan Layanan Prima, 160.
[9] Buchari Alma, Pemasaran Strategik Jasa Pendidikan, 116.
[10] Yoyon Bahtiar Irianto dan Eka Prihati, dalam Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia, Manajemen Pendidikan,344.
[11] Siswanto Sutojo, Kerangka Dasar Manajemen Pemasaran (Jakarta: Dharma Aksara Persada, 1988), 178.
[12] David Wiaya, Pemasaran Jasa Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara Gruop, 2016), 72.
[13] Buchari Alma, Pemasaran Strategik Jasa Pendidikan, 118.
[14] Ibid,22.
[15] Siswanto Sutojo, Kerangka Dasar Manajemen Pemasaran, 179.
[16] Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, Edisi Kelima (Jakarta: Erlangga, 1989), 53.
[17] Buchari Alma, Pemasaran Strategik Jasa Pendidikan, 118.
[18] Rambat Lupiyoadi dan A. Hamdani, Manajemen Pemasaran Jasa, 70.
[19] Buchari Alma, Pemasaran Strategik Jasa Pendidikan, 119.
[20] David Wiaya, Pemasaran Jasa Pendidikan,77.
[21] Ibid.,
[22] Ibid.,80.
[23] Ibid.,81-82.
[24] Ibid.,82-87.
[25] David Wiaya, Pemasaran Jasa Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara Gruop, 2016), 87-88.
[26] Ibid.
[27] Ibid.88-89.
[28] Idid.,89
[29] Ibid.,89
Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Advertisement

Popular Posts

Category 1

No one has ever become poor by giving, Please Donate

Popular Posts

Subscribe Via Email

Sign up for our newsletter, and well send you news and tutorials on web design, coding, business, and more! You'll also receive these great gifts:

Subscribe Via Email

LightBlog

Daftar Blog Saya

Slider

Fashion

Music

Text Widget

Follow Us @soratemplates

Fashion

Technology

Fashion

Diberdayakan oleh Blogger.

ads

show

Facebook

My Instagram

Cari Blog Ini

Temukan makalahmu...

Facebook

Stay Connected

Comments

Blogroll

Follow us

Vertical1

Featured Posts

Recent Posts

Recent in Sports

Video Of Day

Subscribe for New Post Notifications

Followers

Fixed Link!

Welcome To Basil

Home Top Ad

Responsive Ads Here

My Instagram

Translate

Makalah dan PPT

Site Links

Flickr Images

Hello! We’re Fenix Creative Photo Studio

Sepakbola

Ethereum

Ripple

Laman

LightBlog

Pages - Menu

Adbox

Bitcoin

Litecoin

7

News

Sports

Food

Technology

Featured

Videos

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Home Top Ad

Responsive Ads Here

Featured Posts

Statistik

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Random Posts

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Recent

Comment

Post Top Ad

Responsive Ads Here
Hello, here you can tell something about yourself or you can put your blog description here or even you can add some quote of your choice here. This is an optional text area which you can hide or delete from the layout. Its totally dependent upon you if you want this text area or not.

Ads

test

Sponsor Advertisement

Ads

Hey there, We are Blossom Themes! We are trying to provide you the new way to look and use the blogger templates. Our designers are working hard and pushing the boundaries of possibilities to widen the horizon of the regular templates and provide high quality blogger templates to all hardworking bloggers!

Follow us on FaceBook

Popular Posts

Unordered List

  • Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.
  • Aliquam tincidunt mauris eu risus.
  • Vestibulum auctor dapibus neque.

Pages

Theme Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.